26/12/17

Wawancara Han Gagas dengan Joni Ariadinata

Han Gagas
Buletin Pawon Sastra

"Kualitas karya antar penulis boleh 'sama mutunya' namun 'keberuntungan' tiap penulis berbeda-beda..." Joni Ariadinata.

Perjalanan ke rumah om Joni Ariadinata di sini.

Wawancara kali ini terbilang mendebarkan.

Pertama, saya sepertinya harus mengunjungi narasumber yaitu Joni Ariadinata di rumahnya, rumah yang pernah tayang di rubrik Rumahku harian Umum Kompas. Saya terus terang “terpesona” terhadap “keindahan, keluguan, keajaiban” pembangunan rumah Mas Joni seperti yang saya baca di Kompas. Rumah di pinggir sungai, lemah kiwo, “tempat pembuangan jin”, rumah dengan tanah yang luas dengan beberapa kolam yang hasilnya diberikan cuma-cuma pada warga sekitar, rumah yang secara ajaib bisa dibangun “hanya” dengan “menulis” disokong oleh doa kuat Gus Mus –Mustofa Bisri- dan Kang Ahmad Tohari.

Rumah itu setelah saya kunjungi menambah “gemetar” saya terhadap berbagai “fakta dan mitos” di dalamnya, terutama saat kami berbincang di beranda samping yang terbuka menghadap Pohon Munggur besar (pohon Trembesi) di latari belukar dan rumpun bambu serta sungai. Di beranda itu kami mengobrol dari siang hingga malam menjelang.

Kedua, perjalanan darat ke rumah mas Joni adalah jarak tempuh terjauh saya dalam melakukan wawancara. Biasanya kalau narasumber berada di luar kota, saya selalu memakai fasilitas email untuk melakukan wawancara (tertulis). Kini, wawancara harus dengan tatap muka langsung, saya sendiri yang seakan mengharuskannya, karena sebelum rencana wawancara ini ada, saya memang berniat mengunjungi rumahnya, dan si narasumber mempersilakan saya dengan sangat ramah.

Tak hanya soal niat saya dan rumah mas Joni, “keberanian” saya mewawancarai untuk buletin sastra Pawon ini juga karena karya teman-teman penulis Solo hampir berurutan dimuat Majalah Horison yang mas Joni ikut jadi anggota redaksinya. Ada cerpen saya, Yudhi Herwibowo, dan Gunawan Triadtmojo serta puisi-puisi Budiawan Dwi Santoso dan Kharisma. Kata mas Joni, ya ini karena makin gencarnya karya penulis Solo yang masuk, dan bagus.

“Amunisi” yang lain, dari srawung saya dengan Mardi Luhung dan M. Faizi, penyair-penyair keren yang saya selalu takjub atas pikiran-pikirannya, pernah mengintimkan sosok Joni Ariadinata di benak saya. Saya merasa mereka bertiga adalah guru-guru saya sejak saya mengenal mereka lebih dalam. Walaupun saya “tak bisa menulis puisi”.

Tak hanya itu dan itu, ditambah srawung saya dengan Kang Ahmad Tohari dahulu ikut pula menambah “nyali, amunisi, dan hasrat” saya menemui Joni Ariadinata.

Banyak hal itu menumpuk di batin saya sehingga pada hari Sabtu, 25 Mei 2013 saya mengunjungi Mas Joni di rumahnya bersama penyair muda, Ekohm Abiyasa, yang “ketiban anugerah” ditahbis Mas Joni, dengan sedikit gurauan bersama saya, dan Mahwi Air Tawar yang kebetulan berkunjung karena rumahnya berdekatan dengan rumah Mas Joni, nama penanya menjadi Eko Abiyasa. Dengan menghilangkan “hm” konon, sepertinya, bisa lebih “mengangkat” derajat kepenyairannya.

Akhirnya di waktu dzuhur kami bertemu, berbicara banyak hal, dan dari Mas Joni saya mendapatkan “berbagai fakta dan ilmu kehidupan”.

Mas Joni, bisa cerita tentang naskah yang masuk Horison?
Dalam kurun sebulan Majalah Horison bisa menerima 500 kiriman karya. Dan hanya 2 cerpen yang dipilih diantaranya.
Wah banyak betul ya?

