29/01/10

Dante Alighieri (1265-1321)

Nurel Javissyarqi
http://pustakapujangga.com/?p=349

Dante Alighieri lahir di Florence 1265, meninggal dunia di kota Ravenna, Italia 1321. Menulis sajak secara autodidak dan sempat kuliah di universitas Bologna. Oleh ingatannya atas perkenalan dengan seorang gadis bernama Beatrice, terlindaslah mengarang sajak-sajak menuju ketenarannya yang bertitel Divina Comedia (1307 - 1321). Pernah dipanggil ke Bologna menerima tanda penghargaan tertinggi sebagai penyair, namun ditampiknya. Divina Comedia terdiri tiga bagian, Neraka, Antara Neraka dan Surga, Surga; masing-masing 33 nyanyian. Menurut Ibnu Arabi, Dante terinspirasi Isra’ Mikraj Nabi Muhammad SAW dalam pokok fikiran sajak-sajaknya.
***

Di jalan sunyi, debu-debu menandakan bumi semakin tua, Dante berlari-lari kecil menyambut senyum Beatrice, saling memanggil berkejaran serta sembunyi. Ada tawa renyah di balik mata jelita, seakan tiada peperangan juga intrik di masa mendatang, pahit getir hati pun belum tersingkap realita.

Nyanyian kanak penuh impian terindah laksana bintang-gemintang malam hari di balik kaca bening rumah. Nafas-nafas mengeja kabut, embun di kening daun-daun, masa dilalui penuh keriangan, ketentraman dilindungi kasih sayang.

Jika matahari mulai tampak bersinar, merindu kuncupan mekar, tak harus dimaknai kerutan dahi, lewat kerlingan mata sudah sampai. Sebab ketulusan menghantar menyeberangi gemawan, menyusuri lembah pebukitan belum tampak gerak peradaban.

Waktu mendetak pelahan selembut sungai memantulkan inspirasi semua orang. Ada kemurnian sampai ke lautan, ketika naluri menerima kehati-hatian. Saat usianya menanjak dewasa, senyum Beatrice kian berbunga, tubuh montok menebarkan bauan sedap. Jika malam paling padat, siang seteduh bulan kesiangan.

Dante ibaratkan puisi hidup, tiap lekuk badannya bersimpan perbendaharaan, bait-bait gaib sulit digubah kecuali berpanggilan senja; kesejatian hayatlah terpancang di sana. Dante tergila-gila bayangan sendiri, terperas nalar kesenimannya tak juga sampai, sebab wanita agung menghitung nasibnya melewati jari-jemari.

Tahun 1289, Dante bergerak ke medan militer sebagai pemimpin pasukan dan mendapati nama baik, tapi takdir keintiman bersama Beatrice tak semulus karirnya. Nasib malang jatuh kentir kalau tak malang melintang kembara, menyusuri jalan-jalan dulu yang usang, menelisiki menjejakkan mimpi tertutupi debu-debu perubahan, kesirnaan tampak kala pujaan hatinya direbut seorang bangkir; Portinari.

Menggelandang jiwa terluka mencari keteduhan, menghibur diri belajar tekun berendaman di sendang kefalsafahan hayati serta ilmu ketuhanan. Kenangan menjelma racun, madu murni pun ampas tebu, tergantung mengolahnya, kepahitan menyodok ke batas kegelisahan juga ambang kegoblokan, di sini insan unggul diuji, lolos atau hancur.

Was-was ketakutan ialah tembang terindah, sedang harapan elok hanya kelembutan mega, dirinya tak pantang menyerah menyelidiki masa dilampaui sambil membolak-balikkan catatan di samping mencecap madu keilmuan. Memeras kalbu fikiran memadukan kata-kata pun warna yang melintas di awang-uwung pencarian, mengendap kadang berjingkat melesat, ingatan-ingatannya jejaring siap menangkap ruh gentayangan.

Kabar kemenjadian puisi belum terungkap, syair durung dikeruk sedari dasar bumi kehidupan, bersuntuk siang-malam hingga badan panas dingin tak dihirau, terpaku segugusan piramida keyakinan seperti patung sphinx penjaga harta pengetahuan. Terus mengupas hati lapis demi lapis membuncah gairah tak terhingga, lembar demi lembar merontokkan keyakinan semula, atau tengah disusupi iman tunggal kehadiran niscaya sekabaran neraka.

