11/08/11

Pengorbanan dan Pengkhianatan

M. Kanzul Fikri
http://www.radarmojokerto.co.id/

Wulan adalah salah satu santriwati yang pandai dan rupawan, dan juga termasuk keturunan priyayi. Maka tidak perlu heran bila dia menjadi idaman kaum Adam. Namanya sudah tidak asing lagi di telinga kaum Adam. Baik di sekolah maupun di pondok putra. Salah satu lelaki yang menaruh hati padanya adalah teman sekelasnya. Yang statusnya sebagai santri alias berasrama di pondok, yaitu Romy.

Romy diam-diam mulai suka dengan Wulan sejak kelas sati MTs. Namun Romy tidak pernah mempunyai keberanian untuk mengatakan kepada Wulan. Bagi Romy, Wulan terlalu sempurna untuk dirinya. Tetapi dengan adanya dukungan dari sahabatnya Toni, akhirnya Romy memberanikan diri untuk mengungkapkan perasaannya pada Wulan dengan sepucuk surat yang dilipat begitu rapi. Namanya juga anak pondok, tidak mungkin berani ngomong langsung.

Namun sampai kelas dua MTs, tidak pernah satu pun balasan yang diterima oleh Romy. Mungkin Wulan tidak menaruh hati pada Romy. Oleh karena itu Romy berfikir untuk melupakan orang yang dicintainya itu. Namun sikap Wulan yang seolah-olah memberi harapan membuat Romy bingung. Sebagai pelarian, Romy terpaksa berpacaran dengan Yuli, adik kelas Romy.

Teman-teman Romy banyak yang mengetahui tentang hubungan Romy dengan Yuli. Namun hubungan tersebut tidak berjalan lama. Hal itu dikarenakan Romy masih sulit untuk bisa melupakan Wulan. Bagaimana bisa melupakan, kalau setiap hari Romy masih sering melihat sosok Wulan. Karena keduanya masih sekelas. Di mata teman-teman, Romy dicap sebagai lelaki brengsek, yang telah menjadikan adik kelasnya sebagi pelarian cintanya. Kalau hubungan sudah tidak cocok, kenapa harus diteruskan. Itulah prinsip Romy.

Memasuki kelas tiga MTs, diadakan pengacakan kelas. Yang hasilnya Romy dengan Wulan harus pisah kelas. Entah mengapa perasaan Romy semakin kuat terhadap Wulan. Sebab itu pula Romy memberanikan diri untuk mengungkapkan bahwa perasaannya masih tetap seperti dulu. Ajaib bin Ajaib, tiba-tiba Romy mendapatkan surat. Setelah dibaca ternyata surat tersebut adalah jawaban dari Wulan. Hati Romy berbunga-bunga bercampur gelisah. Kegelisahan itu timbul karena wulan meminta bukti kalau perasaan Romy masih tetap seperti dulu.

Hari-hari yang dijalani Romy hanya memikirkan cara untuk membuktikan perasaannya terhadap Wulan. Romy tidak pernah berkosentrasi dalam belajar. Dia mengorbankan belajarnya hanya karena Wulan. Padahal Romy tahu, kalau di antara hal-hal yang bisa merusak jiwa-jiwa pemuda adalah seorang perempuan. Tapi itu tidak pernah digubrisnya.

Setelah Romy merasa tidak punya cara yang tepat untuk membuktikan cintanya. Romy memberanikan diri mengungkapkan perasannya langsung empat mata dengan Wulan. Padahal sebenarnya Romi juga anak yang pemalu. Tapi dia tidak pernah mempermasalahkan hal itu. Itu semua dilakukannya semata-mata agar Wulan percaya tentang apa yang pernah dikatakan oleh Romy. Setelah dia mengatakan semuanya kepada Wulan. Wulan tidak banyak bicara. Dia hanya meminta waktu untuk memikirkan masalah tersebut. Wulan bingung, apakah Romy sungguh-sungguh mencintainya.

Sahabat Romy, Toni, diam-diam tahu tentang perasaan si Romy yang suka dengan Wulan. Toni merasa kasihan dengan Romy. Tanpa sepengetahuan Romy, diam-diam Toni berusaha meyakinkan si Wulan, bahwa Romy sungguh-sungguh mencintainya sejak kelas satu MTs. Wulan terkejut dengan pernyataan Toni yang terkenal sebagai sahabat dekat Romy itu. Toni juga memaksa Wulan untuk menerima cinta Romy. Karena Toni tahu, kalau Wulan akan pindah sekolah setelah lulus kelas tiga, tidakmelanjutkan sekolah di Madrsah Aliyah di pondok itu. Toni merasa kasihan dengan Romy. Meskipun Toni tahu seandainya Romy tahu tentang hal ini, pasti Romy akan marah besar padanya. Dan persahabatan mereka akan hancur. Toni tidak pernah memperdulikan hal itu. Bagi Toni, kebahagiaan Romy adalah segala-galanya.

