12/09/17

Hari-hari Buku dan Budaya Baca

Wandi Juhadi *
http://riaupos.co

Paling tidak ada empat hari dalam setahun kita diingatkan tentang buku dan budaya membaca, dan untuk tahun ini 2016 telah berlalu tiga hari, yaitu; Hari Buku Anak Sedunia 2 April, Hari Buku Internasional 23 April, dan Hari Buku Nasional pada 17 Mei yang lalu. Sementara satu lagi kita akan diingatkan kembali pada 8 September yang akan datang sebagai Hari Aksara Internasional.

Terlepas bahwa setiap penentuan hari itu ada sejarahnya atau awal mula kenapa ditetapkannya maka kita tentu bersyukur adanya beberapa hari dalam setahun yang mengingatkan kita pada pentingnya buku dan budaya membaca. Sehingga tiap kali kita terlalaikan oleh berbagai kesibukan maka hari-hari buku itu mengembalikan kita pada hal asasi yang tidak boleh terlupakan.  Dan ia juga menjadi timing (waktu) untuk mengevaluasi kembali pencapaian – naik turunnya budaya membaca – kita dari tahun ke tahun. Apakah budaya membaca di negeri ini kian meningkat, tetap atau malah semakin menurun.

Tahun 2012 Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) merilis hasil surveinya bahwa Indonesia berada di peringkat paling bawah dalam minat baca di kawasan Asia Timur. Demikian pula dengan survei UNESCO di tahun yang sama menyatakan bahwa minat baca masyarakat Indonesia 1 banding 1000. Ia menyebutkan bahwa rata-rata masyarakat kita hanya menyelesaikan 1 buku dalam setahun. Sementara masyarakat Jepang 10 hingga 15 buku, dan Amerika Serikat 20 hingga 30 buku yang mereka baca di setiap tahunnya.

Bila dua survei di atas berlangsung empat tahun yang lalu, bagaimana dengan hari ini, 2016? Maka survei terbaru yang dilakukan oleh Central Connecticut State University pada kategori Most Literate Nations in the World Indonesia menempati peringkat 60 dari 61 negara lainnya.

Tentunya data-data ini tidak boleh membuat kita semakin melemah, bahkan ini mestinya menjadi pemicu kita semua untuk bangkit bersama dalam meningkatkan budaya membaca di tengah-tengah masyarat negeri ini. Dan geliat ke arah itu telah kita lihat pada keseriusan Menteri Pendidikan sekarang Anies Baswedan yang terus mengkampanyekan melek literasi dan gerakan membaca, baik dalam kebijakan-kebijakannya, maupun pada pidato-pidato yang sampaikannya di berbagai tempat dan kesempatan.

Kita dan budaya membaca sebenarnya punya akar yang sangat kuat. Para pendiri bangsa ini (founding fathers) adalah orang-orang yang sangat memuliakan buku dan gemar membaca. Sebutlah misalnya bung Hatta yang sepulang dari studinya di Roterdam Belanda tahun 1932 mengepaki 17 buah koper dan hanya satu yang berisi pakaian, selebihnya adalah buku-buku. Tidaklah kita dapati makna lainnya kecuali ia seorang yang sangat gila membaca. Buku-buku jugalah yang menemaninya ketika berada di penjara Boven Digoel, “Aku rela dipenjara asalkan bersama buku, karena dengan buku aku bebas,” ujarnya. Dan di hari pernikahannya bukulah yang ia berikan pada Rahmi Rachim sebagai maharnya, buku itu berjudul Alam Pikiran Yunani.

Sementara bung Karno sejak usia 16 tahun ia juga telah gemar membaca karya-karya besar dunia, seperti Declaration of independence yang disusun oleh Jeffereson. Dan melalui buku juga ia mengenal ide-ide Lincon, Paul Revere dan George Washington. Bahkan anak dari Residen Bengkulu di masa penjajahan, Hooikas Jr takjub melihat buku-buku yang dikundang bung Karno ketika ia diasing ke sana. “Orang muda, saya harus belajar giat sekali. Insya Allah saya kan jadi presiden negeri ini,” demikian jawabnya ketika ditanya kenapa berlama-lama duduk dan hanya ditemani buku-buku.

Buku betul-betul menjadi Jendela Dunia, bahkan Cicero mengatakan, “A room without books is like a body without souls” sebuah ruangan tanpa ada buku di sana seperti tubuh yang tidak ada lagi jiwanya. Dengan membaca bukulah kita bisa mendapatkan informasi dari berbagai belahan bumi ini. Bahkan seorang pembaca terkadang lebih tahu tentang seluk beluk suatu tempat atau wilayah dari pada mereka yang tinggal dan menetap di wilayah tersebut.