Tetes-tetes keringatnya menetaskan burung-burung ajaib menerbangkan lebih jauh dari penalaran firasat, ada tertanda setiap langkah manusia diyakini, laksana menggiring angin bersayap perkasa. Begitu jauh menarik kaidah tersembunyi bagai mata dibuyarkan cahaya, kian terang pucat laksana mayat, dirinya digetarkan lebih hidup dari apa yang dirasai sebelumnya.

Disusupi hawa menggelinjak ombak membentur batuan karang, cerdik cekatan memotong satu-satuan masa. Umpama air laut menjelma garam, tubuh meringkuk gembel di tepian kamar belajar jauh dari mata-mata. Gemuruh badai hayat terus menerbangkan jiwa, diayun-ayun pusaran taupan melempeng keras, puisi sebagai keyakinannya.
***

Di bawah ini kuambil nukilan NERAKA III, 1-9 karya Dante Alighieri dari buku Puisi Dunia, jilid I, susunan M. Taslim Ali, terbitan Balai Pustaka, 1952.

Karena aku kaupun masuk kota sengsara
Karena aku kauderita sangsai tak berhingga
karena aku kaulihat bangsa dilaknat siksa.

Lantaran adil-Nya akupun dicipta-Nya
Kasih pertama bekerja membangun aku
Ditilik mahabijaksana dan iradat-Nya.

Selain yang abadi, tiada ciptaan ketemu
Sebelum aku, pula abadi perlanjutan aku:
Lepaslah, siapa masuk, segala harapanmu!

Lalu kutatap kata-kata yang suram itu,
Tertulis di papan pada atas rangka gerbang.
Kataku: Sungguh kejam tulisan dinding itu.

Tapi aku diisyaratinya lembut dan terang:
Di sini pantang memutar pikir ke belakang,
Membiar ketakutan di cermin hati membayang.
***

Kurasakan kata-kata dalam sajaknya diruapi alam kubur, ataukah sudah meruh kebakaan berabadi. Dante memandangi dunia tak lagi di tempat menggigil, sangat tegar melebihi perhitungan iman yang tertancap di setiap kata-hati.

Ada perjanjian tak dapat diundat perubahan, diresapi kehusyukan batu goa, tiada sanggup melewati kecuali kesabaran air menelisiki serat-seratnya. Ada pecahan sejarah takdir menghempas cahaya, Dante menangkapnya bagai menyambar petir menjelma trisula, menggeledek nalar-nalar pembaca.

Jikalau diriku tak hadir di akhir jaman, mungkin tak sanggup membacanya lebih jelas dari ucapan; peradaban kini tanjung karang tinggi menjulang. Aku saksikan karyanya serupa kota tua paling angkuh dan belum ada mampu merobohkan, sebab telah mengikat nasib mereka dengan perjamuan kekekalan.

Nujummu Dante tertoreh di sini, di belantara puisi sewujud singa mengaum meruntuhkan mental-mental tanggung. Lewat tetesan keringat meluncur dari keningku, kuterjemahkan padatan waktumu atas restu Maha Waktu. Dan kusetubuhi maksud yang pilu, keluar masuk kesuraman terjal tanpa belas kasih kecuali bayangan cermin iradat-Nya. Maka kuciumlah keningmu dalam keabadian.

Tidak ada komentar:

A Rodhi Murtadho A. Anzib A. Junianto A. Qorib Hidayatullah A. Yusrianto Elga A.D. Zubairi A.S. Laksana Abang Eddy Adriansyah Abdi Purmono Abdul Azis Sukarno Abdul Aziz Rasjid Abdul Hadi W. M. Abdul Kirno Tanda Abdul Wachid B.S. Abdurahman Wahid Abidah el Khalieqy Abiyyu Abu Salman Acep Zamzam Noor Achiar M Permana Ade Ridwan Yandwiputra Adhika Prasetya Adi Marsiela Adi Prasetyo Adreas Anggit W. Adrian Ramdani Afrizal Malna Afthonul Afif Agama Para Bajingan Aguk Irawan Mn Agus B. Harianto Agus Buchori Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Agus Sulton Agus Sunarto Agus Utantoro Agus Wibowo Aguslia Hidayah Ahda Imran Ahmad Fatoni Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Nurhasim Ahmad Sahidah Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Ajie Najmudin Ajip Rosidi Akbar Ananda Speedgo Akhiriyati Sundari Akhmad Fatoni Akhmad Saefudin Akhmad Sekhu Akhmad Taufiq Akhudiat Alan Woods Alex R. Nainggolan Alexander G.B. Alhafiz K Ali Shari'ati Alizar Tanjung Alvi Puspita Alwi Karmena Amarzan Loebis Amien Kamil Amien Wangsitalaja Amiruddin Al Rahab Amirullah Amril Taufiq Gobel Amy Spangler An. Ismanto Andrea Hirata Andy Riza Hidayat Anes Prabu Sadjarwo Anett Tapai Anindita S Thayf Anjrah Lelono Broto Anne Rufaidah Anton Kurnia Anton Suparyanto Anung Wendyartaka Anwar Holid Aprinus Salam Ari Dwijayanthi Arie MP Tamba Arif B. Prasetyo Arif Bagus Prasetyo Arif Hidayat Aris Darmawan Aris Kurniawan Arswendo Atmowiloto Arti Bumi Intaran Arwan Tuti Artha AS Sumbawi Asarpin Asef Umar Fakhruddin Asep Sambodja Asep Yayat Askolan Lubis Asrul Sani Asvi Marwan Adam Asvi Warman Adam Audifax Awalludin GD Mualif Awaludin Marwan Bagja Hidayat Balada Bale Aksara Bambang Bujono Bambang Irawan Bambang Kempling Bambang Unjianto Bamby Cahyadi Bandung Mawardi Beni Setia Berita Berita Utama Bernando J. Sujibto Berthold Damshäuser Binhad Nurrohmat Bobby Gunawan Bonnie Triyana Bre Redana Brunel University London Budhi Setyawan Budi Darma Budi Hatees Budi Hutasuhut Budi P. Hatees Budiman S. Hartoyo Burhanuddin Bella Cak Kandar Catatan Cepi Zaenal Arifin Cerbung Cerpen Chairil Anwar Chamim Kohari Cucuk Espe D Pujiyono D. Zawawi Imron Dadang Ari Murtono Dahono Fitrianto Dahta Gautama Damanhuri Damhuri Muhammad Dami N. Toda Damiri Mahmud Danarto Dantje S Moeis Darju Prasetya Darwin David Krisna Alka Dedy Tri Riyadi Deni Ahmad Fajar Denny JA Denny Mizhar Deny Tri Aryanti Dian Hartati Dian Sukarno Dicky Dina Oktaviani Dinas Perpustakaan Daerah Lamongan Djenar Maesa Ayu Djoko Pitono Djoko Saryono Djuli Djatiprambudi Dodi Ambardi Dody Kristianto Donatus Nador Donny Anggoro Donny Syofyan Dorothea Rosa Herliany Dwi Arjanto Dwi Cipta Dwi Fitria Dwi Kartika Rahayu Dwi Khoirotun Nisa’ Dwi Pranoto Dwicipta Edy Firmansyah Eep Saefulloh Fatah Eka Budianta Eka Fendri Putra Eka Kurniawan Eko Darmoko Eko Hendri Saiful Eko Suprianto Emha Ainun Nadjib Endah Sulwesi Endi Haryono Endri Y Enung Sudrajat Erwin Erwin Dariyanto Erwin Setia Esai Esha Tegar Putra Evan Ys Evieta Fadjar F. Aziz Manna Fadjriah Nurdiarsih Fahrudin Nasrulloh Faidil Akbar Fakhrunnas MA Jabbar Fanani Rahman Farida-Suliadi Fatah Yasin Noor Fathurrahman Karyadi Feby Indirani Felik K. Nesi Fenny Aprilia Festival Sastra Gresik Fikri MS Firdaus Muhammad Firman Nugraha Fuad Nawawi Galang Ari P. Gampang Prawoto Ganug Nugroho Adi Gerakan Literasi Nasional Gerakan Surah Buku (GSB) Gerson Poyk Goenawan