Setelah kurang dari dua minggu. Akhirnya Romi mendapatkan jawaban dari Wulan, yang intinya Wulan memberi kesempatan pada Romy. Hati Romy sedikit tidak percaya bercampur bahagia. Dia tak tahu bahwa Wulan menerima dia karena paksaan dari sahabatnya sendiri. Setelah hubungan keduanya berjalan kurang lebih sepuluh bulan, tiba-tiba Romy merasa ada sedikit perubahan dari diri kekasihnya. Wulan yang biasanya pendiam dan pemalu.kini tak lagi seperti itu.

Waktu liburan Wulan meminta putus dengan Romy dengan alasan yang bermacam-macam. Karena Wulan tahu bahwa dirinya sebentar lagi akan pindah sekolah. Romy mau tidak mau berusaha menerima kenyataan itu. Bagi dia kebahagiaan Wulan lebih penting daripada kebahagiaannya. Romy menyangka kalau Wulan selama ini tidak sepenuhnya suka dengan dirinya. Karena Romy merasa Wulan tidak pernah mau mengerti apa yang Romy rasakan. Tetapi perasaan itu hanya disimpan dalam hati. Romy tidak pernah berani menanyakan tentang hal itu pada Wulan.

Setelah pengumuman kelulusan. Romy mendengar kabar bahwa wulan tidak jadi pindah sekolah. Perasaan Romy senang berbaur tak percaya. Setelah awal tahun ajaran baru. Ternyata Wulan benar-benar tidak jadi pindah sekolah. Romy merasa senang karena dia masih tetap bisa melihat Wulan, walaupun sudah tidak ada hubungan diantara keduanya.

Setelah kelas dua MA, saat itu liburan ramadhan telah tiba. Para santri berebut surat izin agar diperbolehkan untuk pulang ke kampung halaman. Sesampai di rumah Romy langsung bermushafahah[1]dengan kedua orang tuanya. Betapa bangganya orang tua Romy.

Dua hari sebelum masuk efektif, Toni datang kerumahnya untuk bersilaturrahim. Ditengah-tengah pembicaraan, tiba-tiba Toni meminta maaf dan menceritakan semuanya tentang Wulan. Romy terkejut dan tidak menyangka bahwa Wulan dulu, benar-benar terpaksa menerima dirinya. Romy mencoba bersabar dan mengendalikan dirinya. Agar tidak terbawa emosi dan amarah.

”Mengapa baru sekarang aku tahu?” Celetuk dalam hati Romy. Dia merasa dibohongi oleh Wulan.

“Mengapa disaat aku terlanjur sayang dengan Wulan. Aku harus menerima kenyataan yang pahit ini?” Itulah kata-kata yang diucapkan Romy.

”memang hidup ini tidak seperti apa yang kita inginkan. Belajarlah menerima kenyataan.” Itulah kata-kata yang diucapkan Toni saat melihat sahabatnya yang duduk diam termenung. Dan kata-kata itulah yang membuat Romy menjadi lebih tegar dalam menghadapi kenyataan.

*) M. Kanzul Fikri adalah siswa MA AL-ANWAR Paculgowang kelas XII IPS B. Sekarang nyantri di Pondok Pesantren AL-ANWAR Paculgowang.

__________
Footnote :
[1] Bersalaman


Tidak ada komentar:

A Rodhi Murtadho A. Anzib A. Junianto A. Qorib Hidayatullah A. Yusrianto Elga A.D. Zubairi A.S. Laksana Abang Eddy Adriansyah Abdi Purmono Abdul Azis Sukarno Abdul Aziz Rasjid Abdul Hadi W. M. Abdul Kirno Tanda Abdul Wachid B.S. Abdurahman Wahid Abidah el Khalieqy Abiyyu Abu Salman Acep Zamzam Noor Achiar M Permana Ade Ridwan Yandwiputra Adhika Prasetya Adi Marsiela Adi Prasetyo Adreas Anggit W. Adrian Ramdani Afrizal Malna Afthonul Afif Agama Para Bajingan Aguk Irawan Mn Agus B. Harianto Agus Buchori Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Agus Sulton Agus Sunarto Agus Utantoro Agus Wibowo Aguslia Hidayah Ahda Imran Ahmad Fatoni Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Nurhasim Ahmad Sahidah Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Ajie Najmudin Ajip Rosidi Akbar Ananda Speedgo Akhiriyati Sundari Akhmad Fatoni Akhmad Saefudin Akhmad Sekhu Akhmad Taufiq Akhudiat Alan Woods Alex R. Nainggolan Alexander G.B. Alhafiz K Ali Shari'ati Alizar Tanjung Alvi Puspita Alwi Karmena Amarzan Loebis Amien Kamil Amien Wangsitalaja Amiruddin Al Rahab Amirullah Amril Taufiq Gobel Amy Spangler An. Ismanto Andrea Hirata Andy Riza Hidayat Anes Prabu Sadjarwo Anett Tapai Anindita S Thayf Anjrah Lelono Broto Anne Rufaidah Anton Kurnia Anton Suparyanto Anung Wendyartaka Anwar Holid Aprinus Salam Ari Dwijayanthi Arie MP Tamba Arif B. Prasetyo Arif Bagus Prasetyo Arif Hidayat Aris Darmawan Aris Kurniawan Arswendo Atmowiloto Arti Bumi Intaran Arwan Tuti Artha AS Sumbawi Asarpin Asef Umar Fakhruddin Asep Sambodja Asep Yayat Askolan Lubis Asrul Sani Asvi Marwan Adam Asvi Warman Adam Audifax Awalludin GD Mualif Awaludin Marwan Bagja Hidayat Balada Bale Aksara Bambang Bujono Bambang Irawan Bambang Kempling Bambang Unjianto Bamby Cahyadi Bandung Mawardi Beni Setia Berita Berita Utama Bernando J. Sujibto Berthold Damshäuser Binhad Nurrohmat Bobby Gunawan Bonnie Triyana Bre Redana Brunel University London Budhi Setyawan Budi Darma Budi Hatees Budi Hutasuhut Budi P. Hatees Budiman S. Hartoyo Burhanuddin Bella Cak Kandar Catatan Cepi Zaenal Arifin Cerbung Cerpen Chairil Anwar Chamim Kohari Cucuk Espe D Pujiyono D. Zawawi Imron Dadang Ari Murtono Dahono Fitrianto Dahta Gautama Damanhuri Damhuri Muhammad Dami N. Toda Damiri Mahmud Danarto Dantje S Moeis Darju Prasetya Darwin David Krisna Alka Dedy Tri Riyadi Deni Ahmad Fajar Denny JA Denny Mizhar Deny Tri Aryanti Dian Hartati Dian Sukarno Dicky Dina Oktaviani Dinas Perpustakaan Daerah Lamongan Djenar Maesa Ayu Djoko Pitono Djoko Saryono Djuli Djatiprambudi Dodi Ambardi Dody Kristianto Donatus Nador Donny Anggoro Donny Syofyan Dorothea Rosa Herliany Dwi Arjanto Dwi Cipta Dwi Fitria Dwi Kartika Rahayu Dwi Khoirotun Nisa’ Dwi Pranoto Dwicipta Edy Firmansyah Eep Saefulloh Fatah Eka Budianta Eka Fendri Putra Eka Kurniawan Eko Darmoko Eko Hendri Saiful Eko Suprianto Emha Ainun Nadjib Endah Sulwesi Endi Haryono Endri Y Enung Sudrajat Erwin Erwin Dariyanto Erwin Setia Esai Esha Tegar Putra Evan Ys Evieta Fadjar F. Aziz Manna Fadjriah Nurdiarsih Fahrudin Nasrulloh Faidil Akbar Fakhrunnas MA Jabbar Fanani Rahman Farida-Suliadi Fatah Yasin Noor Fathurrahman Karyadi Feby Indirani Felik K. Nesi Fenny Aprilia Festival Sastra Gresik Fikri MS Firdaus Muhammad Firman Nugraha Fuad Nawawi Galang Ari P. Gampang Prawoto Ganug Nugroho Adi Gerakan Literasi Nasional Gerakan Surah Buku (GSB) Gerson Poyk Goenawan