Berapa eksemplar Horison dicetak, dan berapa jumlah pelanggannya sekarang?
Dicetak 11 ribu eksemplar dengan 3 ribu pelanggan. Horison ada di setiap kedutaan-kedutaan asing di luar negeri. Jadi bacaan Sastra Indonesia di sana ya hanya Horison.

Kalau boleh tahu, bagaimana sistem kuratorialnya di Horison?
Untuk cerpen, saya, Agus R. Sarjono, Jamal D. Rahman. Untuk puisi ditambah Cecep Syamsul Hari, Pak Taufik Ismail.
~ Wah, ketat betul ya, ternyata.

Cerpen Lampor seperti menjadi pintu pembuka bagi Mas Joni untuk diterima secara luas oleh publik. Komentar Mas Joni?
Cerpen Lampor membuat saya “beruntung” sehingga memenangi kumpulan cerita pilihan Kompas. Keberuntungan ini adalah “berkah” doa ibu yang tulus sepanjang hampir 6 bulan berpuasa tanpa putus demi “keberuntungan” itu. Keberuntungan ini membuka pintu rejeki saya dengan banyaknya undangan buat berbicara, karya saya makin banyak diterima, dan kesempatan buat saya bisa lebih banyak berbagi pada orang lain.

Keberuntungan saya yang lain adalah cerpen tanpa honor yang diminta para santri. Waktu itu saya sesungguhnya “malas” membuatnya tapi melihat muka mereka yang “melas” saya memaksa diri membuat, lagipula mereka telah menunggu saya untuk mengetiknya. Tak dinyana, justru karena cerpen inilah saya diundang banyak sekolah untuk membacakannya. Hehehe.

Ada pameo kualitas karya dan nasib penulis tak liner, bagaimana menurut mas Joni?
Kualitas karya antar penulis boleh “sama mutunya” namun “keberuntungan” tiap penulis berbeda-beda. Faktor yang membuat beda dijelaskan mas Joni secara panjang lebar sehingga saya kesulitan mencatatnya dengan lengkap namun pada dasarnya itu membuat saya merenungkan hidup lebih dalam, dunia sufi, makrifat, dunia batin mesias, laku hidup prihatin-puasa, dunia tak terlihat, dunia kebaikan, dunia kebajikan membaur dalam dunia kita sebagai manusia-penulis yang sulit lepas dari hasrat ego, dan menjadi manusia “berbudi dan berbagi” akan mendatangkan keberuntungan-keberuntungan itu.

Boleh ceritakan tentang undangan membaca cerpen di Eropa, Mas?
Ke Eropa adalah mimpi saya, mimpi sejak awal menjadi penulis. Kita harus punya mimpi, itu doa, doa bukan “ndemrimil” menengadahkan tangan, tapi “krentek” di hati. Allah tahu apa mimpi kita yang paling dalam. Undangan itu bagi saya adalah karena faktor “keberuntungan” di mana melalui Mas Rendra saya direkomendasikan. Kebetulan saya habis ke rumahnya waktu itu. Hehehe. Obrolan disudahi, diselingi makan bersama, sembahyang, menengok rumah Mahwi. Lalu setelah Maghrib kami pulang, saya merasa “merinding” bukan karena sentuhan “makhluk astral” namun karena teringat kembali kisah nyata ibu mas Joni yang berpuasa berbulan-bulan tanpa putus demi nasib baik anaknya.

PROFIL
Joni  Ariadinata, lahir di Majapahit, Majalengka 23  Juni  1966. Kumpulan  cerita pendeknya yang telah terbit adalah Kali  Mati (Bentang  Budaya, 1999),  Kastil  Angin Menderu (Indonesia Tera,  2000),  dan  Air Kaldera (Aksara Indonesia, 2000), dan Malaikat Tak Datang Malam Hari (DAR Mizan, 2004).

Bersama Taufiq Ismail dkk., mengeditori sejumlah buku, antara lain: Horison Sastra Indonesia 1 (Kitab Puisi), Horison Sastra Indonesia 2 (Kitab Cerpen), Horison Sastra Indonesia 3 (Kitab Novel), Horison Sastra Indonesia 4 (Kitab Drama), serta Horison Esei Indonesia 1 dan 2 (Kitab Esei). Buku-buku tersebut, disebarkan untuk menjadi bacaan di perpustakaan-perpustakaan SMA di seluruh Indonesia.

