02/08/11

Oase Estetik di Tengah Modernitas: Sebuah Spirit Festival Kampung Cempluk 2011

Denny Mizhar *
http://sastra-indonesia.com/

Kampung, dengan adanya modernitas yang salah satunya ditandai dengan pembangunan membuatnya terpinggirkan. Lahan-lahan pertanian yang dijadikan mata pencaharian masyarakat kampung berubah menjadi perumahan mewah , rumah toko bahkan mall. Begitu pula dengan semangat gotong royong menjadi terkikis dengan sifat individualis masyarakat modern. Kesenian tradisional yang menjadi spirtualitas ekpresi masyarakat pun sudah jarang ditemui karena media-media yang lahir dari modernitas bermunculkan yang menawarkan kesenangan sesaat dan populer.

Tetapi hal itu ingin ditepis oleh masyarakat RW 2 Dusun Sumberjo Desa Kalisongo Kecamatan Dau Kabupaten Malang dengan mengadakan Festival Kampung Cempluk. Kampung yang dihimpit oleh perumahan-perumahan mewah yang dahulunya adalah lahan pertanian dan perkebunan mereka. Penamaan Kampung Cempluk berdasar latar masa lalu dari dusun tersebut yang dahulunya rumah-rumah yang terbuat dari gedhek (anyaman bambu) mengunakan penerangan lampu cempluk. Konon katanya kampung cempluk banyak terdapat pohon jambu di masa lalunya yang kini banyak berubah menjadi perumahan mewah, tempat wisata lembah dieng yang terdapat sumber air kini tak dapat dinikmati oleh masyarakat kampung cempluk dan masyarakat kini harus membeli air lewat jasa PDAM.

Festival Kampung Cempluk yang digelar dari tanggal 17 hingga 24 Juli 2011 dapat menggambarkan wajah semangat gotong royong dan pelestarian kesenian, momen tersebut juga sebagai media ekpresi estetik budaya di tengah kesibukan bekerja yang kebanyakan sebagai pekerja tukang bangunan. Arak-arakan atau pawai menandai tergelarnya acara Festival Kampung Cempluk di mana beragam kesenian tradisional yang dimiliki kampung tersebut unjuk kebolehan dari Bantengan, Jaranan, dan lain sebagainya. Sedangkan malam harinya di gang-gang terdapat kuliner masakan kampung juga pentas seni. Kepiawaian masyarakat dalam bekerja menjadi tukang bangunan tak juga ketinggalan mengekpresikan dirinya dengan membuat galeri rumah hantu dengan tarif 3000 rupiah untuk tiket masuknya.

Malang pertama pentas seni yang tampil pada acara Festival Kampung Cempluk adalah seni musik yang mengunakan perlatan gamelan dan perkusi dengan nyanyian campursarian. Panggung utama yang dibuat oleh panitia dan aparatur dusun terlihat padat oleh penonton dari masyarakat sekitar juga pengunjung dari luar kampung di hari pertama pada Minggu, 17 Juli 2011.

Tak hanya masyarakat Sumberjo RW 2 yang tampil di acara tersebut, Yani dengan kawan-kawan dari Komunitas film Lensa Mata juga memutar film –film yang diproduksi pada tahun 80-90-an dan juga film-film indie yang mereka buat dan pemutaran pertama pada hari ke dua hingga berakhirnya acara festival kampung cempluk. Penayangan filmnya dengan format layar tancap. Pada tanggal 20 Juli tepatnya hari ke empat Dhohir Sindu membawakan monolognya yang berjdudul SAKERA KESASAR di panggung kedua yang dibuat oleh masyarakat sendiri dengan spontanitas merespon kelompok-kelompok seni yang ada di Malang untuk tampil atas ajakan Redy Eko Prasetyo seniman musik yang tinggal di kampung tersebut. Sedang pada tanggal 21 Malam, tetap di panggung kedua dipenuhi gamelan dari UKM SENI TARI dan Karawitan (STK) Universitas Negeri Malang yang menampilkan tarian kontemporer, para penari dengan tampak indah menceritakan sebuah perjuangan. Penonton berdatangan melihat para penari yang menari di jalan depan panggung.