Mohamad Grathia Pitaloka Gregorio Lopez y’ Fuentes Gugun El-Guyanie Gunawan Budi Susanto Gunawan Maryanto Guntur Alam Gus tf Sakai Gusti Eka H Marjohan HA. Cholil Mudjirin Hadi Napster Halim HD Hamberan Syahbana Hamdy Salad Hamsad Rangkuti Han Gagas Hanik Uswatun Khasanah Hans Pols Hardi Hamzah Haris del Hakim Haris Firdaus Hasan Gauk Hasan Junus Hasif Amini Hasnan Bachtiar Hasta Indriyana Hawe Setiawan Helwatin Najwa Hepi Andi Bastoni Heri KLM Heri Latief Heri Ruslan Herman RN Hermien Y. Kleden Herry Lamongan Heru Kurniawan Heru Nugroho Hudan Hidayat Hudan Nur Hudel Humaidiy AS Humam S Chudori I.B. Putera Manuaba Ibn Ghifarie Ibnu Rizal Ibnu Rusydi Ibnu Wahyudi Idrus Ignas Kleden Ika Karlina Idris Ilham khoiri Ilham Yusardi Imam Cahyono Imam Muhtarom Imam Nawawi Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Imron Rosyid Imron Tohari Indiar Manggara Indra Intisa Indra Tranggono Indrian Koto Intan Indah Prathiwie Inung AS Iskandar Noe Iskandar P Nugraha Iwan Nurdaya-Djafar Iyut Fitra J.J. Rizal Jacques Derrida Jafar Fakhrurozi Jafar M Sidik Jafar M. Sidik Jaleswari Pramodhawardani Jamal D Rahman Jamal T. Suryanata Jamrin Abubakar Janual Aidi Javed Paul Syatha Jean Couteau Jean-Marie Gustave Le Clezio Jefri al Malay Jihan Fauziah JJ Rizal JJ. Kusni Jodhi Yudono Johan Edy Raharjo Joko Pinurbo Jokowi Undercover Jonathan Ziberg Joni Ariadinata Joni Lis Efendi Jual Buku Juli Jumari HS Junaidi Jusuf AN Kang Warsa Karya Lukisan: Andry Deblenk Kasijanto Sastrodinomo Kasnadi Katrin Bandel Kedung Darma Romansha Keith Foulcher Khansa Arifah Adila Khisna Pabichara Khrisna Pabichara Kirana Kejora Koh Young Hun Komunitas Deo Gratias Komunitas Penulis Katolik Deo Gratias Korrie Layun Rampan Kostela (Komunitas Sastra Teater Lamongan) Kristine McKenna Kritik Sastra Kukuh Yudha Karnanta Kurie Suditomo Kurniawan Yunianto Kuswaidi Syafi'ie Kuswinarto L. Ridwan Muljosudarmo Lan Fang Langgeng W Latief S. Nugraha Leila S. Chudori Leo Kelana Leo Tolstoy Lia Anggia Nasution Linda Christanty Liza Wahyuninto LN Idayanie Lukman Santoso Az Luky Setyarini Lutfi Mardiansyah M Abdullah Badri M Aditya M Anta Kusuma M Fadjroel Rachman M. Arman AZ M. Faizi M. Harir Muzakki M. Kanzul Fikri M. Lubabun Ni’am Asshibbamal S. M. Misbahuddin M. Mushthafa M. Nahdiansyah Abdi M. Raudah Jambak M. Yoesoef M.D. Atmaja Mahmud Jauhari Ali Mahwi Air Tawar Makyun Subuki Maman S Mahayana Marcus Suprihadi Mardi Luhung Marhalim Zaini Mario F. Lawi Maroeli Simbolon S. Sn Martin Aleida Martin Suryajaya Marwanto Mashuri Matroni Matroni El-Moezany Mawar Kusuma Max Lane Media: Crayon on Paper Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia MG. Sungatno Misbahus Surur Miziansyah J. Moh. Samsul Arifin Mohammad Eri Irawan Muhammad Antakusuma Muhammad Firdaus Rahmatullah Muhammad Muhibbuddin Muhammad Rain Muhammad Yasir Muhammad Zuriat Fadil Muhammadun A.S Muhammd Ali Fakih AR Muhidin M. Dahlan Mukhlis Al-Anshor Mulyo Sunyoto Munawir Aziz Murnierida Pram Musa Asy’arie Mustafa Ismail N. Syamsuddin CH. Haesy Nandang Darana Nara Ahirullah Naskah Teater Nazar Nurdin Nenden Lilis A Nezar Patria Nina Herlina Lubis Ning Elia Nirwan Ahmad Arsuka Nirwan Dewanto Nobel Noor H. Dee Noval Jubbek Novelet Nu’man ‘Zeus’ Anggara Nunik Triana Nur Faizah Nur Wahida Idris Nurcholish Madjid Nurdin Kalim Nurel Javissyarqi Nuriel Imamah Nurman Hartono Nuruddin Al Indunissy Nurul Anam Nurul Hadi Koclok Obrolan