Tahun 1994 meraih  penghargaan Cerpenis Terbaik Kompas atas karyanya Lampor. Tahun 1997  meraih penghargaan   Cerpenis  Terbaik  Nasional  BSMI  atas karyanya Keluarga  Mudrika.  Tahun 1998 mengikuti  Writing  Program  pada Majelis Sastra  Asia  Tenggara,  dan  meraih  penghargaan  Dewan Kesenian  Jakarta atas nominasi karyanya Keluarga Maling.  Mengikuti PSN-X dan Pertemuan Sastrawan Malaysia-1 di Johor Bahru  Malaysia pada tahun 1999.  Kemudian Januari hingga April 2001,  mengunjungi  Eropa atas  undangan  Festival  Winternachten di  Deen  Haag Belanda, tinggal  di  Amsterdam, serta berkeliling membacakan cerpen  dan  ceramah-ceramah  sastra  di Paris-Perancis.

Selama lima tahun ia berkeliling Indonesia, memperkenalkan sastra ke SMA-SMA hingga ke pelosok-pelosok daerah dan pulau terpencil bersama Taufiq Ismail dkk., dalam program Sastrawan Bicara Siswa Bertanya. Tahun 2000 mendirikan Jurnal Cerpen Indonesia, dan Lembaga Kajian Kebudayaan Akar Indonesia, kemudian terhitung mulai Maret 2004, ia duduk sebagai redaktur di Majalah Sastra Horison.

Menerima Anugrah Pena 2005 atas kumpulan cerpennya “Malaikat Tak Datang Malam Hari”. Tahun 2007 kumpulan cerpen “Malaikat Tak Datang Malam Hari” kembali meraih Hadiah Sastra Pusat Bahasa. Hingga kini menetap  di Yogyakarta, menulis, melukis, sambil membina pondok pesantren Mahasiswa Hasyim Asy’ari Yogyakarta.

http://serampaikata.blogspot.co.id/2013/06/wawancara-han-gagas-dengan-joni.html

Tidak ada komentar:

A Rodhi Murtadho A. Anzib A. Junianto A. Qorib Hidayatullah A. Yusrianto Elga A.D. Zubairi A.S. Laksana Abang Eddy Adriansyah Abdi Purmono Abdul Azis Sukarno Abdul Aziz Rasjid Abdul Hadi W. M. Abdul Kirno Tanda Abdul Wachid B.S. Abdurahman Wahid Abidah el Khalieqy Abiyyu Abu Salman Acep Zamzam Noor Achiar M Permana Ade Ridwan Yandwiputra Adhika Prasetya Adi Marsiela Adi Prasetyo Adreas Anggit W. Adrian Ramdani Afrizal Malna Afthonul Afif Agama Para Bajingan Aguk Irawan Mn Agus B. Harianto Agus Buchori Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Agus Sulton Agus Sunarto Agus Utantoro Agus Wibowo Aguslia Hidayah Ahda Imran Ahmad Fatoni Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Nurhasim Ahmad Sahidah Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Ajie Najmudin Ajip Rosidi Akbar Ananda Speedgo Akhiriyati Sundari Akhmad Fatoni Akhmad Saefudin Akhmad Sekhu Akhmad Taufiq Akhudiat Alan Woods Alex R. Nainggolan Alexander G.B. Alhafiz K Ali Shari'ati Alizar Tanjung Alvi Puspita Alwi Karmena Amarzan Loebis Amien Kamil Amien Wangsitalaja Amiruddin Al Rahab Amirullah Amril Taufiq Gobel Amy Spangler An. Ismanto Andrea Hirata Andy Riza Hidayat Anes Prabu Sadjarwo Anett Tapai Anindita S Thayf Anjrah Lelono Broto Anne Rufaidah Anton Kurnia Anton Suparyanto Anung Wendyartaka Anwar Holid Aprinus Salam Ari Dwijayanthi Arie MP Tamba Arif B. Prasetyo Arif Bagus Prasetyo Arif Hidayat Aris Darmawan Aris Kurniawan Arswendo Atmowiloto Arti Bumi Intaran Arwan Tuti Artha AS Sumbawi Asarpin Asef Umar Fakhruddin Asep Sambodja Asep Yayat Askolan Lubis Asrul Sani Asvi Marwan Adam Asvi Warman Adam Audifax Awalludin GD Mualif Awaludin Marwan Bagja Hidayat Balada Bale Aksara Bambang Bujono Bambang Irawan Bambang Kempling Bambang Unjianto Bamby Cahyadi Bandung Mawardi Beni Setia Berita Berita Utama Bernando J. Sujibto Berthold Damshäuser Binhad Nurrohmat Bobby Gunawan Bonnie Triyana Bre Redana Brunel University London Budhi Setyawan Budi Darma Budi Hatees Budi Hutasuhut Budi P. Hatees Budiman S. Hartoyo Burhanuddin Bella Cak Kandar Catatan Cepi Zaenal Arifin Cerbung Cerpen Chairil Anwar Chamim Kohari Cucuk Espe D Pujiyono D. Zawawi Imron Dadang Ari Murtono Dahono Fitrianto Dahta Gautama Damanhuri Damhuri Muhammad Dami N. Toda Damiri Mahmud Danarto Dantje S Moeis Darju Prasetya Darwin David Krisna Alka Dedy Tri Riyadi Deni Ahmad Fajar Denny JA Denny Mizhar Deny Tri Aryanti Dian Hartati Dian Sukarno Dicky Dina Oktaviani Dinas Perpustakaan Daerah Lamongan Djenar Maesa Ayu Djoko Pitono Djoko Saryono Djuli Djatiprambudi Dodi Ambardi Dody Kristianto Donatus Nador Donny Anggoro Donny Syofyan Dorothea Rosa Herliany Dwi Arjanto Dwi Cipta Dwi Fitria Dwi Kartika Rahayu Dwi Khoirotun Nisa’ Dwi Pranoto Dwicipta Edy Firmansyah Eep Saefulloh Fatah Eka Budianta Eka Fendri Putra Eka Kurniawan Eko Darmoko Eko Hendri Saiful Eko Suprianto Emha Ainun Nadjib Endah Sulwesi Endi Haryono Endri Y Enung Sudrajat Erwin Erwin Dariyanto Erwin Setia Esai Esha Tegar Putra Evan Ys Evieta Fadjar F. Aziz Manna Fadjriah Nurdiarsih Fahrudin Nasrulloh Faidil Akbar Fakhrunnas MA Jabbar Fanani Rahman Farida-Suliadi Fatah Yasin Noor Fathurrahman Karyadi Feby Indirani Felik K. Nesi Fenny Aprilia Festival Sastra Gresik Fikri MS Firdaus Muhammad Firman Nugraha Fuad Nawawi Galang Ari P. Gampang Prawoto Ganug Nugroho Adi Gerakan Literasi Nasional Gerakan Surah Buku (GSB) Gerson Poyk Goenawan