21/03/12

Kota Bandung dan Peristiwa Seni

Soni Farid Maulana
Pikiran Rakyat, 27 Des 2008

DIGELARNYA acara “100 Tahun Pa Daeng” oleh Serambi Piraous di Gedung Merdeka Jln. Asia-Afrika Bandung, pameran seni rupa “Window Display” karya perupa Wiyoga Nuhardanto di Selasar Sunaryo Art Space, dan pameran seni rupa “Breakthrough” di Studio Jeihan yang menampilkan karya 47 perupa Kota Bandung, merupakan tiga dari sekian kegiatan seni di bulan Desember 2008 di Kota Bandung. Digelarnya acara tersebut diharapkan bisa memberikan makna yang signifikan bagi perkembangan dan pertumbuhan seni di negeri ini.

Acara 100 Tahun Pa Daeng menjadi penting direnungkan karena dalam konteks yang demikian itu, kita mengenang seorang tokoh yang telah berjasa dalam mencipta angklung modern yang tangga nadanya berasal dari Barat, yakni do-re-mi-fa-so-la-si-do. Inti dari peringatan tersebut bagi kita yang hidup dewasa ini adalah merenungkan kembali makna daya kreatif dalam berkesenian, yakni menciptakan sesuatu karya seni yang berguna bagi nusa dan bangsa. Jasa Pa Daeng dalam dunia pendidikan, khususnya pendidikan seni tidak bisa dilupakan. Oleh karena itu, tidak aneh kalau negara memberikan berbagai tanda jasa dan bintang jasa untuk Pa Daeng.

Berkait dengan hal tersebut, pada sisi yang lain, sepanjang 2008, setidaknya di Bandung digelar 30 pameran seni rupa, baik tunggal maupun bersama. Sementara untuk pertunjukan teater, termasuk monolog di dalamnya digelar 20 pertunjukan. Pertunjukan teater dan pameran seni rupa, termasuk kegiatan seni cukup sering diselenggarakan di Bandung. Sementara untuk kegiatan sastra, tercatat 23 kegiatan. Di dalamnya termasuk acara baca puisi, diskusi sastra, pembagian hadiah sastra, dan peluncuran buku karya sastra.

Data-data yang saya catat dalam laporan akhir tahun ini, berdasarkan pada hasil olah data yang dilakukan oleh Hanif Hafsari Chaeza dari Pusat Data Redaksi HU Pikiran Rakyat Bandung, yang berdasarkan pada hasil liputan dan agenda budaya di suplemen Khazanah. Sementara data lain yang saya dapat dari Disbudpar Jawa Barat, untuk kegiatan seni pertunjukan di Jawa Barat sepanjang 2008 tercatat 98 kali. Peristiwa lainnya masih pada Desember 2008, di Bogor, Departemen Kebudayaan dan Pariwisata menggelar Kongres Kebudayaan 2008. Lalu di Jakarta, Komunitas Sastra Indonesia (KSI) dan Pemda Jakarta menggelar Jakarta International Literary Festival 2008, yang pembicaranya antara lain datang dari Jepang, Portugal, Prancis, Korea, Singapura, serta Indonesia.

**

TENTU saja kegiatan seni yang berlangsung di Bandung sepanjang 2008 bukan hanya itu. Ada juga festival film pendek, pertunjukan musik, serta kegiatan-kegiatan lainnya seperti pertunjukan tari dan pertunjukan seni tradisional lainnya. Jika kegiatan seni rupa tampak dominan, itu terjadi karena di Bandung pameran seni rupa tidak hanya diselenggarakan di kampus-kampus yang memiliki jurusan seni rupa, tetapi juga diselenggarakan berbagai galeri seni rupa. Galeri yang paling aktif menyelenggarakan kegiatan seni rupa antara lain Selasar Sunaryo Art Space (SSAS), yang telah menginjak usia ke-10 tahun.

