07/11/11

KAMBOJA MERAH

Sri Wintala Achmad
___Minggu Pagi Yogya

Hampir seminggu. Deretan rumah bordil di pinggiran kota Langensari berpintu rapat terkunci. Di luar, tidak ada lelaki-lelaki mabuk menyanyi parau dengan iringan gitar murahan. Perempuan-perempuan berias menor, beraroma menyengat, dan mengisap sigaret pula tidak kelihatan sibuk berburu tamu.

Lelah aku mencari Lastri. Pelacur tigapuluhan yang selalu berbagi suka-duka denganku manakala sepi tamu. Perempuan yang terpaksa menjalani hidupnya sebagai penghuni rumah Bordil Kasiyem karena dipekerjakan oleh suaminya itu, telah menjadi bagian hidupku. Lastri seperti cahaya pada lampuku.

Tidak seorang tahu kemana Lastri. Kasiyem hanya bilang, “Entah kemana perginya anak liar itu.” Pak Man, pemilik warung angkringan yang berseberangan jalan dengan rumah bordil itu hanya mengatakan. “Lastri tidak pernah menampakkan batang hidungnya semenjak musim garukan.”

Dari keterangan Pak Man, aku berfikir bahwa Lastri terkena razia. Maka pada pagi harinya, aku starter Vario hitamku menuju kantor polisi. Tempat puluhan pelacur yang serupa harimau-harimau tanpa taring dan kuku itu tersekap di dalam kerangkeng baja.

Di depan sel, pikiranku kacau. Lastri tidak ada di antara pelacur-pelacur itu. Namun dari salah seorang, aku menangkap secercah cahaya. Pelacur bertubuh gempal seperti babi itu bilang, “Lastri telah dibebaskan oleh seorang lelaki berambut bros.”

“Anda mengenalnya?”

“Tidak. Lelaki yang sebaya dengan anda itu tampak alim. Dia belum pernah berkeliaran di tempat kami bekerja.”

“Ya, sudah! Terima kasih.”

“Anda siapa? Pacar Lastri?”

Tanpa menjawab pertanyaan pelacur bertubuh gempal itu, aku tinggalkan sel yang pesing. Di halaman kantor polisi, bahuku ditepuk oleh seorang lelaki berseragam lengkap. “Maaf! Ada apa, Pak?”

“Kamu lupa denganku, ya?”

“Maaf! Aku tidak mengenal Bapak.”

“Kamu masih ingat kawan SMP-mu yang selalu minta bantuan untuk menyelesaikan PR Aljabar-nya?”

Aku berfikir serius. Mengingat-ingat pengalaman duapuluh tahun silam sewaktu masih duduk di bangku SMP Negeri Ngudimulya. “Apakah Anda Harto? Putra petani kecil yang selalu bilang kepada kawan-kawan sekelas ingin menjadi seorang polisi?”

“Benar.”

“Hebat!”

“Apa? Hebat?” Harto ngakak hingga seluruh giginya kelihatan. “Ada urusan apa kamu di sini? Aku siap membantumu.”

“Aku mencari kawanku yang terkena razia. Ia, seorang penghuni rumah bordil di pinggirang kota Langensari.”

“Siapa?”

“Lastri.”

“Ia sudah dibebaskan.”

“Aku tahu. Siapa yang membebaskannya.”

“Aku.”

“Mengapa kamu melakukannya? Apakah kamu punya hubungan khusus dengan Lastri?”

“Tidak.”

“Lantas?”

“Karena Lastri, istriku selamat dari maut. Ia yang membawanya ke rumah sakit sewaktu istriku terserempet bis kota di depan kantor pos pusat.”

“Kamu tahu di mana Lastri sekarang?”

“Di rumahku.”

“Aku ingin melihatnya.”

“Ikuti aku, Mad!”

Bergegas aku menuju ruang parkir. Menstarter Vario hitam. Sesudah mesin berderu, aku ikuti kemana Harto mengarahkan laju mobil dinasnya. Sepanjang jalan, hatiku berbusa-busa. Rinduku pada Lastri segera terobati. Namun sesampai di rumah Harto, harapanku untuk menemui Lastri pupus. Istri Harto bilang, “Lastri telah pergi sepulang dari rumah kawannya.”

“Pergi kemana, Mbak?”

“Tidak tahu. Ia pergi tanpa pamit.”