Puncak penampilan komunitas-komunitas seni Malang pada tanggal 20 Juli. Pertunjukan di mulai dengan penampilan musik dari Teater Pelangi Indonesia Universitas Negeri Malang yang berkalaborasi dengan kelompok musik perkusi Garuda Putih milik dusun Sumberjo para pemainnya anak muda dusun tersebut. Beberapa komposisi pun mengalun dan setelah itu sambutan dari Kepala Dusun dan Ketua Panitia. Masyarakat pun menonton dengan antusias. Sehabis itu dari panggung kedua berjalan penari-penari dari STK UM untuk menampilkan tarian yang serupa di hari sebelumnya. Berkahirnya tarian langsung disusul oleh pertunjukan Kelompok Bermain Kangkung Berseri dengan mementaskan “Dilarang Bernyanyi di Kamar Mandi” karya Seno Gumirang Ajidarma, mereka bermain dari perempatan kampung menyusuri jalan hingga sampai pada panggung kedua. Selanjutnya di susul Monolog dari Sanggar Alkaromi dengan penampilan yang interaktif dengan penonton.

Malam bertambah larut, Charles memainkan gitar dan menyanyikan lagu ciptaanya di temani Redy Eko memetik gitar dan Hera menabuh Jembe dan pembacaan puisi dari Senna asal Jakarta, Sogeahmad, Yusri Fajar, Lyla dan Pelangi Sastra Malang dengan iringan musik pula. Dilanjutkan penampilan teater dari Teater Pelangi Indonesia Universitas Negeri Malang dan penutup acara pada malam tersebut penampilan dramtikalisasi puisi oleh Komunitas Seni Ronggowarsito Malang. Sebenarnya masih banyak seniman yang ingin tampil tetapi waktu harus membatasi kerana sudah tengah malam.

Kemeriahan tak kunjung pudar di hari berikutnya pada tanggal 22 Malam, acara pertunjukan pencak dari Panca Manunggal Sakti dengan aktraksi-aktrasi seni bela diri yang ditampilkan. Di sela pertunjukan Kepala Kecamatan ditunjuk oleh panitia untuk manyampaikan pidatonya. Dalam pidatonya mengatakan sangat apresiasi terhadap acara tersebut guna melestarikan budaya, kesenian dan semangat gotong royong agar tidak pudar. Sedang pada tanggal 23 Malam penampilan Jaranan Turonggo Joyo Mulyo milik warga dusun Suberjo adalah kelompok yang baru saja dirintis demi melestarikan seni tradisional yang juga tampil menutup acara Festival Kampung Cempluk pada tanggal 24 Juli 2011.

Festival Kampung Cempluk, memang baru dua kali terselenggara, tetapi menarik untuk diapresiasi. Tak hanya saat Festival, keseharian masyarakat Sumberjo juga menarik untuk ditelusuri tentang cara mereka melestarikan seni budaya. Mereka tak hanya punya kelompok seni musik Garuda Putih, Jaranan, Bantengan tetapi juga punya kelompok drama tradisional Ande-Ande Lumut yang tampil pada Festival Kampung Cempluk tahun sebelumnya, sayangnya pada Festival Kampung kali ini tidak tampil dikarenakan beberepa hal teknis. Di tengah himpitan pembangunan atas nama modernitas di Malang Raya, masih tersisa semangat pelestarian seni budaya. Manjadi harapan besar nantinya terwujud kampung budaya di Dusun Sumberjo.

*) Pegiat Pelangi Sastra Malang, Anggota Teater Sampar Indonesia Malang dan Pengajar di SMK MUDA (Muhammadiyah Dua) Kota Malang.

Tidak ada komentar:

A Rodhi Murtadho A. Anzib A. Junianto A. Qorib Hidayatullah A. Yusrianto Elga A.D. Zubairi A.S. Laksana Abang Eddy Adriansyah Abdi Purmono Abdul Azis Sukarno Abdul Aziz Rasjid Abdul Hadi W. M. Abdul Kirno Tanda Abdul Wachid B.S. Abdurahman Wahid Abidah el Khalieqy Abiyyu Abu Salman Acep Zamzam Noor Achiar M Permana Ade Ridwan Yandwiputra Adhika Prasetya Adi Marsiela Adi Prasetyo Adreas Anggit W. Adrian Ramdani Afrizal Malna Afthonul Afif Agama Para Bajingan Aguk Irawan Mn Agus B. Harianto Agus Buchori Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Agus Sulton Agus Sunarto Agus Utantoro Agus Wibowo Aguslia Hidayah Ahda Imran Ahmad Fatoni Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Nurhasim Ahmad Sahidah Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Ajie Najmudin Ajip Rosidi Akbar Ananda Speedgo Akhiriyati Sundari Akhmad Fatoni Akhmad Saefudin Akhmad Sekhu Akhmad Taufiq Akhudiat Alan Woods Alex R. Nainggolan Alexander G.B. Alhafiz K Ali Shari'ati Alizar Tanjung Alvi Puspita Alwi Karmena Amarzan Loebis Amien Kamil Amien Wangsitalaja Amiruddin Al Rahab Amirullah Amril Taufiq Gobel Amy Spangler An. Ismanto Andrea Hirata Andy Riza Hidayat Anes Prabu Sadjarwo Anett Tapai Anindita S Thayf Anjrah Lelono Broto Anne Rufaidah Anton Kurnia Anton Suparyanto Anung Wendyartaka Anwar Holid Aprinus Salam Ari Dwijayanthi Arie MP Tamba Arif B. Prasetyo Arif Bagus Prasetyo Arif Hidayat Aris Darmawan Aris Kurniawan Arswendo Atmowiloto Arti Bumi Intaran Arwan Tuti Artha AS Sumbawi Asarpin Asef Umar Fakhruddin Asep Sambodja Asep Yayat Askolan Lubis Asrul Sani Asvi Marwan Adam Asvi Warman Adam Audifax Awalludin GD Mualif Awaludin Marwan Bagja Hidayat Balada Bale Aksara Bambang Bujono Bambang Irawan Bambang Kempling Bambang Unjianto Bamby Cahyadi Bandung Mawardi Beni Setia Berita Berita Utama Bernando J. Sujibto Berthold Damshäuser Binhad Nurrohmat Bobby Gunawan Bonnie Triyana Bre Redana Brunel University London Budhi Setyawan Budi Darma Budi Hatees Budi Hutasuhut Budi P. Hatees Budiman S. Hartoyo Burhanuddin Bella Cak Kandar Catatan Cepi Zaenal Arifin Cerbung Cerpen Chairil Anwar Chamim Kohari Cucuk Espe D Pujiyono D. Zawawi Imron Dadang Ari Murtono Dahono Fitrianto Dahta Gautama Damanhuri Damhuri Muhammad Dami N. Toda Damiri Mahmud Danarto Dantje S Moeis Darju Prasetya Darwin David Krisna Alka Dedy Tri Riyadi Deni Ahmad Fajar Denny JA Denny Mizhar Deny Tri Aryanti Dian Hartati Dian Sukarno Dicky Dina Oktaviani Dinas Perpustakaan Daerah Lamongan Djenar Maesa Ayu Djoko Pitono Djoko Saryono Djuli Djatiprambudi Dodi Ambardi Dody Kristianto Donatus Nador Donny Anggoro Donny Syofyan Dorothea Rosa Herliany Dwi Arjanto Dwi Cipta Dwi Fitria Dwi Kartika Rahayu Dwi Khoirotun Nisa’ Dwi Pranoto Dwicipta Edy Firmansyah Eep Saefulloh Fatah Eka Budianta Eka Fendri Putra Eka Kurniawan Eko Darmoko Eko Hendri Saiful Eko Suprianto Emha Ainun Nadjib Endah Sulwesi Endi Haryono Endri Y Enung Sudrajat Erwin Erwin Dariyanto Erwin Setia Esai Esha Tegar Putra Evan Ys Evieta Fadjar F. Aziz Manna Fadjriah Nurdiarsih Fahrudin Nasrulloh Faidil Akbar Fakhrunnas MA Jabbar Fanani Rahman Farida-Suliadi Fatah Yasin Noor Fathurrahman Karyadi Feby Indirani Felik K. Nesi Fenny Aprilia Festival Sastra Gresik Fikri MS Firdaus Muhammad Firman Nugraha Fuad Nawawi Galang Ari P. Gampang Prawoto Ganug Nugroho Adi Gerakan Literasi Nasional Gerakan Surah Buku (GSB) Gerson Poyk Goenawan