Penyair Goenawan Mohamad menyebut SSAS sebagai permata, yang kian tua kian berkilau sinarnya. Berkilau karena SSAS mempunyai peran yang cukup besar dalam menumbuhkembangkan seni rupa di Kota Bandung, baik untuk merangsang daya kreatif para perupa agar lebih bergiat lagi dalam berkarya seni, maupun dalam hal menumbuhkan daya apresiasi siswa dan mahasiswa terhadap karya seni rupa yang digelar di situ.

“SSAS ingin menyumbangkan sesuatu yang berguna bagi perkembangan dan pertumbuhan seni di Kota Bandung, khususnya dalam bidang seni rupa kontemporer. Berkait dengan itu, aspek apresiasi seni sebagai bagian dari dunia pendidikan mempunyai peran yang cukup penting di dalamnya,” ujar perupa Sunaryo, pemilik sekaligus salah seorang pengelola SSAS dalam percakapannya dengan penulis beberapa waktu lalu di tempat tinggalnya, Jln. Dago Pakar Timur, Bandung.

Lepas dari soal tersebut, tampak jelas bahwa berbagai kegiatan seni yang berlangsung di Bandung selama ini lebih banyak diselenggarakan oleh swasta daripada pemerintah. Untuk kegiatan sastra, misalnya, yang bisa dikatakan berskala besar adalah Temu Sastrawan 10 Provinsi, yang baru saja digelar di Lembang, Kabupaten Bandung Barat, pada November 2008. Acara ini sepenuhnya didanai Pemprov Jabar c.q. Disbudpar Jabar. Sementara untuk seni pertunjukan yang berskala bersar adalah “Temu Taman Budaya se-Indonesia”, yang dananya sebagian besar konon dikucurkan dari pusat. Acara tersebut sayangnya tidak dihadiri Gubernur Jabar Ahmad Heryawan, sebagai tuan rumah. Saat itu, Menbudpar Jero Wacik mengkritik habis tuan rumah yang diwakili Kadisbudpar Jabar, H.I. Budhyana, M.Si.

**

KOTA Bandung sebagai etalase budaya di Jawa Barat masih memegang peranan yang cukup penting dalam hal menumbuh-kembangkan seni dan budaya di Jawa Barat. Itu terjadi karena di Kota Bandung tidak hanya ada perguruan tinggi seni, baik untuk seni tradisional maupun seni kontemporer, baik untuk jurusan musik, karawitan, teater, tari, dan seni rupa, tetapi juga karena di Bandung bermukim banyak seniman yang cukup berwibawa dalam bidangnya masing-masing, yang hingga kini masih kreatif dan produktif dalam berkarya seni.

Sayangnya, dalam kondisi yang demikian itu, pemerintah yang seharusnya bijak menanggapi berbagai persoalan yang muncul dalam dunia kesenian di Jawa Barat, sepanjang 2008, pada satu sisi seakan “tutup mata & telinga” dalam menyelesaikan persoalan keuangan yang dihadapi manajemen Gedung Kesenian (GK) Rumentang Siang, sehingga terancam bubar. Bila memasuki 2009, manajemen GK Rumentang Siang benar-benar bubar maka sejarah kesenian di Bandung mengalami masa kelam. Apa pun kelebihan dan kelemahannya, GK Rumentang Siang mempunyai peran yang cukup penting dalam hal menumbuhkembangkan kesenian di Bandung, baik untuk bidang teater, pertunjukan sastra, tari, dan seni-seni lainnya.

“Studiklub Teater Bandung (STB) yang menyejarah itu tumbuh dan besar di Bandung. Mendiang Suyatna Anirun berjasa besar dalam menumbuhkan seni teater di Bandung, yang sebagian besar diproduksi di Gedung Kesenian Rumentang Siang. Bila benar-benar bubar, ini berarti sejarah buram bagi dunia kesenian kita,” ujar penyair Godi Suwarna dalam percakapannya dengan penulis, dalam suatu kesempatan di Gedung Kesenian Rumentang Siang, Jln. Baranang Siang, Bandung. Selain itu, Godi mengakui bahwa dari tangan Suyatna banyak lahir peteater-peteater dari generasi kemudian yang kini sudah malang melintang.

