17/08/12

Sayap-Sayap Langit ke Tujuh

Sabrank Suparno
http://sastra-indonesia.com/

Ada pertalian khusus tema Padhang Mbulan 11 Maret 2012 dengan Padhang Mbulan 6 April 2012, yakni lontaran pemikiran Cak Nun mengenai tingkat kedalaman pengetahuan Nabi Muhammad. Hingga pada pertemuan April kemarin Cak Nun getol membahas ulang soal pertanyaan: Apakah Rasul mengetahui jika di planet lain ada makhluk? Sejak kapan Rasul mengetahui segala hal yang sudah dan akan terjadi dalam sejarah? Berapa persen tingkat pengetahan Rasul dibanding tekhnologi mutakhir? Pertanyaan kritis tersebut dilontarkan Cak Nun sebagai banding. Karena selama ini pemahaman yang berkembang dan atau dikembangkan sebatas Rasul berpredikat bodoh, polos, jahil, bergaya dan mengembangkan teori hidup melarat.

Dari beberapa lontaran pertanyaan di atas, Cak Nun kemudian mengurai secara aplikatif merujuk beberapa riwayat hadist. Misal, pada pra-momentum isro’ mi’raj, Rasul terlebih dulu dibredel dadanya, dibersihkan kotoran hatinya dan apa pun yang berkenaan dengan gumpalan sifat buruk. Proses operasi pembersihan perangkat dalam-Rasul tersebut, Alloh cukup ‘merubah struktur jaringan otak’dari posisi semula, posisi struktur otak standar manusia. Sistim perubahan sruktur otak tersebut meliputi terbukanya, tersambungnya susunan saraf-neurolog- hingga berfungsinya lapisan denciti dan beberapa saraf pada otak manusia yang belum dimaksimalkan. Itulah kemudian yang membedakan tingkat nilai cara berfikir Rasul dengan dengan manusia lain.

Terhitung sejak perubahan struktur saraf otak, Rasululloh berpotensi mengetahui wawasan-fisik metafisik-lebih kompleks dan signifikan dalam berbagai rumus kehidupan. Kompleksifitas pengetahuan tersebut kemudian membentuk perilaku-sunnah- Rasul sebagai percontohan bagi ummat. Dengan kata lain, pijakan perilaku Rasul adalah referensi otak yang berwawasan katam kehidupan global, wes eroh opoae, baik yang tersembunyi dalam kandungan bumi dan yang tersebar di seluas hamparan langit. Dengan sendirinya bagi orang yang katam mengetahui rumus kehidupan, wareg mangan uyah,… halah paling karepe Kapitalis; ngene, karepe Sosialis; ngunu, karepe Komunis; ngonoiko kerepe Agamis; ngeneiki…sangat mudah merumuskan masalah yang jelimet, ruwet, berteletele-absurditas sekali pun menjadi praktis dan ramping. Merekam konsep yang disuarakan Cak Nun pada 6 April 2011 bahwa manusia yang sudah menyinggahi lapisan langit ke tujuh akan mampu merangkum hal yang sulit menjadi gampang. Kewaregan teori hidup Rasululloh dikarenakan memilih mreteli berbagai hijab diri menuju intensitas tertinggi.

Tentu pemahaman Cak Nun mengenai langit sap tujuh bukan umumnya idiomatik budaya yang selama ini berkembang. Yakni bahwa ada langit di atas yang bersap-sap hingga tujuh kali, kemudian ada ruang arsy lengkap dengan kursi duduk yang Alloh sedang leha-leha mengatur tombol-tombol jagat raya. Langit dalam pemahaman praktis berupa sebentuk capaian capaian proses pendewasaan seseorang dari belum berperilaku A menjadi berperilaku A, dari berperilaku X meningkat ke berperilaku Z, dst. Capaian tersebut bisa berupa faseologi kesadaran manusia dari predikat setara hewan-hewan yang bersosial-hewan yang tidak cukup hanya bersosial sebab mengalami kebuntuan dan memerlukan metafisik yang disebut Tuhan.

Begitu juga pemahaman mengenai surga dan neraka. Bahwa gambaran mengenai situasi surga-dengan segala fasilitasnya yang nyaman-serta neraka dengan segala fasilitasnya yang menyiksa-hanyalah gambaran analogi yang mampu dipahami manusia di zamannya. Gambaran yang menyangkut kadar simbol idiomatik perangkat budaya. Namun yang lebih praktis memahami ahli surga adalah orang yang berperilaku menyamankan diri dan menyamankan orang lain, tidak tekor. Sedang yang dimaksut neraka adalah jika seseorang berkarakter mengenakkan diri namun menyengsarakan orang lain. Sebab ada pribadi lain yang terpanggang bara sebagai tumbal melengkapi keenakan pribadinya.