Oka Rusmini Oktamandjaya Wiguna Olivia Kristinasinaga Orasi Budaya Akhir Tahun 2018 Oyos Saroso H.N. Pandu Jakasurya Parak Seni Parakitri T. Simbolon PDS H.B. Jassin PDS. H.B. Jassin Pembebasan Sastra Pramoedya Ananta Toer Pramoedya Ananta-Toer Pringadi Abdi Surya Pringadi AS Prof. Tamim Pardede sebut Bambang Prosa Proses Kreatif Puisi PuJa Puji Santosa Puput Amiranti N PUstaka puJAngga Putu Wijaya Qaris Tajudin R.N. Bayu Aji Radhar Panca Dahana Rahmat Hidayat Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Ranang Aji S.P. Ranggawarsita Ratih Kumala Ratna Sarumpaet Ratu Selvi Agnesia Raudal Tanjung Banua Remy Sylado Rengga AP Resensi Resistensi Kaum Pergerakan Revolusi RF. Dhonna Riadi Ngasiran Ribut Wijoto Ridwan Munawwar Galuh Riki Dhamparan Putra Risang Anom Pujayanto Riswan Hidayat Riyadi KS Rodli TL Rofiqi Hasan Rojil Nugroho Bayu Aji Rukardi S Sopian S Yoga S. Jai Sabrank Suparno Sahaya Santayana Sainul Hermawan Sajak Sakinah Annisa Mariz Salamet Wahedi Salman Rusydie Anwar Samsudin Adlawi Sanggar Teater Jerit Sapardi Djoko Damono Sarabunis Mubarok Sari Oktafiana Sartika Dian Nuraini Sasti Gotama Sastra Sastra Liar Masa Awal Satmoko Budi Santoso Saut Situmorang Sejarah Sekolah Literasi Gratis (SLG) Sekolah Literasi Gratis (SLG) STKIP Ponorogo Selo Soemardjan Seno Gumira Ajidarma Seno Joko Suyono Septi Sutrisna Sergi Sutanto Sevgi Soysal Shinta Maharani Shiny.ane el’poesya Sholihul Huda Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Siswoyo Sita Planasari A Siti Rutmawati Siti Sa’adah Sitor Situmorang Slamet Hadi Purnomo Sobih Adnan Soeprijadi Tomodihardjo Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sotyati Sri Wintala Achmad St. Sunardi Stefanus P. Elu Stevy Widia Sugi Lanus Sugilanus G. Hartha Suherman Sukardi Rinakit Sulaiman Djaya Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sungging Raga Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Surat Suripto SH Suryadi Suryanto Sastroatmodjo Susianna Susiyo Guntur Sutan Iwan Soekri Munaf Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Suyadi San Syafruddin Hasani Syahruddin El-Fikri Syaiful Amin Syifa Aulia Syu’bah Asa T Agus Khaidir Tasyriq Hifzhillah Tatang Pahat Taufik Ikram Jamil Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teguh Presetyo Teguh Ranusastra Asmara Teguh Winarsho AS Temu Penyair Timur Jawa Tengsoe Tjahjono Theresia Purbandini Thowaf Zuharon Tia Setiadi Tita Maria Kanita Tjahjono Widarmanto Tjahjono Widijanto Tony Herdianto Tosa Poetra Tri Purna Jaya Triyanto Triwikromo Tu-ngang Iskandar Tulus S Ulfatin Ch Umbu Landu Paranggi Umi Kulsum Universitas Indonesia Universitas Jember Urwatul Wustqo Usman Arrumy Utami Widowati UU Hamidy Veronika Ninik Vien Dimyati Vino Warsono Virdika Rizky Utama Vyan Taswirul Afkar W Haryanto W. Herlya Winna W.S. Rendra Wahyu Heriyadi Wahyu Hidayat Wahyu Utomo Walid Syaikhun Wan Anwar Wandi Juhadi Warih Wisatsana Wawan Eko Yulianto Wawancara Wayan Budiartha Wayan Supartha Wendoko Wicaksono Adi William Bradley Horton Wisnu Kisawa Wiwik Widayaningtias Wong Wing King Y. Wibowo Yang Lian Yanuar Yachya Yetti A. KA Yohanes Sehandi Yona Primadesi Yopie Setia Umbara Yos Rizal Suriaji Yoserizal Zein Yosi M Giri Yudhi Fachrudin Yudhi Herwibowo Yulia Permata Sari Yurnaldi Yusri Fajar Yuval Noah Harari Z. Afif Zacky Khairul Uman Zakki Amali Zamakhsyari Abrar Zawawi Se Zehan Zareez Zen Hae Zhou Fuyuan Zul Afrita