Berkait dengan itu, dalam memasuki 2009, para seniman berharap Pemprov Jabar lebih bersungguh-sungguh dalam membangun kesenian di Bandung. Dalam bidang seni rupa, misalnya, begitu banyak seniman yang mengharapkan Pemprov Jabar maupun Pemkot Bandung mendirikan museum seni rupa berskala internasional. Apa sebab? Karena Kota Bandung dalam sejarah perkembangan dan pertumbuhan seni rupa kontemporer memegang peranan yang cukup penting di dalamnya. Hal itu antara lain dengan berdirinya sekolah seni rupa di ITB, yang dalam perjalanannya kini menjadi Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) ITB, Bandung.

“Seharusnya di Bandung ada museum seni rupa, apalagi Kota Bandung diposisikan sebagai gerbang pariwisata Jawa Barat,” ujar Biranul Anas, Dekan FSRD ITB dalam sebuah kesempatan. Untungnya dalam situasi yang demikian itu di Bandung ada perupa yang murah hati, yang mendirikan museum seni rupa kecil-kecilan, apa pun namanya, meski yang dikoleksi di museum tersebut adalah karya pribadi mereka. Selain SSAS, ada Museum Barli, Studio Jeihan, Serambi Pirous, Museum Patung Nyoman Nuarta, dan beberapa tempat lainnya.

Sumber: http://cabiklunik.blogspot.com/2008/12/kota-bandung-dan-peristiwa-seni.html

Tidak ada komentar:

A Rodhi Murtadho A. Anzib A. Junianto A. Qorib Hidayatullah A. Yusrianto Elga A.D. Zubairi A.S. Laksana Abang Eddy Adriansyah Abdi Purmono Abdul Azis Sukarno Abdul Aziz Rasjid Abdul Hadi W. M. Abdul Kirno Tanda Abdul Wachid B.S. Abdurahman Wahid Abidah el Khalieqy Abiyyu Abu Salman Acep Zamzam Noor Achiar M Permana Ade Ridwan Yandwiputra Adhika Prasetya Adi Marsiela Adi Prasetyo Adreas Anggit W. Adrian Ramdani Afrizal Malna Afthonul Afif Agama Para Bajingan Aguk Irawan Mn Agus B. Harianto Agus Buchori Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Agus Sulton Agus Sunarto Agus Utantoro Agus Wibowo Aguslia Hidayah Ahda Imran Ahmad Fatoni Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Nurhasim Ahmad Sahidah Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Ajie Najmudin Ajip Rosidi Akbar Ananda Speedgo Akhiriyati Sundari Akhmad Fatoni Akhmad Saefudin Akhmad Sekhu Akhmad Taufiq Akhudiat Alan Woods Alex R. Nainggolan Alexander G.B. Alhafiz K Ali Shari'ati Alizar Tanjung Alvi Puspita Alwi Karmena Amarzan Loebis Amien Kamil Amien Wangsitalaja Amiruddin Al Rahab Amirullah Amril Taufiq Gobel Amy Spangler An. Ismanto Andrea Hirata Andy Riza Hidayat Anes Prabu Sadjarwo Anett Tapai Anindita S Thayf Anjrah Lelono Broto Anne Rufaidah Anton Kurnia Anton Suparyanto Anung Wendyartaka Anwar Holid Aprinus Salam Ari Dwijayanthi Arie MP Tamba Arif B. Prasetyo Arif Bagus Prasetyo Arif Hidayat Aris Darmawan Aris Kurniawan Arswendo Atmowiloto Arti Bumi Intaran Arwan Tuti Artha AS Sumbawi Asarpin Asef Umar Fakhruddin Asep Sambodja Asep Yayat Askolan Lubis Asrul Sani Asvi Marwan Adam Asvi Warman Adam Audifax Awalludin GD Mualif Awaludin Marwan Bagja Hidayat Balada Bale Aksara Bambang Bujono Bambang Irawan Bambang Kempling Bambang Unjianto Bamby Cahyadi Bandung Mawardi Beni Setia Berita Berita Utama Bernando J. Sujibto Berthold Damshäuser Binhad Nurrohmat Bobby Gunawan Bonnie Triyana Bre Redana Brunel University London Budhi Setyawan Budi Darma Budi Hatees Budi Hutasuhut Budi P. Hatees Budiman S. Hartoyo Burhanuddin Bella Cak Kandar Catatan Cepi Zaenal Arifin Cerbung Cerpen Chairil Anwar Chamim Kohari Cucuk Espe D Pujiyono D. Zawawi Imron Dadang Ari Murtono Dahono Fitrianto Dahta Gautama Damanhuri Damhuri Muhammad Dami N. Toda Damiri Mahmud Danarto Dantje S Moeis Darju Prasetya Darwin David Krisna Alka Dedy Tri Riyadi Deni Ahmad Fajar Denny JA Denny Mizhar Deny Tri Aryanti Dian Hartati Dian Sukarno Dicky Dina Oktaviani Dinas Perpustakaan Daerah Lamongan Djenar Maesa Ayu Djoko Pitono Djoko Saryono Djuli Djatiprambudi Dodi Ambardi Dody Kristianto Donatus Nador Donny Anggoro Donny Syofyan Dorothea Rosa Herliany Dwi Arjanto Dwi Cipta Dwi Fitria Dwi Kartika Rahayu Dwi Khoirotun Nisa’ Dwi Pranoto Dwicipta Edy Firmansyah Eep Saefulloh Fatah Eka Budianta Eka Fendri Putra Eka Kurniawan Eko Darmoko Eko Hendri Saiful Eko Suprianto Emha Ainun Nadjib Endah Sulwesi Endi Haryono Endri Y Enung Sudrajat Erwin Erwin Dariyanto Erwin Setia Esai Esha Tegar Putra Evan Ys Evieta Fadjar F. Aziz Manna Fadjriah Nurdiarsih Fahrudin Nasrulloh Faidil Akbar Fakhrunnas MA Jabbar Fanani Rahman Farida-Suliadi Fatah Yasin Noor Fathurrahman Karyadi Feby Indirani Felik K. Nesi Fenny Aprilia Festival Sastra Gresik Fikri MS Firdaus Muhammad Firman Nugraha Fuad Nawawi Galang Ari P. Gampang Prawoto Ganug Nugroho Adi Gerakan Literasi Nasional Gerakan Surah Buku (GSB) Gerson Poyk Goenawan