Mendengar jawaban dari istri Harto, tidak ada yang aku lakukan selain pulang dengan tubuh terasa tak bertulang. Aku serupa awan yang diterbangkan angin di bawah langit mulai kelam. Tubuhku basah-kuyup ketika kangit menderaskan hujan.
***

Siang di ruang keluarga, perhatianku terpusat pada berita dari stasiun televisi lokal. Berita itu tentang lelaki penganggur bernama Barjo yang mencekik seorang gadis bernama Sri Wulanti hingga tewas, sesudah memerkosa dan mencoba membawa kabur perhiasannya.

Berita itu tidak hanya menyita perhatian, namun sekaligus mengejutkan. Karena sewaktu ditanya wartawan mengenai motivasinya melakukan pembunuhan atas Sri Wulanti, Barjo mengaku, “Sudah sebulan, istriku Lastri yang bekerja sebagai PSK itu tidak pernah pulang. Memberi uang belanja dan memenuhi hasrat seksualku.”

Mematung aku di depan televisi. Tidak tahu apa yang harus dilakukan. Karena mengabarkan berita itu kepada Lastri adalah ketersiaan. Berita itu tidak akan memengaruhi kehidupan Lastri. Selain aku sendiri belum tahu di mana Lastri sekarang berada.
***

Nama Lastri yang lenyap di benak kepala seketika muncul kembali, ketika tidak sengaja aku membaca berita dari sebuah harian yang terbit dua bulan silam. Berita bertajuk ‘Tiga Tenaga Kerja Wanita Dipulangkan Karena Mengidap AIDS’ dan dilengkapi foto ketiganya (termasuk Lastri) itu serupa petir pada musim kemarau.

Tidak hanya mengejutkan, berita itu melembabkan kedua mataku. Karena alenia terakhirnya mencatat tentang pesan Lastri sebelum ajal yang diyakininya bakal segera datang: “Hanya satu yang aku banggakan di dalam hidup teramat singkat ini, bahwa aku pula menemukan cinta. Mutiara dari kubangan lumpur pekat. Akulah pelacur yang tersanjung sebagai cahaya lampu kehidupan Mad. Lelaki yang selalu aku jauhi, agar senantiasa dekat di hati.”

Tanpa berfikir panjang, aku starter Vario hitamku. Menuju alamat Lastri yang tertulis pada alenia ke empat berita itu. Lastri atau Dewi Sulastri Arumdalu beralamat di Kembang Sore 02/034, Seloputri, Karangpandan. Sesampai di pinggiran dusun Kembang Sore, aku melihat kerumunan orang di pemakaman umum. Kepada salah seorang di depan gerbang makam, aku bertanya, “Maaf, Bapak tahu di mana rumah Lastri?”

“Di sini! Di balik kerumunan orang yang telah selesai menguburkan perempuan pendosa itu.”

Aku standarkan Vario hitamku di depan gerbang makam. Melangkah gontai ke arah kuburan Lastri. Sesudah semua orang meninggalkan makam, aku duduk bersila di depan gundukan tanah basah tanpa taburan bunga dan kepulan asap dupa. Melafalkan doa. Airmata menderas dari kedua mataku yang terpejam. Kemudian terbuka, saat setangkai kamboja merah terjatuh di pangkuanku. Bersama kekupu putih meninggalkan batang pohon kamboja. Terbang ke pusar langit paling rahasia.

Sanggar Pulau Apung, 15092009

Tidak ada komentar:

A Rodhi Murtadho A. Anzib A. Junianto A. Qorib Hidayatullah A. Yusrianto Elga A.D. Zubairi A.S. Laksana Abang Eddy Adriansyah Abdi Purmono Abdul Azis Sukarno Abdul Aziz Rasjid Abdul Hadi W. M. Abdul Kirno Tanda Abdul Wachid B.S. Abdurahman Wahid Abidah el Khalieqy Abiyyu Abu Salman Acep Zamzam Noor Achiar M Permana Ade Ridwan Yandwiputra Adhika Prasetya Adi Marsiela Adi Prasetyo Adreas Anggit W. Adrian Ramdani Afrizal Malna Afthonul Afif Agama Para Bajingan Aguk Irawan Mn Agus B. Harianto Agus Buchori Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Agus Sulton Agus Sunarto Agus Utantoro Agus Wibowo Aguslia Hidayah Ahda Imran Ahmad Fatoni Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Nurhasim Ahmad Sahidah Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Ajie Najmudin Ajip Rosidi Akbar Ananda Speedgo Akhiriyati Sundari Akhmad Fatoni Akhmad Saefudin Akhmad Sekhu Akhmad Taufiq Akhudiat Alan Woods Alex R. Nainggolan Alexander G.B. Alhafiz K Ali Shari'ati Alizar Tanjung Alvi Puspita Alwi Karmena Amarzan Loebis Amien Kamil Amien Wangsitalaja Amiruddin Al Rahab Amirullah Amril Taufiq Gobel Amy Spangler An. Ismanto Andrea Hirata Andy Riza Hidayat Anes Prabu Sadjarwo Anett Tapai Anindita S Thayf Anjrah Lelono Broto Anne Rufaidah Anton Kurnia Anton Suparyanto Anung Wendyartaka Anwar Holid Aprinus Salam Ari Dwijayanthi Arie MP Tamba Arif B. Prasetyo Arif Bagus Prasetyo Arif Hidayat Aris Darmawan Aris Kurniawan Arswendo Atmowiloto Arti Bumi Intaran Arwan Tuti Artha AS Sumbawi Asarpin Asef Umar Fakhruddin Asep Sambodja Asep Yayat Askolan Lubis Asrul Sani Asvi Marwan Adam Asvi Warman Adam Audifax Awalludin GD Mualif Awaludin Marwan Bagja Hidayat Balada Bale Aksara Bambang Bujono Bambang Irawan Bambang Kempling Bambang Unjianto Bamby Cahyadi Bandung Mawardi Beni Setia Berita Berita Utama Bernando J. Sujibto Berthold Damshäuser Binhad Nurrohmat Bobby Gunawan Bonnie Triyana Bre Redana Brunel University London Budhi Setyawan Budi Darma Budi Hatees Budi Hutasuhut Budi P. Hatees Budiman S. Hartoyo Burhanuddin Bella Cak Kandar Catatan Cepi Zaenal Arifin Cerbung Cerpen Chairil Anwar Chamim Kohari Cucuk Espe D Pujiyono D. Zawawi Imron Dadang Ari Murtono Dahono Fitrianto Dahta Gautama Damanhuri Damhuri Muhammad Dami N. Toda Damiri Mahmud Danarto Dantje S Moeis Darju Prasetya Darwin David Krisna Alka Dedy Tri Riyadi Deni Ahmad Fajar Denny JA Denny Mizhar Deny Tri Aryanti Dian Hartati Dian Sukarno Dicky Dina Oktaviani Dinas Perpustakaan Daerah Lamongan Djenar Maesa Ayu Djoko Pitono Djoko Saryono Djuli Djatiprambudi Dodi Ambardi Dody Kristianto Donatus Nador Donny Anggoro Donny Syofyan Dorothea Rosa Herliany Dwi Arjanto Dwi Cipta Dwi Fitria Dwi Kartika Rahayu Dwi Khoirotun Nisa’ Dwi Pranoto Dwicipta Edy Firmansyah Eep Saefulloh Fatah Eka Budianta Eka Fendri Putra Eka Kurniawan Eko Darmoko Eko Hendri Saiful Eko Suprianto Emha Ainun Nadjib Endah Sulwesi Endi Haryono Endri Y Enung Sudrajat Erwin Erwin Dariyanto Erwin Setia Esai Esha Tegar Putra Evan Ys Evieta Fadjar F. Aziz Manna Fadjriah Nurdiarsih Fahrudin Nasrulloh Faidil Akbar Fakhrunnas MA Jabbar Fanani Rahman Farida-Suliadi Fatah Yasin Noor Fathurrahman Karyadi Feby Indirani Felik K. Nesi Fenny Aprilia Festival Sastra Gresik Fikri MS Firdaus Muhammad Firman Nugraha Fuad Nawawi Galang Ari P. Gampang Prawoto Ganug Nugroho Adi Gerakan Literasi Nasional Gerakan Surah Buku (GSB) Gerson Poyk Goenawan