Mohamad Grathia Pitaloka Gregorio Lopez y’ Fuentes Gugun El-Guyanie Gunawan Budi Susanto Gunawan Maryanto Guntur Alam Gus tf Sakai Gusti Eka H Marjohan HA. Cholil Mudjirin Hadi Napster Halim HD Hamberan Syahbana Hamdy Salad Hamsad Rangkuti Han Gagas Hanik Uswatun Khasanah Hans Pols Hardi Hamzah Haris del Hakim Haris Firdaus Hasan Gauk Hasan Junus Hasif Amini Hasnan Bachtiar Hasta Indriyana Hawe Setiawan Helwatin Najwa Hepi Andi Bastoni Heri KLM Heri Latief Heri Ruslan Herman RN Hermien Y. Kleden Herry Lamongan Heru Kurniawan Heru Nugroho Hudan Hidayat Hudan Nur Hudel Humaidiy AS Humam S Chudori I.B. Putera Manuaba Ibn Ghifarie Ibnu Rizal Ibnu Rusydi Ibnu Wahyudi Idrus Ignas Kleden Ika Karlina Idris Ilham khoiri Ilham Yusardi Imam Cahyono Imam Muhtarom Imam Nawawi Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Imron Rosyid Imron Tohari Indiar Manggara Indra Intisa Indra Tranggono Indrian Koto Intan Indah Prathiwie Inung AS Iskandar Noe Iskandar P Nugraha Iwan Nurdaya-Djafar Iyut Fitra J.J. Rizal Jacques Derrida Jafar Fakhrurozi Jafar M Sidik Jafar M. Sidik Jaleswari Pramodhawardani Jamal D Rahman Jamal T. Suryanata Jamrin Abubakar Janual Aidi Javed Paul Syatha Jean Couteau Jean-Marie Gustave Le Clezio Jefri al Malay Jihan Fauziah JJ Rizal JJ. Kusni Jodhi Yudono Johan Edy Raharjo Joko Pinurbo Jokowi Undercover Jonathan Ziberg Joni Ariadinata Joni Lis Efendi Jual Buku Juli Jumari HS Junaidi Jusuf AN Kang Warsa Karya Lukisan: Andry Deblenk Kasijanto Sastrodinomo Kasnadi Katrin Bandel Kedung Darma Romansha Keith Foulcher Khansa Arifah Adila Khisna Pabichara Khrisna Pabichara Kirana Kejora Koh Young Hun Komunitas Deo Gratias Komunitas Penulis Katolik Deo Gratias Korrie Layun Rampan Kostela (Komunitas Sastra Teater Lamongan) Kristine McKenna Kritik Sastra Kukuh Yudha Karnanta Kurie Suditomo Kurniawan Yunianto Kuswaidi Syafi'ie Kuswinarto L. Ridwan Muljosudarmo Lan Fang Langgeng W Latief S. Nugraha Leila S. Chudori Leo Kelana Leo Tolstoy Lia Anggia Nasution Linda Christanty Liza Wahyuninto LN Idayanie Lukman Santoso Az Luky Setyarini Lutfi Mardiansyah M Abdullah Badri M Aditya M Anta Kusuma M Fadjroel Rachman M. Arman AZ M. Faizi M. Harir Muzakki M. Kanzul Fikri M. Lubabun Ni’am Asshibbamal S. M. Misbahuddin M. Mushthafa M. Nahdiansyah Abdi M. Raudah Jambak M. Yoesoef M.D. Atmaja Mahmud Jauhari Ali Mahwi Air Tawar Makyun Subuki Maman S Mahayana Marcus Suprihadi Mardi Luhung Marhalim Zaini Mario F. Lawi Maroeli Simbolon S. Sn Martin Aleida Martin Suryajaya Marwanto Mashuri Matroni Matroni El-Moezany Mawar Kusuma Max Lane Media: Crayon on Paper Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia MG. Sungatno Misbahus Surur Miziansyah J. Moh. Samsul Arifin Mohammad Eri Irawan Muhammad Antakusuma Muhammad Firdaus Rahmatullah Muhammad Muhibbuddin Muhammad Rain Muhammad Yasir Muhammad Zuriat Fadil Muhammadun A.S Muhammd Ali Fakih AR Muhidin M. Dahlan Mukhlis Al-Anshor Mulyo Sunyoto Munawir Aziz Murnierida Pram Musa Asy’arie Mustafa Ismail N. Syamsuddin CH. Haesy Nandang Darana Nara Ahirullah Naskah Teater Nazar Nurdin Nenden Lilis A Nezar Patria Nina Herlina Lubis Ning Elia Nirwan Ahmad Arsuka Nirwan Dewanto Nobel Noor H. Dee Noval Jubbek Novelet Nu’man ‘Zeus’ Anggara Nunik Triana Nur Faizah Nur Wahida Idris Nurcholish Madjid Nurdin Kalim Nurel Javissyarqi Nuriel Imamah Nurman Hartono Nuruddin Al Indunissy Nurul Anam Nurul Hadi Koclok Obrolan