Mohamad Grathia Pitaloka Gregorio Lopez y’ Fuentes Gugun El-Guyanie Gunawan Budi Susanto Gunawan Maryanto Guntur Alam Gus tf Sakai Gusti Eka H Marjohan HA. Cholil Mudjirin Hadi Napster Halim HD Hamberan Syahbana Hamdy Salad Hamsad Rangkuti Han Gagas Hanik Uswatun Khasanah Hans Pols Hardi Hamzah Haris del Hakim Haris Firdaus Hasan Gauk Hasan Junus Hasif Amini Hasnan Bachtiar Hasta Indriyana Hawe Setiawan Helwatin Najwa Hepi Andi Bastoni Heri KLM Heri Latief Heri Ruslan Herman RN Hermien Y. Kleden Herry Lamongan Heru Kurniawan Heru Nugroho Hudan Hidayat Hudan Nur Hudel Humaidiy AS Humam S Chudori I.B. Putera Manuaba Ibn Ghifarie Ibnu Rizal Ibnu Rusydi Ibnu Wahyudi Idrus Ignas Kleden Ika Karlina Idris Ilham khoiri Ilham Yusardi Imam Cahyono Imam Muhtarom Imam Nawawi Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Imron Rosyid Imron Tohari Indiar Manggara Indra Intisa Indra Tranggono Indrian Koto Intan Indah Prathiwie Inung AS Iskandar Noe Iskandar P Nugraha Iwan Nurdaya-Djafar Iyut Fitra J.J. Rizal Jacques Derrida Jafar Fakhrurozi Jafar M Sidik Jafar M. Sidik Jaleswari Pramodhawardani Jamal D Rahman Jamal T. Suryanata Jamrin Abubakar Janual Aidi Javed Paul Syatha Jean Couteau Jean-Marie Gustave Le Clezio Jefri al Malay Jihan Fauziah JJ Rizal JJ. Kusni Jodhi Yudono Johan Edy Raharjo Joko Pinurbo Jokowi Undercover Jonathan Ziberg Joni Ariadinata Joni Lis Efendi Jual Buku Juli Jumari HS Junaidi Jusuf AN Kang Warsa Karya Lukisan: Andry Deblenk Kasijanto Sastrodinomo Kasnadi Katrin Bandel Kedung Darma Romansha Keith Foulcher Khansa Arifah Adila Khisna Pabichara Khrisna Pabichara Kirana Kejora Koh Young Hun Komunitas Deo Gratias Komunitas Penulis Katolik Deo Gratias Korrie Layun Rampan Kostela (Komunitas Sastra Teater Lamongan) Kristine McKenna Kritik Sastra Kukuh Yudha Karnanta Kurie Suditomo Kurniawan Yunianto Kuswaidi Syafi'ie Kuswinarto L. Ridwan Muljosudarmo Lan Fang Langgeng W Latief S. Nugraha Leila S. Chudori Leo Kelana Leo Tolstoy Lia Anggia Nasution Linda Christanty Liza Wahyuninto LN Idayanie Lukman Santoso Az Luky Setyarini Lutfi Mardiansyah M Abdullah Badri M Aditya M Anta Kusuma M Fadjroel Rachman M. Arman AZ M. Faizi M. Harir Muzakki M. Kanzul Fikri M. Lubabun Ni’am Asshibbamal S. M. Misbahuddin M. Mushthafa M. Nahdiansyah Abdi M. Raudah Jambak M. Yoesoef M.D. Atmaja Mahmud Jauhari Ali Mahwi Air Tawar Makyun Subuki Maman S Mahayana Marcus Suprihadi Mardi Luhung Marhalim Zaini Mario F. Lawi Maroeli Simbolon S. Sn Martin Aleida Martin Suryajaya Marwanto Mashuri Matroni Matroni El-Moezany Mawar Kusuma Max Lane Media: Crayon on Paper Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia MG. Sungatno Misbahus Surur Miziansyah J. Moh. Samsul Arifin Mohammad Eri Irawan Muhammad Antakusuma Muhammad Firdaus Rahmatullah Muhammad Muhibbuddin Muhammad Rain Muhammad Yasir Muhammad Zuriat Fadil Muhammadun A.S Muhammd Ali Fakih AR Muhidin M. Dahlan Mukhlis Al-Anshor Mulyo Sunyoto Munawir Aziz Murnierida Pram Musa Asy’arie Mustafa Ismail N. Syamsuddin CH. Haesy Nandang Darana Nara Ahirullah Naskah Teater Nazar Nurdin Nenden Lilis A Nezar Patria Nina Herlina Lubis Ning Elia Nirwan Ahmad Arsuka Nirwan Dewanto Nobel Noor H. Dee Noval Jubbek Novelet Nu’man ‘Zeus’ Anggara Nunik Triana Nur Faizah Nur Wahida Idris Nurcholish Madjid Nurdin Kalim Nurel Javissyarqi Nuriel Imamah Nurman Hartono Nuruddin Al Indunissy Nurul Anam Nurul Hadi Koclok Obrolan