Mohamad Grathia Pitaloka Gregorio Lopez y’ Fuentes Gugun El-Guyanie Gunawan Budi Susanto Gunawan Maryanto Guntur Alam Gus tf Sakai Gusti Eka H Marjohan HA. Cholil Mudjirin Hadi Napster Halim HD Hamberan Syahbana Hamdy Salad Hamsad Rangkuti Han Gagas Hanik Uswatun Khasanah Hans Pols Hardi Hamzah Haris del Hakim Haris Firdaus Hasan Gauk Hasan Junus Hasif Amini Hasnan Bachtiar Hasta Indriyana Hawe Setiawan Helwatin Najwa Hepi Andi Bastoni Heri KLM Heri Latief Heri Ruslan Herman RN Hermien Y. Kleden Herry Lamongan Heru Kurniawan Heru Nugroho Hudan Hidayat Hudan Nur Hudel Humaidiy AS Humam S Chudori I.B. Putera Manuaba Ibn Ghifarie Ibnu Rizal Ibnu Rusydi Ibnu Wahyudi Idrus Ignas Kleden Ika Karlina Idris Ilham khoiri Ilham Yusardi Imam Cahyono Imam Muhtarom Imam Nawawi Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Imron Rosyid Imron Tohari Indiar Manggara Indra Intisa Indra Tranggono Indrian Koto Intan Indah Prathiwie Inung AS Iskandar Noe Iskandar P Nugraha Iwan Nurdaya-Djafar Iyut Fitra J.J. Rizal Jacques Derrida Jafar Fakhrurozi Jafar M Sidik Jafar M. Sidik Jaleswari Pramodhawardani Jamal D Rahman Jamal T. Suryanata Jamrin Abubakar Janual Aidi Javed Paul Syatha Jean Couteau Jean-Marie Gustave Le Clezio Jefri al Malay Jihan Fauziah JJ Rizal JJ. Kusni Jodhi Yudono Johan Edy Raharjo Joko Pinurbo Jokowi Undercover Jonathan Ziberg Joni Ariadinata Joni Lis Efendi Jual Buku Juli Jumari HS Junaidi Jusuf AN Kang Warsa Karya Lukisan: Andry Deblenk Kasijanto Sastrodinomo Kasnadi Katrin Bandel Kedung Darma Romansha Keith Foulcher Khansa Arifah Adila Khisna Pabichara Khrisna Pabichara Kirana Kejora Koh Young Hun Komunitas Deo Gratias Komunitas Penulis Katolik Deo Gratias Korrie Layun Rampan Kostela (Komunitas Sastra Teater Lamongan) Kristine McKenna Kritik Sastra Kukuh Yudha Karnanta Kurie Suditomo Kurniawan Yunianto Kuswaidi Syafi'ie Kuswinarto L. Ridwan Muljosudarmo Lan Fang Langgeng W Latief S. Nugraha Leila S. Chudori Leo Kelana Leo Tolstoy Lia Anggia Nasution Linda Christanty Liza Wahyuninto LN Idayanie Lukman Santoso Az Luky Setyarini Lutfi Mardiansyah M Abdullah Badri M Aditya M Anta Kusuma M Fadjroel Rachman M. Arman AZ M. Faizi M. Harir Muzakki M. Kanzul Fikri M. Lubabun Ni’am Asshibbamal S. M. Misbahuddin M. Mushthafa M. Nahdiansyah Abdi M. Raudah Jambak M. Yoesoef M.D. Atmaja Mahmud Jauhari Ali Mahwi Air Tawar Makyun Subuki Maman S Mahayana Marcus Suprihadi Mardi Luhung Marhalim Zaini Mario F. Lawi Maroeli Simbolon S. Sn Martin Aleida Martin Suryajaya Marwanto Mashuri Matroni Matroni El-Moezany Mawar Kusuma Max Lane Media: Crayon on Paper Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia MG. Sungatno Misbahus Surur Miziansyah J. Moh. Samsul Arifin Mohammad Eri Irawan Muhammad Antakusuma Muhammad Firdaus Rahmatullah Muhammad Muhibbuddin Muhammad Rain Muhammad Yasir Muhammad Zuriat Fadil Muhammadun A.S Muhammd Ali Fakih AR Muhidin M. Dahlan Mukhlis Al-Anshor Mulyo Sunyoto Munawir Aziz Murnierida Pram Musa Asy’arie Mustafa Ismail N. Syamsuddin CH. Haesy Nandang Darana Nara Ahirullah Naskah Teater Nazar Nurdin Nenden Lilis A Nezar Patria Nina Herlina Lubis Ning Elia Nirwan Ahmad Arsuka Nirwan Dewanto Nobel Noor H. Dee Noval Jubbek Novelet Nu’man ‘Zeus’ Anggara Nunik Triana Nur Faizah Nur Wahida Idris Nurcholish Madjid Nurdin Kalim Nurel Javissyarqi Nuriel Imamah Nurman Hartono Nuruddin Al Indunissy Nurul Anam Nurul Hadi Koclok Obrolan