Mohamad Grathia Pitaloka Gregorio Lopez y’ Fuentes Gugun El-Guyanie Gunawan Budi Susanto Gunawan Maryanto Guntur Alam Gus tf Sakai Gusti Eka H Marjohan HA. Cholil Mudjirin Hadi Napster Halim HD Hamberan Syahbana Hamdy Salad Hamsad Rangkuti Han Gagas Hanik Uswatun Khasanah Hans Pols Hardi Hamzah Haris del Hakim Haris Firdaus Hasan Gauk Hasan Junus Hasif Amini Hasnan Bachtiar Hasta Indriyana Hawe Setiawan Helwatin Najwa Hepi Andi Bastoni Heri KLM Heri Latief Heri Ruslan Herman RN Hermien Y. Kleden Herry Lamongan Heru Kurniawan Heru Nugroho Hudan Hidayat Hudan Nur Hudel Humaidiy AS Humam S Chudori I.B. Putera Manuaba Ibn Ghifarie Ibnu Rizal Ibnu Rusydi Ibnu Wahyudi Idrus Ignas Kleden Ika Karlina Idris Ilham khoiri Ilham Yusardi Imam Cahyono Imam Muhtarom Imam Nawawi Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Imron Rosyid Imron Tohari Indiar Manggara Indra Intisa Indra Tranggono Indrian Koto Intan Indah Prathiwie Inung AS Iskandar Noe Iskandar P Nugraha Iwan Nurdaya-Djafar Iyut Fitra J.J. Rizal Jacques Derrida Jafar Fakhrurozi Jafar M Sidik Jafar M. Sidik Jaleswari Pramodhawardani Jamal D Rahman Jamal T. Suryanata Jamrin Abubakar Janual Aidi Javed Paul Syatha Jean Couteau Jean-Marie Gustave Le Clezio Jefri al Malay Jihan Fauziah JJ Rizal JJ. Kusni Jodhi Yudono Johan Edy Raharjo Joko Pinurbo Jokowi Undercover Jonathan Ziberg Joni Ariadinata Joni Lis Efendi Jual Buku Juli Jumari HS Junaidi Jusuf AN Kang Warsa Karya Lukisan: Andry Deblenk Kasijanto Sastrodinomo Kasnadi Katrin Bandel Kedung Darma Romansha Keith Foulcher Khansa Arifah Adila Khisna Pabichara Khrisna Pabichara Kirana Kejora Koh Young Hun Komunitas Deo Gratias Komunitas Penulis Katolik Deo Gratias Korrie Layun Rampan Kostela (Komunitas Sastra Teater Lamongan) Kristine McKenna Kritik Sastra Kukuh Yudha Karnanta Kurie Suditomo Kurniawan Yunianto Kuswaidi Syafi'ie Kuswinarto L. Ridwan Muljosudarmo Lan Fang Langgeng W Latief S. Nugraha Leila S. Chudori Leo Kelana Leo Tolstoy Lia Anggia Nasution Linda Christanty Liza Wahyuninto LN Idayanie Lukman Santoso Az Luky Setyarini Lutfi Mardiansyah M Abdullah Badri M Aditya M Anta Kusuma M Fadjroel Rachman M. Arman AZ M. Faizi M. Harir Muzakki M. Kanzul Fikri M. Lubabun Ni’am Asshibbamal S. M. Misbahuddin M. Mushthafa M. Nahdiansyah Abdi M. Raudah Jambak M. Yoesoef M.D. Atmaja Mahmud Jauhari Ali Mahwi Air Tawar Makyun Subuki Maman S Mahayana Marcus Suprihadi Mardi Luhung Marhalim Zaini Mario F. Lawi Maroeli Simbolon S. Sn Martin Aleida Martin Suryajaya Marwanto Mashuri Matroni Matroni El-Moezany Mawar Kusuma Max Lane Media: Crayon on Paper Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia MG. Sungatno Misbahus Surur Miziansyah J. Moh. Samsul Arifin Mohammad Eri Irawan Muhammad Antakusuma Muhammad Firdaus Rahmatullah Muhammad Muhibbuddin Muhammad Rain Muhammad Yasir Muhammad Zuriat Fadil Muhammadun A.S Muhammd Ali Fakih AR Muhidin M. Dahlan Mukhlis Al-Anshor Mulyo Sunyoto Munawir Aziz Murnierida Pram Musa Asy’arie Mustafa Ismail N. Syamsuddin CH. Haesy Nandang Darana Nara Ahirullah Naskah Teater Nazar Nurdin Nenden Lilis A Nezar Patria Nina Herlina Lubis Ning Elia Nirwan Ahmad Arsuka Nirwan Dewanto Nobel Noor H. Dee Noval Jubbek Novelet Nu’man ‘Zeus’ Anggara Nunik Triana Nur Faizah Nur Wahida Idris Nurcholish Madjid Nurdin Kalim Nurel Javissyarqi Nuriel Imamah Nurman Hartono Nuruddin Al Indunissy Nurul Anam Nurul Hadi Koclok Obrolan