23/12/08

Pemakaman Bekas Presiden

Putu Wijaya
http://putuwijaya.wordpress.com/

Opini televisi di Singapura cenderung menganggap almarhum Jendral Soeharto, presiden Indonesia selama 32 tahun, adalah bapak pembangunan. “Masyarakat memaafkan apa yang sudah diperbuat oleh almarhum, tetapi mungkin tidak akan bisa melupakannya,”komentar seorang pengamat.

Penghargaan atas jasa almarhum yang dianggap telah membangun ekonomi Indonesia yang terpuruk di bawah presiden Soekarno, dikabarkan datang dari pejabat di Philipina, Malaysia, Amerika, Jepang dan Singapura sendiri. Pak Harto didudukkan sebagai orang penting dan kepergiannya adalah sebuah kehilangan yang besar.

Almarhum dianggap membawa perkembangan baru yang memberikan iklim lain pada Indonesia yang sebelumnya berkonfrontasi dengan Malaysia. Juga disebut-sebut jasa almarhum sebagai salah seorang pelopor terbentuknya ASEAN.

Bung Franki yang sedang hendak menonton perayaan tahun baru China di Singapura, tertegun di depan pusat perbelanjaan Takasimaya, Orchard Street. Entah siapa yang mengirim, di HPnya muncul SMS: “Tolak pengibaran bendera setengah tiang dan penyiaran televisi berkelebihan. Sebarkan!”

Begitu selesai membaca, SMS lain muncul lagi dari Jakarta. “Manusia Indonesia pemaaf. Semua saluran televisi merasa tiba-tiba berada saat Orde Baru. Kini bahkan almarhum lebih hidup dan lebih berkuasa lagi.”

Franki cepat-cepat kembali ke kamar hotelnya. Lalu menonton upacara pemakaman almarhum di Astana Giri Bangun Solo, disaksikan oleh 2000 tamu-tamu. Di antaranya presiden SBY, wakil presiden, para pejabat dan tamu-tamu VIP dari mancanegara. Upacara berlangsung megah, layaknya kepergian seorang raja.

Memang Channel News Asia sudah sejak kemaren mengikuti dengan cermat dan mendetail seluruh peristiwa. Komentar dari orang awam pun ditampilkan. Rata-rata mengemukakan bahwa almarhum adalah orang baik. Almarhum telah membangun ekonomi Indonesia. “Bisa jadi ada cacadnya, tetapi kalau mau obyektif, keadaan sesudah almarhum memegang tapuk pemerintahan pun tidak lebih sehat,”kata seorang warga Jakarta di kantornya. Walhasil, terasa positip.

Franki termenung. Ia jadi teringat ketika bapaknya sendiri meninggal. Sedikit sekali yang mengantar. Keluarganya pun tak lengkap. Upacara berlangsung dengan sederhana bahkan nyaris papa. Orang mengucapkan duka setengah basa-basi. Tak ada yang merasa sedih, karena yang meninggal dianggap sudah waktunya pergi.

“Padahal Bapakmu itu sebenarnya belum tua. Pensiun pun belum,”kata Ibu Franki, “Tak pernah merecoki orang. Apa tugas-tugasnya dilaksanakan dengan baik. Tidak curang dalam soal uang. Hanya saja ia memang agak nakal, karena suka perempuan. Tapi ibu memaafkannya, karena memang itulah kelemahannya.”

Kemalangan datang beruntun setelah ayah Franky tak ada. Seseorang datang mengaku rumah yang ditempati keluarga Franky adalah milik mereka. Dulu itu dipinjam oleh almarhum. Karena sekarang almarhum sudah tak ada, pemiliknya akan mempergunakan sendiri. Pernyataan itu disertai dengan surat-surat lengkap, dikawal oleh RT dan RW serta petugas, terpaksa Franky dan ibunya pindah.

“Apakah ayah bisa masuk surga setelah meninggalkan kita dalam keadaan tuna wisma seperti ini?”tanya Franky kalau lagi iseng.

Ibunya hanya menjawab.

“Bapakmu sendiri pun mungkin menolak masuk surga, karena dia tahu dia sudah mentelantarkan kita seperti ini. Padahal dulu janjinya akan membahagiakan kita. Ibu sendiri tidak mendoakan supaya Bapak masuk surga. Tidak. Yang Ada Di Atas Sana pasti akan memberikan tempat yang semestinya sesuai dengan perilaku bapakmu. Kalau bapakmu karmanya memang buruk, untuk apa mendapat tempat yang baik. Pasti tempat baik hanya untuk orang yang baik. Dan kalau bapakmu memang baik, tak akan mungkin salah kamar di tempatkan di neraka.”