Bagi manusia yang tidak mengalami pengontruksian pemikiran, masih mengandalkan alat-untuk menempuh capaian langit. Fungsi alat jelas untuk menutupi kelemahan manusia. Astrolog termutakhir menemukan bahwa jumlah planet tidak hanya 9 dengan planet termuda ditemukan yang bernama Saturnus dan Pluto, melainkan berjuta-juta planet di ruang mahaluas tak terbatas. Kemudian dikelompokkanlah satu gugusan planet yang disebut superclaster yang dihuni 100 bintang, dan jumlah superclaster di ruang tak terbatas ini hingga bermilyar-milyar. Nah, menghitung fungsi dan guna jagatraya yang demikian luas dengan jumlah planet sedemikian banyak, rasanya terlalu mubazir jika Alloh mencipta jagat seluas ini hanya diperuntukkan manusia yang menghuni satu planet kecil yang bernama Bumi. Kemungkinan sintesanya ada makhluk lain yang bukan berjenis jin, hewan dan manusia yang menghuni planet lain yang jaraknya entah berapa tahun cahaya km/dt dari Bumi. Artinya melebar ke pemahaman jika bumi kecil ini dikiamatkan, ada kemungkinan Alloh membikin makhluk baru yang kadar cintaNya setara dengan manusia. Sementara manusia masih sangat kerdil berkutat mengurusi realisme sosial-hukum eksistensialis.

Keber-ada-an (being self: kondisi kontruks pemikiran lama: eksistensialis) manusia tidak mampu mengudari jatidiri dari siapa yang disebut diri sesungguhnya. Manusia jenis ini berwawasan mentok sebatas jasad animasi hologram-prejengan-yang harus disembah dengan pencitraan. Tanpa sadar konsep jasadi demikian sebanding mempertebal hijab jatidiri bahwa diri bukanlah diri, tetapi ada dan berbentuk bayangan nilai perilaku. Menyebut nama seseorang misalnya, yang paling esensi dalam penilaian adalah klakoane, bukan prejengane.

Rasul tidak spesifik menyiratkan pengetahuannya tentang jagat raya dalam bentuk hadist. Sebab Rasul bertatakrama tawadluk dengan bahasa diam untuk hal-hal yang jauh dari jangkauan pengetahuan manusia. Dengan kata lain, tidak semua yang diketahui harus diberitahukan. Atau juga tidak ada sahabat yang radikal hingga menanyakan permasalahan tersebut. Hingga tabu bagi Rasul menjelaskan hal yang menyangkut privilige dirinya.

Yang perlu digarisbawahi dalam tema di atas adalah kejenialan Cak Nun dalam menangkap bahasa diam Rasul. Bahwa kenapa Rasul selalu menangisi ummat? Karena dalam wacana pengetahuan global mengenai kehidupan, ummat manusia selalu salah menerapkan struktur pemikiran, dan pasti kapusan. Setara yang diurai Jean Paul Sarte dalam istilah ‘sintesis intensional’ (The Psychology of Imagenation, New Jersey1972.hal;25), yakni menggali obyek imajinasi, kemudian menggabungkan sejarah lampau dan akan datang yang terburai untuk menghadirkan bayangan baru yang bermanfaat.

*) Sabrank Suparno, Peserta Temu Sastra Jawa Timur 2011. Bergiat di Lincak Sastra Jombang.

Tidak ada komentar:

A Rodhi Murtadho A. Anzib A. Junianto A. Qorib Hidayatullah A. Yusrianto Elga A.D. Zubairi A.S. Laksana Abang Eddy Adriansyah Abdi Purmono Abdul Azis Sukarno Abdul Aziz Rasjid Abdul Hadi W. M. Abdul Kirno Tanda Abdul Wachid B.S. Abdurahman Wahid Abidah el Khalieqy Abiyyu Abu Salman Acep Zamzam Noor Achiar M Permana Ade Ridwan Yandwiputra Adhika Prasetya Adi Marsiela Adi Prasetyo Adreas Anggit W. Adrian Ramdani Afrizal Malna Afthonul Afif Agama Para Bajingan Aguk Irawan Mn Agus B. Harianto Agus Buchori Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Agus Sulton Agus Sunarto Agus Utantoro Agus Wibowo Aguslia Hidayah Ahda Imran Ahmad Fatoni Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Nurhasim Ahmad Sahidah Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Ajie Najmudin Ajip Rosidi Akbar Ananda Speedgo Akhiriyati Sundari Akhmad Fatoni Akhmad Saefudin Akhmad Sekhu Akhmad Taufiq Akhudiat Alan Woods Alex R. Nainggolan Alexander G.B. Alhafiz K Ali Shari'ati Alizar Tanjung Alvi Puspita Alwi Karmena Amarzan Loebis Amien Kamil Amien Wangsitalaja Amiruddin Al Rahab Amirullah Amril Taufiq Gobel Amy Spangler An. Ismanto Andrea Hirata Andy Riza Hidayat Anes Prabu Sadjarwo Anett Tapai Anindita S Thayf Anjrah Lelono Broto Anne Rufaidah Anton Kurnia Anton Suparyanto Anung Wendyartaka Anwar Holid Aprinus Salam Ari Dwijayanthi Arie MP Tamba Arif B. Prasetyo Arif Bagus Prasetyo Arif Hidayat Aris Darmawan Aris Kurniawan Arswendo Atmowiloto Arti Bumi Intaran Arwan Tuti Artha AS Sumbawi Asarpin Asef Umar Fakhruddin Asep Sambodja Asep Yayat Askolan Lubis Asrul Sani Asvi Marwan Adam Asvi Warman Adam Audifax Awalludin GD Mualif Awaludin Marwan Bagja Hidayat Balada Bale Aksara Bambang Bujono Bambang Irawan Bambang Kempling Bambang Unjianto Bamby Cahyadi Bandung Mawardi Beni Setia Berita Berita Utama Bernando J. Sujibto Berthold Damshäuser Binhad Nurrohmat Bobby Gunawan Bonnie Triyana Bre Redana Brunel University London Budhi Setyawan Budi Darma Budi Hatees Budi Hutasuhut Budi P. Hatees Budiman S. Hartoyo Burhanuddin Bella Cak Kandar Catatan Cepi Zaenal Arifin Cerbung Cerpen Chairil Anwar Chamim Kohari Cucuk Espe D Pujiyono D. Zawawi Imron Dadang Ari Murtono Dahono Fitrianto Dahta Gautama Damanhuri Damhuri Muhammad Dami N. Toda Damiri Mahmud Danarto Dantje S Moeis Darju Prasetya Darwin David Krisna Alka Dedy Tri Riyadi Deni Ahmad Fajar Denny JA Denny Mizhar Deny Tri Aryanti Dian Hartati Dian Sukarno Dicky Dina Oktaviani Dinas Perpustakaan Daerah Lamongan Djenar Maesa Ayu Djoko Pitono Djoko Saryono Djuli Djatiprambudi Dodi Ambardi Dody Kristianto Donatus Nador Donny Anggoro Donny Syofyan Dorothea Rosa Herliany Dwi Arjanto Dwi Cipta Dwi Fitria Dwi Kartika Rahayu Dwi Khoirotun Nisa’ Dwi Pranoto Dwicipta Edy Firmansyah Eep Saefulloh Fatah Eka Budianta Eka Fendri Putra Eka Kurniawan Eko Darmoko Eko Hendri Saiful Eko Suprianto Emha Ainun Nadjib Endah Sulwesi Endi Haryono Endri Y Enung Sudrajat Erwin Erwin Dariyanto Erwin Setia Esai Esha Tegar Putra Evan Ys Evieta Fadjar F. Aziz Manna Fadjriah Nurdiarsih Fahrudin Nasrulloh Faidil Akbar Fakhrunnas MA Jabbar Fanani Rahman Farida-Suliadi Fatah Yasin Noor Fathurrahman Karyadi Feby Indirani Felik K. Nesi Fenny Aprilia Festival Sastra Gresik Fikri MS Firdaus Muhammad Firman Nugraha Fuad Nawawi Galang Ari P. Gampang Prawoto Ganug Nugroho Adi Gerakan Literasi Nasional Gerakan Surah Buku (GSB) Gerson Poyk Goenawan