Membaca juga suatu proses pertemuan intelektual yang berlangsung dengan mereka yang tinggal jauh di sana atau bahkan dengan mereka yang telah tiada. Kita bisa jadi tidak pernah bertatap muka dengan Paulo Coelho yang menetap di Rio de Janeiro Brazil, Marah Rusli, buya Hamka, Pramoedya Ananta Toer, namun lewat The Alchemist, Siti Nurbaya, Tenggelamnya Kapal Van der Wijck, Bumi Manusia, dan karya-karya penulis lainnya kita bisa merasakan gejolak zaman, pola pikir dan adat istiadat yang berlaku di masa lampau atau di negeri antah berantah itu.

Maka sudah saatnya kita semua; baik pemerintah, pihak swasta maupun masyarakat luas untuk memberikan perhatian penuh pada perbukuan dan budaya membaca ini. Sebab dengan cara memberikan ruang yang luas pada budaya inilah kita akan terangkat martabat sebagai sebuah bangsa yang besar.

Untuk Riau ini kita masih terus mengupayakan berbagai cara dan strategi untuk meningkatkan budaya membaca, seperti membangun perpustakaan Soeman HS yang representatif, program Hibah Sejuta Buku, dan terakhir ditunjuknya provinsi Riau ini sebagai salah satu Provinsi Literasi di Indonesia. Namun, untuk sebuah budaya yang mengakar, menjadikan membaca sebagai kebutuhan harian masyarakat dengan menyediakan waktunya, maka diperlukan kerja keras dari berbagai pihak untuk terus mengkampanyekannya.

Apalagi tahun-tahun belakangan ini kita dihadapkan dengan perkembangan teknologi digital yang luar biasa, setiap detik berseliweran berbagai informasi yang menggoda kita untuk sekedar membukanya, walaupun terkadang informasi yang kita lihat itu tidak betul-betul kita butuhkan.

Belum lagi beragamnya video game yang bisa diakses dengan mudahnya oleh para generasi muda hari ini. Mereka bahkan tahan berlama-lama memainkannya tanpa lelah dan mengenal waktu. Sementara tidak demikian endurance (daya tahan) yang mereka miliki bila diminta untuk membaca buku, mengantuk, lapar, letih dan seribu satu alasan lainnya yang akan mereka kemukakan.

Maka tantangan kita untuk membumikan budaya membaca ini ke depannya akan lebih berat lagi, mesti ada inovasi dan strategi baru yang terus kita upayakan, seperti misalnya perpustakaan digital yang diluncurkan provinsi DKI jakarta beberapa waktu lalu dengan program iJakarta, dengan demikian buku akan lebih mudah diakses dan dibaca di mana dan kapan pun secara gratis, tanpa perlu datang ke perpustakaan atau toko buku.

Dengan melakukan berbagai upaya menarik minat baca dan banyaknya hari-hari dalam setahun itu yang mengembalikan memori kita pada buku, maka ke depannya kita akan berangsur menjadi bangsa dengan masyarakat yang mencintai buku. Orang-orang membaca akan lebih mudah kita ketemukan di mana-mana.

“Agaknya inilah yang kita rindukan bersama/di stasiun bis dan ruang tunggu kereta api negeri ini buku di baca/di perpustakaan perguruan, kota dan desa buku di baca/di tempat penjualan buku laris di beli/dan ensiklopedia yang terpajang di ruang tamu tidak berselimut debu karena memang di baca,” ujar Taufik Ismail dalam puisinya Kupu-kupu Di Dalam Buku. Semoga.

*) Penulis adalah  Aktivis Gerakan Riau Membaca
http://riaupos.co/3106-spesial-hari-hari-buku-dan-budaya-baca.html

Tidak ada komentar:

A Rodhi Murtadho A. Anzib A. Junianto A. Qorib Hidayatullah A. Yusrianto Elga A.D. Zubairi A.S. Laksana Abang Eddy Adriansyah Abdi Purmono Abdul Azis Sukarno Abdul Aziz Rasjid Abdul Hadi W. M. Abdul Kirno Tanda Abdul Wachid B.S. Abdurahman Wahid Abidah el Khalieqy Abiyyu Abu Salman Acep Zamzam Noor Achiar M Permana Ade Ridwan Yandwiputra Adhika Prasetya Adi Marsiela Adi Prasetyo Adreas Anggit W. Adrian Ramdani Afrizal Malna Afthonul Afif Agama Para Bajingan Aguk Irawan Mn Agus B. Harianto Agus Buchori Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Agus Sulton Agus Sunarto Agus Utantoro Agus Wibowo Aguslia Hidayah Ahda Imran Ahmad Fatoni Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Nurhasim Ahmad Sahidah Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Ajie Najmudin Ajip Rosidi Akbar Ananda Speedgo Akhiriyati Sundari Akhmad Fatoni Akhmad Saefudin Akhmad Sekhu Akhmad Taufiq Akhudiat Alan Woods Alex R. Nainggolan Alexander G.B. Alhafiz K Ali Shari'ati Alizar Tanjung Alvi Puspita Alwi Karmena Amarzan Loebis Amien Kamil Amien Wangsitalaja Amiruddin Al Rahab Amirullah Amril Taufiq Gobel Amy Spangler An. Ismanto Andrea Hirata Andy Riza Hidayat Anes Prabu Sadjarwo Anett Tapai Anindita S Thayf Anjrah Lelono Broto Anne Rufaidah Anton Kurnia Anton Suparyanto Anung Wendyartaka Anwar Holid Aprinus Salam Ari Dwijayanthi Arie MP Tamba Arif B. Prasetyo Arif Bagus Prasetyo Arif Hidayat Aris Darmawan Aris Kurniawan Arswendo Atmowiloto Arti Bumi Intaran Arwan Tuti Artha AS Sumbawi Asarpin Asef Umar Fakhruddin Asep Sambodja Asep Yayat Askolan Lubis Asrul Sani Asvi Marwan Adam Asvi Warman Adam Audifax Awalludin GD Mualif Awaludin Marwan Bagja Hidayat Balada Bale Aksara Bambang Bujono Bambang Irawan Bambang Kempling Bambang Unjianto Bamby Cahyadi Bandung Mawardi Beni Setia Berita Berita Utama Bernando J. Sujibto Berthold Damshäuser Binhad Nurrohmat Bobby Gunawan Bonnie Triyana Bre Redana Brunel University London Budhi Setyawan Budi Darma Budi Hatees Budi Hutasuhut Budi P. Hatees Budiman S. Hartoyo Burhanuddin Bella Cak Kandar Catatan Cepi Zaenal Arifin Cerbung Cerpen Chairil Anwar Chamim Kohari Cucuk Espe D Pujiyono D. Zawawi Imron Dadang Ari Murtono Dahono Fitrianto Dahta Gautama Damanhuri Damhuri Muhammad Dami N. Toda Damiri Mahmud Danarto Dantje S Moeis Darju Prasetya Darwin David Krisna Alka Dedy Tri Riyadi Deni Ahmad Fajar Denny JA Denny Mizhar Deny Tri Aryanti Dian Hartati Dian Sukarno Dicky Dina Oktaviani Dinas Perpustakaan Daerah Lamongan Djenar Maesa Ayu Djoko Pitono Djoko Saryono Djuli Djatiprambudi Dodi Ambardi Dody Kristianto Donatus Nador Donny Anggoro Donny Syofyan Dorothea Rosa Herliany Dwi Arjanto Dwi Cipta Dwi Fitria Dwi Kartika Rahayu Dwi Khoirotun Nisa’ Dwi Pranoto Dwicipta Edy Firmansyah Eep Saefulloh Fatah Eka Budianta Eka Fendri Putra Eka Kurniawan Eko Darmoko Eko Hendri Saiful Eko Suprianto Emha Ainun Nadjib Endah Sulwesi Endi Haryono Endri Y Enung Sudrajat Erwin Erwin Dariyanto Erwin Setia Esai Esha Tegar Putra Evan Ys Evieta Fadjar F. Aziz Manna Fadjriah Nurdiarsih Fahrudin Nasrulloh Faidil Akbar Fakhrunnas MA Jabbar Fanani Rahman Farida-Suliadi Fatah Yasin Noor Fathurrahman Karyadi Feby Indirani Felik K. Nesi Fenny Aprilia Festival Sastra Gresik Fikri MS Firdaus Muhammad Firman Nugraha Fuad Nawawi Galang Ari P. Gampang Prawoto Ganug Nugroho Adi Gerakan Literasi Nasional Gerakan Surah Buku (GSB) Gerson Poyk Goenawan