Franky melihat kembali ke layar kaca. Upacara sudah berakhir. Bunga telah dtaburkan dan tamu-tamu VIP sudah mulai pulang. Hanya rakyat yang masih ada di jalanan. Lalu Franky mengambil HP dan menjawab SMS liar itu.

“Semoga almarhum mendapat tempat yang semestinya di sana.”

Tapi setelah itu, ia tidak tahu bagaimana menjawab anjuran untuk menolak pengibaran bendera dan penyiaran tv yang berlebihan.

“Pasti pengirim SMS ini tak suka kalau almarhum terlalu dibesar-besarkan, sementara banyak hal yang masih perlu dijelaskan, “kata Franki kepada istrinya, “inilah demokrasi. Kita boleh dan bebas berpendapat. Asal kita kemudian tidak memaksakan apa yang kita inginkan itu terjadi. Karena kehendak orang banyak yang beralku. Kalau kalah suara, meskipun keki, mesti berani menerima, jangan lalu ngamuk dan memaksakan mau menang. Harus berjuang mengumpulkan lebih banyak sauara , jangan maksa begini!”

Istri Franki melotot.

“Maksud Abang apa?”
“SMS ini seperti orang marah dan memberi aku perintah!”
“Itu karena Abang tidak setuju!”

“Bukan! Aku cuma tidak suka caranya. Coba baca, masak dia bilang: sebarkan! Dia pikir, makin keras berteriak makin benar! Itulah jadinya pendidikan yang sudah ditanamkan oleh kekuasaan otoriter di masa lalu. Kita semua jadi terlatih jadi anarkhis! Mau menang sendiri! Bagaimana bisa belajar demokrasi kalau mau menang sendiri! Mau apa kalau nyatanya rakyat lebih banyak mencintai almarhum?”

“Aku tidak mau menang sendiri, aku hanya menganjurkan! Abang saja yang terlalu sensitif!”

Franki terkejut.

“O jadi yang menulis SMS itu kamu?”

Istri Franki melotot.

“Kenapa jadi menuduh begitu?”
“Habis kamu membela!”
“Siapa yang membela? Membela apa?”

“Kamu setuju upacara pemakaman almarhum begitu dibesar-besarkan, sampai tujuh hari bendera berkabung?”

“Tapi itu layaknya untuk seorang bekas presiden! Semua p;residen kita yang mana pun harus begitu caranya dimakamkan! Kalau tidak, berarti dosa!”

Tidak ada komentar:

A Rodhi Murtadho A. Anzib A. Junianto A. Qorib Hidayatullah A. Yusrianto Elga A.D. Zubairi A.S. Laksana Abang Eddy Adriansyah Abdi Purmono Abdul Azis Sukarno Abdul Aziz Rasjid Abdul Hadi W. M. Abdul Kirno Tanda Abdul Wachid B.S. Abdurahman Wahid Abidah el Khalieqy Abiyyu Abu Salman Acep Zamzam Noor Achiar M Permana Ade Ridwan Yandwiputra Adhika Prasetya Adi Marsiela Adi Prasetyo Adreas Anggit W. Adrian Ramdani Afrizal Malna Afthonul Afif Agama Para Bajingan Aguk Irawan Mn Agus B. Harianto Agus Buchori Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Agus Sulton Agus Sunarto Agus Utantoro Agus Wibowo Aguslia Hidayah Ahda Imran Ahmad Fatoni Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Nurhasim Ahmad Sahidah Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Ajie Najmudin Ajip Rosidi Akbar Ananda Speedgo Akhiriyati Sundari Akhmad Fatoni Akhmad Saefudin Akhmad Sekhu Akhmad Taufiq Akhudiat Alan Woods Alex R. Nainggolan Alexander G.B. Alhafiz K Ali Shari'ati Alizar Tanjung Alvi Puspita Alwi Karmena Amarzan Loebis Amien Kamil Amien Wangsitalaja Amiruddin Al Rahab Amirullah Amril Taufiq Gobel Amy Spangler An. Ismanto Andrea Hirata Andy Riza Hidayat Anes Prabu Sadjarwo Anett Tapai Anindita S Thayf Anjrah Lelono Broto Anne Rufaidah Anton Kurnia Anton Suparyanto Anung Wendyartaka Anwar Holid Aprinus Salam Ari Dwijayanthi Arie MP Tamba Arif B. Prasetyo Arif Bagus Prasetyo Arif Hidayat Aris Darmawan Aris Kurniawan Arswendo Atmowiloto Arti Bumi Intaran Arwan Tuti Artha AS Sumbawi Asarpin Asef Umar Fakhruddin Asep Sambodja Asep Yayat Askolan Lubis Asrul Sani Asvi Marwan Adam Asvi Warman Adam Audifax Awalludin GD Mualif Awaludin Marwan Bagja Hidayat Balada Bale Aksara Bambang Bujono Bambang Irawan Bambang Kempling Bambang Unjianto Bamby Cahyadi Bandung Mawardi Beni Setia Berita Berita Utama Bernando J. Sujibto Berthold Damshäuser Binhad Nurrohmat Bobby Gunawan Bonnie Triyana Bre Redana Brunel University London Budhi Setyawan Budi Darma Budi Hatees Budi Hutasuhut Budi P. Hatees Budiman S. Hartoyo Burhanuddin Bella Cak Kandar Catatan Cepi Zaenal Arifin Cerbung Cerpen Chairil Anwar Chamim Kohari Cucuk Espe D Pujiyono D. Zawawi Imron Dadang Ari Murtono Dahono Fitrianto Dahta Gautama Damanhuri Damhuri Muhammad Dami N. Toda Damiri Mahmud Danarto Dantje S Moeis Darju Prasetya Darwin David Krisna Alka Dedy Tri Riyadi Deni Ahmad Fajar Denny JA Denny Mizhar Deny Tri Aryanti Dian Hartati Dian Sukarno Dicky Dina Oktaviani Dinas Perpustakaan Daerah Lamongan Djenar Maesa Ayu Djoko Pitono Djoko Saryono Djuli Djatiprambudi Dodi Ambardi Dody Kristianto Donatus Nador Donny Anggoro Donny Syofyan Dorothea Rosa Herliany Dwi Arjanto Dwi Cipta Dwi Fitria Dwi Kartika Rahayu Dwi Khoirotun Nisa’ Dwi Pranoto Dwicipta Edy Firmansyah Eep Saefulloh Fatah Eka Budianta Eka Fendri Putra Eka Kurniawan Eko Darmoko Eko Hendri Saiful Eko Suprianto Emha Ainun Nadjib Endah Sulwesi Endi Haryono Endri Y Enung Sudrajat Erwin Erwin Dariyanto Erwin Setia Esai Esha Tegar Putra Evan Ys Evieta Fadjar F. Aziz Manna Fadjriah Nurdiarsih Fahrudin Nasrulloh Faidil Akbar Fakhrunnas MA Jabbar Fanani Rahman Farida-Suliadi Fatah Yasin Noor Fathurrahman Karyadi Feby Indirani Felik K. Nesi Fenny Aprilia Festival Sastra Gresik Fikri MS Firdaus Muhammad Firman Nugraha Fuad Nawawi Galang Ari P. Gampang Prawoto Ganug Nugroho Adi Gerakan Literasi Nasional Gerakan Surah Buku (GSB) Gerson Poyk Goenawan