Mohamad Grathia Pitaloka Gregorio Lopez y’ Fuentes Gugun El-Guyanie Gunawan Budi Susanto Gunawan Maryanto Guntur Alam Gus tf Sakai Gusti Eka H Marjohan HA. Cholil Mudjirin Hadi Napster Halim HD Hamberan Syahbana Hamdy Salad Hamsad Rangkuti Han Gagas Hanik Uswatun Khasanah Hans Pols Hardi Hamzah Haris del Hakim Haris Firdaus Hasan Gauk Hasan Junus Hasif Amini Hasnan Bachtiar Hasta Indriyana Hawe Setiawan Helwatin Najwa Hepi Andi Bastoni Heri KLM Heri Latief Heri Ruslan Herman RN Hermien Y. Kleden Herry Lamongan Heru Kurniawan Heru Nugroho Hudan Hidayat Hudan Nur Hudel Humaidiy AS Humam S Chudori I.B. Putera Manuaba Ibn Ghifarie Ibnu Rizal Ibnu Rusydi Ibnu Wahyudi Idrus Ignas Kleden Ika Karlina Idris Ilham khoiri Ilham Yusardi Imam Cahyono Imam Muhtarom Imam Nawawi Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Imron Rosyid Imron Tohari Indiar Manggara Indra Intisa Indra Tranggono Indrian Koto Intan Indah Prathiwie Inung AS Iskandar Noe Iskandar P Nugraha Iwan Nurdaya-Djafar Iyut Fitra J.J. Rizal Jacques Derrida Jafar Fakhrurozi Jafar M Sidik Jafar M. Sidik Jaleswari Pramodhawardani Jamal D Rahman Jamal T. Suryanata Jamrin Abubakar Janual Aidi Javed Paul Syatha Jean Couteau Jean-Marie Gustave Le Clezio Jefri al Malay Jihan Fauziah JJ Rizal JJ. Kusni Jodhi Yudono Johan Edy Raharjo Joko Pinurbo Jokowi Undercover Jonathan Ziberg Joni Ariadinata Joni Lis Efendi Jual Buku Juli Jumari HS Junaidi Jusuf AN Kang Warsa Karya Lukisan: Andry Deblenk Kasijanto Sastrodinomo Kasnadi Katrin Bandel Kedung Darma Romansha Keith Foulcher Khansa Arifah Adila Khisna Pabichara Khrisna Pabichara Kirana Kejora Koh Young Hun Komunitas Deo Gratias Komunitas Penulis Katolik Deo Gratias Korrie Layun Rampan Kostela (Komunitas Sastra Teater Lamongan) Kristine McKenna Kritik Sastra Kukuh Yudha Karnanta Kurie Suditomo Kurniawan Yunianto Kuswaidi Syafi'ie Kuswinarto L. Ridwan Muljosudarmo Lan Fang Langgeng W Latief S. Nugraha Leila S. Chudori Leo Kelana Leo Tolstoy Lia Anggia Nasution Linda Christanty Liza Wahyuninto LN Idayanie Lukman Santoso Az Luky Setyarini Lutfi Mardiansyah M Abdullah Badri M Aditya M Anta Kusuma M Fadjroel Rachman M. Arman AZ M. Faizi M. Harir Muzakki M. Kanzul Fikri M. Lubabun Ni’am Asshibbamal S. M. Misbahuddin M. Mushthafa M. Nahdiansyah Abdi M. Raudah Jambak M. Yoesoef M.D. Atmaja Mahmud Jauhari Ali Mahwi Air Tawar Makyun Subuki Maman S Mahayana Marcus Suprihadi Mardi Luhung Marhalim Zaini Mario F. Lawi Maroeli Simbolon S. Sn Martin Aleida Martin Suryajaya Marwanto Mashuri Matroni Matroni El-Moezany Mawar Kusuma Max Lane Media: Crayon on Paper Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia MG. Sungatno Misbahus Surur Miziansyah J. Moh. Samsul Arifin Mohammad Eri Irawan Muhammad Antakusuma Muhammad Firdaus Rahmatullah Muhammad Muhibbuddin Muhammad Rain Muhammad Yasir Muhammad Zuriat Fadil Muhammadun A.S Muhammd Ali Fakih AR Muhidin M. Dahlan Mukhlis Al-Anshor Mulyo Sunyoto Munawir Aziz Murnierida Pram Musa Asy’arie Mustafa Ismail N. Syamsuddin CH. Haesy Nandang Darana Nara Ahirullah Naskah Teater Nazar Nurdin Nenden Lilis A Nezar Patria Nina Herlina Lubis Ning Elia Nirwan Ahmad Arsuka Nirwan Dewanto Nobel Noor H. Dee Noval Jubbek Novelet Nu’man ‘Zeus’ Anggara Nunik Triana Nur Faizah Nur Wahida Idris Nurcholish Madjid Nurdin Kalim Nurel Javissyarqi Nuriel Imamah Nurman Hartono Nuruddin Al Indunissy Nurul Anam Nurul Hadi Koclok Obrolan