Mohamad Grathia Pitaloka Gregorio Lopez y’ Fuentes Gugun El-Guyanie Gunawan Budi Susanto Gunawan Maryanto Guntur Alam Gus tf Sakai Gusti Eka H Marjohan HA. Cholil Mudjirin Hadi Napster Halim HD Hamberan Syahbana Hamdy Salad Hamsad Rangkuti Han Gagas Hanik Uswatun Khasanah Hans Pols Hardi Hamzah Haris del Hakim Haris Firdaus Hasan Gauk Hasan Junus Hasif Amini Hasnan Bachtiar Hasta Indriyana Hawe Setiawan Helwatin Najwa Hepi Andi Bastoni Heri KLM Heri Latief Heri Ruslan Herman RN Hermien Y. Kleden Herry Lamongan Heru Kurniawan Heru Nugroho Hudan Hidayat Hudan Nur Hudel Humaidiy AS Humam S Chudori I.B. Putera Manuaba Ibn Ghifarie Ibnu Rizal Ibnu Rusydi Ibnu Wahyudi Idrus Ignas Kleden Ika Karlina Idris Ilham khoiri Ilham Yusardi Imam Cahyono Imam Muhtarom Imam Nawawi Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Imron Rosyid Imron Tohari Indiar Manggara Indra Intisa Indra Tranggono Indrian Koto Intan Indah Prathiwie Inung AS Iskandar Noe Iskandar P Nugraha Iwan Nurdaya-Djafar Iyut Fitra J.J. Rizal Jacques Derrida Jafar Fakhrurozi Jafar M Sidik Jafar M. Sidik Jaleswari Pramodhawardani Jamal D Rahman Jamal T. Suryanata Jamrin Abubakar Janual Aidi Javed Paul Syatha Jean Couteau Jean-Marie Gustave Le Clezio Jefri al Malay Jihan Fauziah JJ Rizal JJ. Kusni Jodhi Yudono Johan Edy Raharjo Joko Pinurbo Jokowi Undercover Jonathan Ziberg Joni Ariadinata Joni Lis Efendi Jual Buku Juli Jumari HS Junaidi Jusuf AN Kang Warsa Karya Lukisan: Andry Deblenk Kasijanto Sastrodinomo Kasnadi Katrin Bandel Kedung Darma Romansha Keith Foulcher Khansa Arifah Adila Khisna Pabichara Khrisna Pabichara Kirana Kejora Koh Young Hun Komunitas Deo Gratias Komunitas Penulis Katolik Deo Gratias Korrie Layun Rampan Kostela (Komunitas Sastra Teater Lamongan) Kristine McKenna Kritik Sastra Kukuh Yudha Karnanta Kurie Suditomo Kurniawan Yunianto Kuswaidi Syafi'ie Kuswinarto L. Ridwan Muljosudarmo Lan Fang Langgeng W Latief S. Nugraha Leila S. Chudori Leo Kelana Leo Tolstoy Lia Anggia Nasution Linda Christanty Liza Wahyuninto LN Idayanie Lukman Santoso Az Luky Setyarini Lutfi Mardiansyah M Abdullah Badri M Aditya M Anta Kusuma M Fadjroel Rachman M. Arman AZ M. Faizi M. Harir Muzakki M. Kanzul Fikri M. Lubabun Ni’am Asshibbamal S. M. Misbahuddin M. Mushthafa M. Nahdiansyah Abdi M. Raudah Jambak M. Yoesoef M.D. Atmaja Mahmud Jauhari Ali Mahwi Air Tawar Makyun Subuki Maman S Mahayana Marcus Suprihadi Mardi Luhung Marhalim Zaini Mario F. Lawi Maroeli Simbolon S. Sn Martin Aleida Martin Suryajaya Marwanto Mashuri Matroni Matroni El-Moezany Mawar Kusuma Max Lane Media: Crayon on Paper Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia MG. Sungatno Misbahus Surur Miziansyah J. Moh. Samsul Arifin Mohammad Eri Irawan Muhammad Antakusuma Muhammad Firdaus Rahmatullah Muhammad Muhibbuddin Muhammad Rain Muhammad Yasir Muhammad Zuriat Fadil Muhammadun A.S Muhammd Ali Fakih AR Muhidin M. Dahlan Mukhlis Al-Anshor Mulyo Sunyoto Munawir Aziz Murnierida Pram Musa Asy’arie Mustafa Ismail N. Syamsuddin CH. Haesy Nandang Darana Nara Ahirullah Naskah Teater Nazar Nurdin Nenden Lilis A Nezar Patria Nina Herlina Lubis Ning Elia Nirwan Ahmad Arsuka Nirwan Dewanto Nobel Noor H. Dee Noval Jubbek Novelet Nu’man ‘Zeus’ Anggara Nunik Triana Nur Faizah Nur Wahida Idris Nurcholish Madjid Nurdin Kalim Nurel Javissyarqi Nuriel Imamah Nurman Hartono Nuruddin Al Indunissy Nurul Anam Nurul Hadi Koclok Obrolan