Mohamad Grathia Pitaloka Gregorio Lopez y’ Fuentes Gugun El-Guyanie Gunawan Budi Susanto Gunawan Maryanto Guntur Alam Gus tf Sakai Gusti Eka H Marjohan HA. Cholil Mudjirin Hadi Napster Halim HD Hamberan Syahbana Hamdy Salad Hamsad Rangkuti Han Gagas Hanik Uswatun Khasanah Hans Pols Hardi Hamzah Haris del Hakim Haris Firdaus Hasan Gauk Hasan Junus Hasif Amini Hasnan Bachtiar Hasta Indriyana Hawe Setiawan Helwatin Najwa Hepi Andi Bastoni Heri KLM Heri Latief Heri Ruslan Herman RN Hermien Y. Kleden Herry Lamongan Heru Kurniawan Heru Nugroho Hudan Hidayat Hudan Nur Hudel Humaidiy AS Humam S Chudori I.B. Putera Manuaba Ibn Ghifarie Ibnu Rizal Ibnu Rusydi Ibnu Wahyudi Idrus Ignas Kleden Ika Karlina Idris Ilham khoiri Ilham Yusardi Imam Cahyono Imam Muhtarom Imam Nawawi Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Imron Rosyid Imron Tohari Indiar Manggara Indra Intisa Indra Tranggono Indrian Koto Intan Indah Prathiwie Inung AS Iskandar Noe Iskandar P Nugraha Iwan Nurdaya-Djafar Iyut Fitra J.J. Rizal Jacques Derrida Jafar Fakhrurozi Jafar M Sidik Jafar M. Sidik Jaleswari Pramodhawardani Jamal D Rahman Jamal T. Suryanata Jamrin Abubakar Janual Aidi Javed Paul Syatha Jean Couteau Jean-Marie Gustave Le Clezio Jefri al Malay Jihan Fauziah JJ Rizal JJ. Kusni Jodhi Yudono Johan Edy Raharjo Joko Pinurbo Jokowi Undercover Jonathan Ziberg Joni Ariadinata Joni Lis Efendi Jual Buku Juli Jumari HS Junaidi Jusuf AN Kang Warsa Karya Lukisan: Andry Deblenk Kasijanto Sastrodinomo Kasnadi Katrin Bandel Kedung Darma Romansha Keith Foulcher Khansa Arifah Adila Khisna Pabichara Khrisna Pabichara Kirana Kejora Koh Young Hun Komunitas Deo Gratias Komunitas Penulis Katolik Deo Gratias Korrie Layun Rampan Kostela (Komunitas Sastra Teater Lamongan) Kristine McKenna Kritik Sastra Kukuh Yudha Karnanta Kurie Suditomo Kurniawan Yunianto Kuswaidi Syafi'ie Kuswinarto L. Ridwan Muljosudarmo Lan Fang Langgeng W Latief S. Nugraha Leila S. Chudori Leo Kelana Leo Tolstoy Lia Anggia Nasution Linda Christanty Liza Wahyuninto LN Idayanie Lukman Santoso Az Luky Setyarini Lutfi Mardiansyah M Abdullah Badri M Aditya M Anta Kusuma M Fadjroel Rachman M. Arman AZ M. Faizi M. Harir Muzakki M. Kanzul Fikri M. Lubabun Ni’am Asshibbamal S. M. Misbahuddin M. Mushthafa M. Nahdiansyah Abdi M. Raudah Jambak M. Yoesoef M.D. Atmaja Mahmud Jauhari Ali Mahwi Air Tawar Makyun Subuki Maman S Mahayana Marcus Suprihadi Mardi Luhung Marhalim Zaini Mario F. Lawi Maroeli Simbolon S. Sn Martin Aleida Martin Suryajaya Marwanto Mashuri Matroni Matroni El-Moezany Mawar Kusuma Max Lane Media: Crayon on Paper Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia MG. Sungatno Misbahus Surur Miziansyah J. Moh. Samsul Arifin Mohammad Eri Irawan Muhammad Antakusuma Muhammad Firdaus Rahmatullah Muhammad Muhibbuddin Muhammad Rain Muhammad Yasir Muhammad Zuriat Fadil Muhammadun A.S Muhammd Ali Fakih AR Muhidin M. Dahlan Mukhlis Al-Anshor Mulyo Sunyoto Munawir Aziz Murnierida Pram Musa Asy’arie Mustafa Ismail N. Syamsuddin CH. Haesy Nandang Darana Nara Ahirullah Naskah Teater Nazar Nurdin Nenden Lilis A Nezar Patria Nina Herlina Lubis Ning Elia Nirwan Ahmad Arsuka Nirwan Dewanto Nobel Noor H. Dee Noval Jubbek Novelet Nu’man ‘Zeus’ Anggara Nunik Triana Nur Faizah Nur Wahida Idris Nurcholish Madjid Nurdin Kalim Nurel Javissyarqi Nuriel Imamah Nurman Hartono Nuruddin Al Indunissy Nurul Anam Nurul Hadi Koclok Obrolan