Oka Rusmini Oktamandjaya Wiguna Olivia Kristinasinaga Orasi Budaya Akhir Tahun 2018 Oyos Saroso H.N. Pandu Jakasurya Parak Seni Parakitri T. Simbolon PDS H.B. Jassin PDS. H.B. Jassin Pembebasan Sastra Pramoedya Ananta Toer Pramoedya Ananta-Toer Pringadi Abdi Surya Pringadi AS Prof. Tamim Pardede sebut Bambang Prosa Proses Kreatif Puisi PuJa Puji Santosa Puput Amiranti N PUstaka puJAngga Putu Wijaya Qaris Tajudin R.N. Bayu Aji Radhar Panca Dahana Rahmat Hidayat Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Ranang Aji S.P. Ranggawarsita Ratih Kumala Ratna Sarumpaet Ratu Selvi Agnesia Raudal Tanjung Banua Remy Sylado Rengga AP Resensi Resistensi Kaum Pergerakan Revolusi RF. Dhonna Riadi Ngasiran Ribut Wijoto Ridwan Munawwar Galuh Riki Dhamparan Putra Risang Anom Pujayanto Riswan Hidayat Riyadi KS Rodli TL Rofiqi Hasan Rojil Nugroho Bayu Aji Rukardi S Sopian S Yoga S. Jai Sabrank Suparno Sahaya Santayana Sainul Hermawan Sajak Sakinah Annisa Mariz Salamet Wahedi Salman Rusydie Anwar Samsudin Adlawi Sanggar Teater Jerit Sapardi Djoko Damono Sarabunis Mubarok Sari Oktafiana Sartika Dian Nuraini Sasti Gotama Sastra Sastra Liar Masa Awal Satmoko Budi Santoso Saut Situmorang Sejarah Sekolah Literasi Gratis (SLG) Sekolah Literasi Gratis (SLG) STKIP Ponorogo Selo Soemardjan Seno Gumira Ajidarma Seno Joko Suyono Septi Sutrisna Sergi Sutanto Sevgi Soysal Shinta Maharani Shiny.ane el’poesya Sholihul Huda Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Siswoyo Sita Planasari A Siti Rutmawati Siti Sa’adah Sitor Situmorang Slamet Hadi Purnomo Sobih Adnan Soeprijadi Tomodihardjo Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sotyati Sri Wintala Achmad St. Sunardi Stefanus P. Elu Stevy Widia Sugi Lanus Sugilanus G. Hartha Suherman Sukardi Rinakit Sulaiman Djaya Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sungging Raga Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Surat Suripto SH Suryadi Suryanto Sastroatmodjo Susianna Susiyo Guntur Sutan Iwan Soekri Munaf Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Suyadi San Syafruddin Hasani Syahruddin El-Fikri Syaiful Amin Syifa Aulia Syu’bah Asa T Agus Khaidir Tasyriq Hifzhillah Tatang Pahat Taufik Ikram Jamil Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teguh Presetyo Teguh Ranusastra Asmara Teguh Winarsho AS Temu Penyair Timur Jawa Tengsoe Tjahjono Theresia Purbandini Thowaf Zuharon Tia Setiadi Tita Maria Kanita Tjahjono Widarmanto Tjahjono Widijanto Tony Herdianto Tosa Poetra Tri Purna Jaya Triyanto Triwikromo Tu-ngang Iskandar Tulus S Ulfatin Ch Umbu Landu Paranggi Umi Kulsum Universitas Indonesia Universitas Jember Urwatul Wustqo Usman Arrumy Utami Widowati UU Hamidy Veronika Ninik Vien Dimyati Vino Warsono Virdika Rizky Utama Vyan Taswirul Afkar W Haryanto W. Herlya Winna W.S. Rendra Wahyu Heriyadi Wahyu Hidayat Wahyu Utomo Walid Syaikhun Wan Anwar Wandi Juhadi Warih Wisatsana Wawan Eko Yulianto Wawancara Wayan Budiartha Wayan Supartha Wendoko Wicaksono Adi William Bradley Horton Wisnu Kisawa Wiwik Widayaningtias Wong Wing King Y. Wibowo Yang Lian Yanuar Yachya Yetti A. KA Yohanes Sehandi Yona Primadesi Yopie Setia Umbara Yos Rizal Suriaji Yoserizal Zein Yosi M Giri Yudhi Fachrudin Yudhi Herwibowo Yulia Permata Sari Yurnaldi Yusri Fajar Yuval Noah Harari Z. Afif Zacky Khairul Uman Zakki Amali Zamakhsyari Abrar Zawawi Se Zehan Zareez Zen Hae Zhou Fuyuan Zul Afrita