Mohamad Grathia Pitaloka Gregorio Lopez y’ Fuentes Gugun El-Guyanie Gunawan Budi Susanto Gunawan Maryanto Guntur Alam Gus tf Sakai Gusti Eka H Marjohan HA. Cholil Mudjirin Hadi Napster Halim HD Hamberan Syahbana Hamdy Salad Hamsad Rangkuti Han Gagas Hanik Uswatun Khasanah Hans Pols Hardi Hamzah Haris del Hakim Haris Firdaus Hasan Gauk Hasan Junus Hasif Amini Hasnan Bachtiar Hasta Indriyana Hawe Setiawan Helwatin Najwa Hepi Andi Bastoni Heri KLM Heri Latief Heri Ruslan Herman RN Hermien Y. Kleden Herry Lamongan Heru Kurniawan Heru Nugroho Hudan Hidayat Hudan Nur Hudel Humaidiy AS Humam S Chudori I.B. Putera Manuaba Ibn Ghifarie Ibnu Rizal Ibnu Rusydi Ibnu Wahyudi Idrus Ignas Kleden Ika Karlina Idris Ilham khoiri Ilham Yusardi Imam Cahyono Imam Muhtarom Imam Nawawi Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Imron Rosyid Imron Tohari Indiar Manggara Indra Intisa Indra Tranggono Indrian Koto Intan Indah Prathiwie Inung AS Iskandar Noe Iskandar P Nugraha Iwan Nurdaya-Djafar Iyut Fitra J.J. Rizal Jacques Derrida Jafar Fakhrurozi Jafar M Sidik Jafar M. Sidik Jaleswari Pramodhawardani Jamal D Rahman Jamal T. Suryanata Jamrin Abubakar Janual Aidi Javed Paul Syatha Jean Couteau Jean-Marie Gustave Le Clezio Jefri al Malay Jihan Fauziah JJ Rizal JJ. Kusni Jodhi Yudono Johan Edy Raharjo Joko Pinurbo Jokowi Undercover Jonathan Ziberg Joni Ariadinata Joni Lis Efendi Jual Buku Juli Jumari HS Junaidi Jusuf AN Kang Warsa Karya Lukisan: Andry Deblenk Kasijanto Sastrodinomo Kasnadi Katrin Bandel Kedung Darma Romansha Keith Foulcher Khansa Arifah Adila Khisna Pabichara Khrisna Pabichara Kirana Kejora Koh Young Hun Komunitas Deo Gratias Komunitas Penulis Katolik Deo Gratias Korrie Layun Rampan Kostela (Komunitas Sastra Teater Lamongan) Kristine McKenna Kritik Sastra Kukuh Yudha Karnanta Kurie Suditomo Kurniawan Yunianto Kuswaidi Syafi'ie Kuswinarto L. Ridwan Muljosudarmo Lan Fang Langgeng W Latief S. Nugraha Leila S. Chudori Leo Kelana Leo Tolstoy Lia Anggia Nasution Linda Christanty Liza Wahyuninto LN Idayanie Lukman Santoso Az Luky Setyarini Lutfi Mardiansyah M Abdullah Badri M Aditya M Anta Kusuma M Fadjroel Rachman M. Arman AZ M. Faizi M. Harir Muzakki M. Kanzul Fikri M. Lubabun Ni’am Asshibbamal S. M. Misbahuddin M. Mushthafa M. Nahdiansyah Abdi M. Raudah Jambak M. Yoesoef M.D. Atmaja Mahmud Jauhari Ali Mahwi Air Tawar Makyun Subuki Maman S Mahayana Marcus Suprihadi Mardi Luhung Marhalim Zaini Mario F. Lawi Maroeli Simbolon S. Sn Martin Aleida Martin Suryajaya Marwanto Mashuri Matroni Matroni El-Moezany Mawar Kusuma Max Lane Media: Crayon on Paper Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia MG. Sungatno Misbahus Surur Miziansyah J. Moh. Samsul Arifin Mohammad Eri Irawan Muhammad Antakusuma Muhammad Firdaus Rahmatullah Muhammad Muhibbuddin Muhammad Rain Muhammad Yasir Muhammad Zuriat Fadil Muhammadun A.S Muhammd Ali Fakih AR Muhidin M. Dahlan Mukhlis Al-Anshor Mulyo Sunyoto Munawir Aziz Murnierida Pram Musa Asy’arie Mustafa Ismail N. Syamsuddin CH. Haesy Nandang Darana Nara Ahirullah Naskah Teater Nazar Nurdin Nenden Lilis A Nezar Patria Nina Herlina Lubis Ning Elia Nirwan Ahmad Arsuka Nirwan Dewanto Nobel Noor H. Dee Noval Jubbek Novelet Nu’man ‘Zeus’ Anggara Nunik Triana Nur Faizah Nur Wahida Idris Nurcholish Madjid Nurdin Kalim Nurel Javissyarqi Nuriel Imamah Nurman Hartono Nuruddin Al Indunissy Nurul Anam Nurul Hadi Koclok Obrolan