Oka Rusmini Oktamandjaya Wiguna Olivia Kristinasinaga Orasi Budaya Akhir Tahun 2018 Oyos Saroso H.N. Pandu Jakasurya Parak Seni Parakitri T. Simbolon PDS H.B. Jassin PDS. H.B. Jassin Pembebasan Sastra Pramoedya Ananta Toer Pramoedya Ananta-Toer Pringadi Abdi Surya Pringadi AS Prof. Tamim Pardede sebut Bambang Prosa Proses Kreatif Puisi PuJa Puji Santosa Puput Amiranti N PUstaka puJAngga Putu Wijaya Qaris Tajudin R.N. Bayu Aji Radhar Panca Dahana Rahmat Hidayat Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Ranang Aji S.P. Ranggawarsita Ratih Kumala Ratna Sarumpaet Ratu Selvi Agnesia Raudal Tanjung Banua Remy Sylado Rengga AP Resensi Resistensi Kaum Pergerakan Revolusi RF. Dhonna Riadi Ngasiran Ribut Wijoto Ridwan Munawwar Galuh Riki Dhamparan Putra Risang Anom Pujayanto Riswan Hidayat Riyadi KS Rodli TL Rofiqi Hasan Rojil Nugroho Bayu Aji Rukardi S Sopian S Yoga S. Jai Sabrank Suparno Sahaya Santayana Sainul Hermawan Sajak Sakinah Annisa Mariz Salamet Wahedi Salman Rusydie Anwar Samsudin Adlawi Sanggar Teater Jerit Sapardi Djoko Damono Sarabunis Mubarok Sari Oktafiana Sartika Dian Nuraini Sasti Gotama Sastra Sastra Liar Masa Awal Satmoko Budi Santoso Saut Situmorang Sejarah Sekolah Literasi Gratis (SLG) Sekolah Literasi Gratis (SLG) STKIP Ponorogo Selo Soemardjan Seno Gumira Ajidarma Seno Joko Suyono Septi Sutrisna Sergi Sutanto Sevgi Soysal Shinta Maharani Shiny.ane el’poesya Sholihul Huda Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Siswoyo Sita Planasari A Siti Rutmawati Siti Sa’adah Sitor Situmorang Slamet Hadi Purnomo Sobih Adnan Soeprijadi Tomodihardjo Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sotyati Sri Wintala Achmad St. Sunardi Stefanus P. Elu Stevy Widia Sugi Lanus Sugilanus G. Hartha Suherman Sukardi Rinakit Sulaiman Djaya Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sungging Raga Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Surat Suripto SH Suryadi Suryanto Sastroatmodjo Susianna Susiyo Guntur Sutan Iwan Soekri Munaf Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Suyadi San Syafruddin Hasani Syahruddin El-Fikri Syaiful Amin Syifa Aulia Syu’bah Asa T Agus Khaidir Tasyriq Hifzhillah Tatang Pahat Taufik Ikram Jamil Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teguh Presetyo Teguh Ranusastra Asmara Teguh Winarsho AS Temu Penyair Timur Jawa Tengsoe Tjahjono Theresia Purbandini Thowaf Zuharon Tia Setiadi Tita Maria Kanita Tjahjono Widarmanto Tjahjono Widijanto Tony Herdianto Tosa Poetra Tri Purna Jaya Triyanto Triwikromo Tu-ngang Iskandar Tulus S Ulfatin Ch Umbu Landu Paranggi Umi Kulsum Universitas Indonesia Universitas Jember Urwatul Wustqo Usman Arrumy Utami Widowati UU Hamidy Veronika Ninik Vien Dimyati Vino Warsono Virdika Rizky Utama Vyan Taswirul Afkar W Haryanto W. Herlya Winna W.S. Rendra Wahyu Heriyadi Wahyu Hidayat Wahyu Utomo Walid Syaikhun Wan Anwar Wandi Juhadi Warih Wisatsana Wawan Eko Yulianto Wawancara Wayan Budiartha Wayan Supartha Wendoko Wicaksono Adi William Bradley Horton Wisnu Kisawa Wiwik Widayaningtias Wong Wing King Y. Wibowo Yang Lian Yanuar Yachya Yetti A. KA Yohanes Sehandi Yona Primadesi Yopie Setia Umbara Yos Rizal Suriaji Yoserizal Zein Yosi M Giri Yudhi Fachrudin Yudhi Herwibowo Yulia Permata Sari Yurnaldi Yusri Fajar Yuval Noah Harari Z. Afif Zacky Khairul Uman Zakki Amali Zamakhsyari Abrar Zawawi Se Zehan Zareez Zen Hae Zhou Fuyuan Zul Afrita