Oka Rusmini Oktamandjaya Wiguna Olivia Kristinasinaga Orasi Budaya Akhir Tahun 2018 Oyos Saroso H.N. Pandu Jakasurya Parak Seni Parakitri T. Simbolon PDS H.B. Jassin PDS. H.B. Jassin Pembebasan Sastra Pramoedya Ananta Toer Pramoedya Ananta-Toer Pringadi Abdi Surya Pringadi AS Prof. Tamim Pardede sebut Bambang Prosa Proses Kreatif Puisi PuJa Puji Santosa Puput Amiranti N PUstaka puJAngga Putu Wijaya Qaris Tajudin R.N. Bayu Aji Radhar Panca Dahana Rahmat Hidayat Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Ranang Aji S.P. Ranggawarsita Ratih Kumala Ratna Sarumpaet Ratu Selvi Agnesia Raudal Tanjung Banua Remy Sylado Rengga AP Resensi Resistensi Kaum Pergerakan Revolusi RF. Dhonna Riadi Ngasiran Ribut Wijoto Ridwan Munawwar Galuh Riki Dhamparan Putra Risang Anom Pujayanto Riswan Hidayat Riyadi KS Rodli TL Rofiqi Hasan Rojil Nugroho Bayu Aji Rukardi S Sopian S Yoga S. Jai Sabrank Suparno Sahaya Santayana Sainul Hermawan Sajak Sakinah Annisa Mariz Salamet Wahedi Salman Rusydie Anwar Samsudin Adlawi Sanggar Teater Jerit Sapardi Djoko Damono Sarabunis Mubarok Sari Oktafiana Sartika Dian Nuraini Sasti Gotama Sastra Sastra Liar Masa Awal Satmoko Budi Santoso Saut Situmorang Sejarah Sekolah Literasi Gratis (SLG) Sekolah Literasi Gratis (SLG) STKIP Ponorogo Selo Soemardjan Seno Gumira Ajidarma Seno Joko Suyono Septi Sutrisna Sergi Sutanto Sevgi Soysal Shinta Maharani Shiny.ane el’poesya Sholihul Huda Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Siswoyo Sita Planasari A Siti Rutmawati Siti Sa’adah Sitor Situmorang Slamet Hadi Purnomo Sobih Adnan Soeprijadi Tomodihardjo Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sotyati Sri Wintala Achmad St. Sunardi Stefanus P. Elu Stevy Widia Sugi Lanus Sugilanus G. Hartha Suherman Sukardi Rinakit Sulaiman Djaya Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sungging Raga Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Surat Suripto SH Suryadi Suryanto Sastroatmodjo Susianna Susiyo Guntur Sutan Iwan Soekri Munaf Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Suyadi San Syafruddin Hasani Syahruddin El-Fikri Syaiful Amin Syifa Aulia Syu’bah Asa T Agus Khaidir Tasyriq Hifzhillah Tatang Pahat Taufik Ikram Jamil Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teguh Presetyo Teguh Ranusastra Asmara Teguh Winarsho AS Temu Penyair Timur Jawa Tengsoe Tjahjono Theresia Purbandini Thowaf Zuharon Tia Setiadi Tita Maria Kanita Tjahjono Widarmanto Tjahjono Widijanto Tony Herdianto Tosa Poetra Tri Purna Jaya Triyanto Triwikromo Tu-ngang Iskandar Tulus S Ulfatin Ch Umbu Landu Paranggi Umi Kulsum Universitas Indonesia Universitas Jember Urwatul Wustqo Usman Arrumy Utami Widowati UU Hamidy Veronika Ninik Vien Dimyati Vino Warsono Virdika Rizky Utama Vyan Taswirul Afkar W Haryanto W. Herlya Winna W.S. Rendra Wahyu Heriyadi Wahyu Hidayat Wahyu Utomo Walid Syaikhun Wan Anwar Wandi Juhadi Warih Wisatsana Wawan Eko Yulianto Wawancara Wayan Budiartha Wayan Supartha Wendoko Wicaksono Adi William Bradley Horton Wisnu Kisawa Wiwik Widayaningtias Wong Wing King Y. Wibowo Yang Lian Yanuar Yachya Yetti A. KA Yohanes Sehandi Yona Primadesi Yopie Setia Umbara Yos Rizal Suriaji Yoserizal Zein Yosi M Giri Yudhi Fachrudin Yudhi Herwibowo Yulia Permata Sari Yurnaldi Yusri Fajar Yuval Noah Harari Z. Afif Zacky Khairul Uman Zakki Amali Zamakhsyari Abrar Zawawi Se Zehan Zareez Zen Hae Zhou Fuyuan Zul Afrita