Oka Rusmini Oktamandjaya Wiguna Olivia Kristinasinaga Orasi Budaya Akhir Tahun 2018 Oyos Saroso H.N. Pandu Jakasurya Parak Seni Parakitri T. Simbolon PDS H.B. Jassin PDS. H.B. Jassin Pembebasan Sastra Pramoedya Ananta Toer Pramoedya Ananta-Toer Pringadi Abdi Surya Pringadi AS Prof. Tamim Pardede sebut Bambang Prosa Proses Kreatif Puisi PuJa Puji Santosa Puput Amiranti N PUstaka puJAngga Putu Wijaya Qaris Tajudin R.N. Bayu Aji Radhar Panca Dahana Rahmat Hidayat Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Ranang Aji S.P. Ranggawarsita Ratih Kumala Ratna Sarumpaet Ratu Selvi Agnesia Raudal Tanjung Banua Remy Sylado Rengga AP Resensi Resistensi Kaum Pergerakan Revolusi RF. Dhonna Riadi Ngasiran Ribut Wijoto Ridwan Munawwar Galuh Riki Dhamparan Putra Risang Anom Pujayanto Riswan Hidayat Riyadi KS Rodli TL Rofiqi Hasan Rojil Nugroho Bayu Aji Rukardi S Sopian S Yoga S. Jai Sabrank Suparno Sahaya Santayana Sainul Hermawan Sajak Sakinah Annisa Mariz Salamet Wahedi Salman Rusydie Anwar Samsudin Adlawi Sanggar Teater Jerit Sapardi Djoko Damono Sarabunis Mubarok Sari Oktafiana Sartika Dian Nuraini Sasti Gotama Sastra Sastra Liar Masa Awal Satmoko Budi Santoso Saut Situmorang Sejarah Sekolah Literasi Gratis (SLG) Sekolah Literasi Gratis (SLG) STKIP Ponorogo Selo Soemardjan Seno Gumira Ajidarma Seno Joko Suyono Septi Sutrisna Sergi Sutanto Sevgi Soysal Shinta Maharani Shiny.ane el’poesya Sholihul Huda Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Siswoyo Sita Planasari A Siti Rutmawati Siti Sa’adah Sitor Situmorang Slamet Hadi Purnomo Sobih Adnan Soeprijadi Tomodihardjo Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sotyati Sri Wintala Achmad St. Sunardi Stefanus P. Elu Stevy Widia Sugi Lanus Sugilanus G. Hartha Suherman Sukardi Rinakit Sulaiman Djaya Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sungging Raga Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Surat Suripto SH Suryadi Suryanto Sastroatmodjo Susianna Susiyo Guntur Sutan Iwan Soekri Munaf Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Suyadi San Syafruddin Hasani Syahruddin El-Fikri Syaiful Amin Syifa Aulia Syu’bah Asa T Agus Khaidir Tasyriq Hifzhillah Tatang Pahat Taufik Ikram Jamil Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teguh Presetyo Teguh Ranusastra Asmara Teguh Winarsho AS Temu Penyair Timur Jawa Tengsoe Tjahjono Theresia Purbandini Thowaf Zuharon Tia Setiadi Tita Maria Kanita Tjahjono Widarmanto Tjahjono Widijanto Tony Herdianto Tosa Poetra Tri Purna Jaya Triyanto Triwikromo Tu-ngang Iskandar Tulus S Ulfatin Ch Umbu Landu Paranggi Umi Kulsum Universitas Indonesia Universitas Jember Urwatul Wustqo Usman Arrumy Utami Widowati UU Hamidy Veronika Ninik Vien Dimyati Vino Warsono Virdika Rizky Utama Vyan Taswirul Afkar W Haryanto W. Herlya Winna W.S. Rendra Wahyu Heriyadi Wahyu Hidayat Wahyu Utomo Walid Syaikhun Wan Anwar Wandi Juhadi Warih Wisatsana Wawan Eko Yulianto Wawancara Wayan Budiartha Wayan Supartha Wendoko Wicaksono Adi William Bradley Horton Wisnu Kisawa Wiwik Widayaningtias Wong Wing King Y. Wibowo Yang Lian Yanuar Yachya Yetti A. KA Yohanes Sehandi Yona Primadesi Yopie Setia Umbara Yos Rizal Suriaji Yoserizal Zein Yosi M Giri Yudhi Fachrudin Yudhi Herwibowo Yulia Permata Sari Yurnaldi Yusri Fajar Yuval Noah Harari Z. Afif Zacky Khairul Uman Zakki Amali Zamakhsyari Abrar Zawawi Se Zehan Zareez Zen Hae Zhou Fuyuan Zul Afrita