Oka Rusmini Oktamandjaya Wiguna Olivia Kristinasinaga Orasi Budaya Akhir Tahun 2018 Oyos Saroso H.N. Pandu Jakasurya Parak Seni Parakitri T. Simbolon PDS H.B. Jassin PDS. H.B. Jassin Pembebasan Sastra Pramoedya Ananta Toer Pramoedya Ananta-Toer Pringadi Abdi Surya Pringadi AS Prof. Tamim Pardede sebut Bambang Prosa Proses Kreatif Puisi PuJa Puji Santosa Puput Amiranti N PUstaka puJAngga Putu Wijaya Qaris Tajudin R.N. Bayu Aji Radhar Panca Dahana Rahmat Hidayat Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Ranang Aji S.P. Ranggawarsita Ratih Kumala Ratna Sarumpaet Ratu Selvi Agnesia Raudal Tanjung Banua Remy Sylado Rengga AP Resensi Resistensi Kaum Pergerakan Revolusi RF. Dhonna Riadi Ngasiran Ribut Wijoto Ridwan Munawwar Galuh Riki Dhamparan Putra Risang Anom Pujayanto Riswan Hidayat Riyadi KS Rodli TL Rofiqi Hasan Rojil Nugroho Bayu Aji Rukardi S Sopian S Yoga S. Jai Sabrank Suparno Sahaya Santayana Sainul Hermawan Sajak Sakinah Annisa Mariz Salamet Wahedi Salman Rusydie Anwar Samsudin Adlawi Sanggar Teater Jerit Sapardi Djoko Damono Sarabunis Mubarok Sari Oktafiana Sartika Dian Nuraini Sasti Gotama Sastra Sastra Liar Masa Awal Satmoko Budi Santoso Saut Situmorang Sejarah Sekolah Literasi Gratis (SLG) Sekolah Literasi Gratis (SLG) STKIP Ponorogo Selo Soemardjan Seno Gumira Ajidarma Seno Joko Suyono Septi Sutrisna Sergi Sutanto Sevgi Soysal Shinta Maharani Shiny.ane el’poesya Sholihul Huda Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Siswoyo Sita Planasari A Siti Rutmawati Siti Sa’adah Sitor Situmorang Slamet Hadi Purnomo Sobih Adnan Soeprijadi Tomodihardjo Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sotyati Sri Wintala Achmad St. Sunardi Stefanus P. Elu Stevy Widia Sugi Lanus Sugilanus G. Hartha Suherman Sukardi Rinakit Sulaiman Djaya Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sungging Raga Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Surat Suripto SH Suryadi Suryanto Sastroatmodjo Susianna Susiyo Guntur Sutan Iwan Soekri Munaf Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Suyadi San Syafruddin Hasani Syahruddin El-Fikri Syaiful Amin Syifa Aulia Syu’bah Asa T Agus Khaidir Tasyriq Hifzhillah Tatang Pahat Taufik Ikram Jamil Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teguh Presetyo Teguh Ranusastra Asmara Teguh Winarsho AS Temu Penyair Timur Jawa Tengsoe Tjahjono Theresia Purbandini Thowaf Zuharon Tia Setiadi Tita Maria Kanita Tjahjono Widarmanto Tjahjono Widijanto Tony Herdianto Tosa Poetra Tri Purna Jaya Triyanto Triwikromo Tu-ngang Iskandar Tulus S Ulfatin Ch Umbu Landu Paranggi Umi Kulsum Universitas Indonesia Universitas Jember Urwatul Wustqo Usman Arrumy Utami Widowati UU Hamidy Veronika Ninik Vien Dimyati Vino Warsono Virdika Rizky Utama Vyan Taswirul Afkar W Haryanto W. Herlya Winna W.S. Rendra Wahyu Heriyadi Wahyu Hidayat Wahyu Utomo Walid Syaikhun Wan Anwar Wandi Juhadi Warih Wisatsana Wawan Eko Yulianto Wawancara Wayan Budiartha Wayan Supartha Wendoko Wicaksono Adi William Bradley Horton Wisnu Kisawa Wiwik Widayaningtias Wong Wing King Y. Wibowo Yang Lian Yanuar Yachya Yetti A. KA Yohanes Sehandi Yona Primadesi Yopie Setia Umbara Yos Rizal Suriaji Yoserizal Zein Yosi M Giri Yudhi Fachrudin Yudhi Herwibowo Yulia Permata Sari Yurnaldi Yusri Fajar Yuval Noah Harari Z. Afif Zacky Khairul Uman Zakki Amali Zamakhsyari Abrar Zawawi Se Zehan Zareez Zen Hae Zhou Fuyuan Zul Afrita