Oka Rusmini Oktamandjaya Wiguna Olivia Kristinasinaga Orasi Budaya Akhir Tahun 2018 Oyos Saroso H.N. Pandu Jakasurya Parak Seni Parakitri T. Simbolon PDS H.B. Jassin PDS. H.B. Jassin Pembebasan Sastra Pramoedya Ananta Toer Pramoedya Ananta-Toer Pringadi Abdi Surya Pringadi AS Prof. Tamim Pardede sebut Bambang Prosa Proses Kreatif Puisi PuJa Puji Santosa Puput Amiranti N PUstaka puJAngga Putu Wijaya Qaris Tajudin R.N. Bayu Aji Radhar Panca Dahana Rahmat Hidayat Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Ranang Aji S.P. Ranggawarsita Ratih Kumala Ratna Sarumpaet Ratu Selvi Agnesia Raudal Tanjung Banua Remy Sylado Rengga AP Resensi Resistensi Kaum Pergerakan Revolusi RF. Dhonna Riadi Ngasiran Ribut Wijoto Ridwan Munawwar Galuh Riki Dhamparan Putra Risang Anom Pujayanto Riswan Hidayat Riyadi KS Rodli TL Rofiqi Hasan Rojil Nugroho Bayu Aji Rukardi S Sopian S Yoga S. Jai Sabrank Suparno Sahaya Santayana Sainul Hermawan Sajak Sakinah Annisa Mariz Salamet Wahedi Salman Rusydie Anwar Samsudin Adlawi Sanggar Teater Jerit Sapardi Djoko Damono Sarabunis Mubarok Sari Oktafiana Sartika Dian Nuraini Sasti Gotama Sastra Sastra Liar Masa Awal Satmoko Budi Santoso Saut Situmorang Sejarah Sekolah Literasi Gratis (SLG) Sekolah Literasi Gratis (SLG) STKIP Ponorogo Selo Soemardjan Seno Gumira Ajidarma Seno Joko Suyono Septi Sutrisna Sergi Sutanto Sevgi Soysal Shinta Maharani Shiny.ane el’poesya Sholihul Huda Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Siswoyo Sita Planasari A Siti Rutmawati Siti Sa’adah Sitor Situmorang Slamet Hadi Purnomo Sobih Adnan Soeprijadi Tomodihardjo Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sotyati Sri Wintala Achmad St. Sunardi Stefanus P. Elu Stevy Widia Sugi Lanus Sugilanus G. Hartha Suherman Sukardi Rinakit Sulaiman Djaya Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sungging Raga Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Surat Suripto SH Suryadi Suryanto Sastroatmodjo Susianna Susiyo Guntur Sutan Iwan Soekri Munaf Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Suyadi San Syafruddin Hasani Syahruddin El-Fikri Syaiful Amin Syifa Aulia Syu’bah Asa T Agus Khaidir Tasyriq Hifzhillah Tatang Pahat Taufik Ikram Jamil Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teguh Presetyo Teguh Ranusastra Asmara Teguh Winarsho AS Temu Penyair Timur Jawa Tengsoe Tjahjono Theresia Purbandini Thowaf Zuharon Tia Setiadi Tita Maria Kanita Tjahjono Widarmanto Tjahjono Widijanto Tony Herdianto Tosa Poetra Tri Purna Jaya Triyanto Triwikromo Tu-ngang Iskandar Tulus S Ulfatin Ch Umbu Landu Paranggi Umi Kulsum Universitas Indonesia Universitas Jember Urwatul Wustqo Usman Arrumy Utami Widowati UU Hamidy Veronika Ninik Vien Dimyati Vino Warsono Virdika Rizky Utama Vyan Taswirul Afkar W Haryanto W. Herlya Winna W.S. Rendra Wahyu Heriyadi Wahyu Hidayat Wahyu Utomo Walid Syaikhun Wan Anwar Wandi Juhadi Warih Wisatsana Wawan Eko Yulianto Wawancara Wayan Budiartha Wayan Supartha Wendoko Wicaksono Adi William Bradley Horton Wisnu Kisawa Wiwik Widayaningtias Wong Wing King Y. Wibowo Yang Lian Yanuar Yachya Yetti A. KA Yohanes Sehandi Yona Primadesi Yopie Setia Umbara Yos Rizal Suriaji Yoserizal Zein Yosi M Giri Yudhi Fachrudin Yudhi Herwibowo Yulia Permata Sari Yurnaldi Yusri Fajar Yuval Noah Harari Z. Afif Zacky Khairul Uman Zakki Amali Zamakhsyari Abrar Zawawi Se Zehan Zareez Zen Hae Zhou Fuyuan Zul Afrita