Oka Rusmini Oktamandjaya Wiguna Olivia Kristinasinaga Orasi Budaya Akhir Tahun 2018 Oyos Saroso H.N. Pandu Jakasurya Parak Seni Parakitri T. Simbolon PDS H.B. Jassin PDS. H.B. Jassin Pembebasan Sastra Pramoedya Ananta Toer Pramoedya Ananta-Toer Pringadi Abdi Surya Pringadi AS Prof. Tamim Pardede sebut Bambang Prosa Proses Kreatif Puisi PuJa Puji Santosa Puput Amiranti N PUstaka puJAngga Putu Wijaya Qaris Tajudin R.N. Bayu Aji Radhar Panca Dahana Rahmat Hidayat Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Ranang Aji S.P. Ranggawarsita Ratih Kumala Ratna Sarumpaet Ratu Selvi Agnesia Raudal Tanjung Banua Remy Sylado Rengga AP Resensi Resistensi Kaum Pergerakan Revolusi RF. Dhonna Riadi Ngasiran Ribut Wijoto Ridwan Munawwar Galuh Riki Dhamparan Putra Risang Anom Pujayanto Riswan Hidayat Riyadi KS Rodli TL Rofiqi Hasan Rojil Nugroho Bayu Aji Rukardi S Sopian S Yoga S. Jai Sabrank Suparno Sahaya Santayana Sainul Hermawan Sajak Sakinah Annisa Mariz Salamet Wahedi Salman Rusydie Anwar Samsudin Adlawi Sanggar Teater Jerit Sapardi Djoko Damono Sarabunis Mubarok Sari Oktafiana Sartika Dian Nuraini Sasti Gotama Sastra Sastra Liar Masa Awal Satmoko Budi Santoso Saut Situmorang Sejarah Sekolah Literasi Gratis (SLG) Sekolah Literasi Gratis (SLG) STKIP Ponorogo Selo Soemardjan Seno Gumira Ajidarma Seno Joko Suyono Septi Sutrisna Sergi Sutanto Sevgi Soysal Shinta Maharani Shiny.ane el’poesya Sholihul Huda Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Siswoyo Sita Planasari A Siti Rutmawati Siti Sa’adah Sitor Situmorang Slamet Hadi Purnomo Sobih Adnan Soeprijadi Tomodihardjo Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sotyati Sri Wintala Achmad St. Sunardi Stefanus P. Elu Stevy Widia Sugi Lanus Sugilanus G. Hartha Suherman Sukardi Rinakit Sulaiman Djaya Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sungging Raga Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Surat Suripto SH Suryadi Suryanto Sastroatmodjo Susianna Susiyo Guntur Sutan Iwan Soekri Munaf Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Suyadi San Syafruddin Hasani Syahruddin El-Fikri Syaiful Amin Syifa Aulia Syu’bah Asa T Agus Khaidir Tasyriq Hifzhillah Tatang Pahat Taufik Ikram Jamil Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teguh Presetyo Teguh Ranusastra Asmara Teguh Winarsho AS Temu Penyair Timur Jawa Tengsoe Tjahjono Theresia Purbandini Thowaf Zuharon Tia Setiadi Tita Maria Kanita Tjahjono Widarmanto Tjahjono Widijanto Tony Herdianto Tosa Poetra Tri Purna Jaya Triyanto Triwikromo Tu-ngang Iskandar Tulus S Ulfatin Ch Umbu Landu Paranggi Umi Kulsum Universitas Indonesia Universitas Jember Urwatul Wustqo Usman Arrumy Utami Widowati UU Hamidy Veronika Ninik Vien Dimyati Vino Warsono Virdika Rizky Utama Vyan Taswirul Afkar W Haryanto W. Herlya Winna W.S. Rendra Wahyu Heriyadi Wahyu Hidayat Wahyu Utomo Walid Syaikhun Wan Anwar Wandi Juhadi Warih Wisatsana Wawan Eko Yulianto Wawancara Wayan Budiartha Wayan Supartha Wendoko Wicaksono Adi William Bradley Horton Wisnu Kisawa Wiwik Widayaningtias Wong Wing King Y. Wibowo Yang Lian Yanuar Yachya Yetti A. KA Yohanes Sehandi Yona Primadesi Yopie Setia Umbara Yos Rizal Suriaji Yoserizal Zein Yosi M Giri Yudhi Fachrudin Yudhi Herwibowo Yulia Permata Sari Yurnaldi Yusri Fajar Yuval Noah Harari Z. Afif Zacky Khairul Uman Zakki Amali Zamakhsyari Abrar Zawawi Se Zehan Zareez Zen Hae Zhou Fuyuan Zul Afrita