Oka Rusmini Oktamandjaya Wiguna Olivia Kristinasinaga Orasi Budaya Akhir Tahun 2018 Oyos Saroso H.N. Pandu Jakasurya Parak Seni Parakitri T. Simbolon PDS H.B. Jassin PDS. H.B. Jassin Pembebasan Sastra Pramoedya Ananta Toer Pramoedya Ananta-Toer Pringadi Abdi Surya Pringadi AS Prof. Tamim Pardede sebut Bambang Prosa Proses Kreatif Puisi PuJa Puji Santosa Puput Amiranti N PUstaka puJAngga Putu Wijaya Qaris Tajudin R.N. Bayu Aji Radhar Panca Dahana Rahmat Hidayat Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Ranang Aji S.P. Ranggawarsita Ratih Kumala Ratna Sarumpaet Ratu Selvi Agnesia Raudal Tanjung Banua Remy Sylado Rengga AP Resensi Resistensi Kaum Pergerakan Revolusi RF. Dhonna Riadi Ngasiran Ribut Wijoto Ridwan Munawwar Galuh Riki Dhamparan Putra Risang Anom Pujayanto Riswan Hidayat Riyadi KS Rodli TL Rofiqi Hasan Rojil Nugroho Bayu Aji Rukardi S Sopian S Yoga S. Jai Sabrank Suparno Sahaya Santayana Sainul Hermawan Sajak Sakinah Annisa Mariz Salamet Wahedi Salman Rusydie Anwar Samsudin Adlawi Sanggar Teater Jerit Sapardi Djoko Damono Sarabunis Mubarok Sari Oktafiana Sartika Dian Nuraini Sasti Gotama Sastra Sastra Liar Masa Awal Satmoko Budi Santoso Saut Situmorang Sejarah Sekolah Literasi Gratis (SLG) Sekolah Literasi Gratis (SLG) STKIP Ponorogo Selo Soemardjan Seno Gumira Ajidarma Seno Joko Suyono Septi Sutrisna Sergi Sutanto Sevgi Soysal Shinta Maharani Shiny.ane el’poesya Sholihul Huda Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Siswoyo Sita Planasari A Siti Rutmawati Siti Sa’adah Sitor Situmorang Slamet Hadi Purnomo Sobih Adnan Soeprijadi Tomodihardjo Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sotyati Sri Wintala Achmad St. Sunardi Stefanus P. Elu Stevy Widia Sugi Lanus Sugilanus G. Hartha Suherman Sukardi Rinakit Sulaiman Djaya Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sungging Raga Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Surat Suripto SH Suryadi Suryanto Sastroatmodjo Susianna Susiyo Guntur Sutan Iwan Soekri Munaf Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Suyadi San Syafruddin Hasani Syahruddin El-Fikri Syaiful Amin Syifa Aulia Syu’bah Asa T Agus Khaidir Tasyriq Hifzhillah Tatang Pahat Taufik Ikram Jamil Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teguh Presetyo Teguh Ranusastra Asmara Teguh Winarsho AS Temu Penyair Timur Jawa Tengsoe Tjahjono Theresia Purbandini Thowaf Zuharon Tia Setiadi Tita Maria Kanita Tjahjono Widarmanto Tjahjono Widijanto Tony Herdianto Tosa Poetra Tri Purna Jaya Triyanto Triwikromo Tu-ngang Iskandar Tulus S Ulfatin Ch Umbu Landu Paranggi Umi Kulsum Universitas Indonesia Universitas Jember Urwatul Wustqo Usman Arrumy Utami Widowati UU Hamidy Veronika Ninik Vien Dimyati Vino Warsono Virdika Rizky Utama Vyan Taswirul Afkar W Haryanto W. Herlya Winna W.S. Rendra Wahyu Heriyadi Wahyu Hidayat Wahyu Utomo Walid Syaikhun Wan Anwar Wandi Juhadi Warih Wisatsana Wawan Eko Yulianto Wawancara Wayan Budiartha Wayan Supartha Wendoko Wicaksono Adi William Bradley Horton Wisnu Kisawa Wiwik Widayaningtias Wong Wing King Y. Wibowo Yang Lian Yanuar Yachya Yetti A. KA Yohanes Sehandi Yona Primadesi Yopie Setia Umbara Yos Rizal Suriaji Yoserizal Zein Yosi M Giri Yudhi Fachrudin Yudhi Herwibowo Yulia Permata Sari Yurnaldi Yusri Fajar Yuval Noah Harari Z. Afif Zacky Khairul Uman Zakki Amali Zamakhsyari Abrar Zawawi Se Zehan Zareez Zen Hae Zhou Fuyuan Zul Afrita