16/02/12

Aksi Panggung para Penyair Nusantara

Ahmadun Yosi Herfanda
Republika, 10 Juni 2007

ADA yang mengaum, ada yang beteriak, ada yang merintih, ada yang membanting kursi, ada yang berdendang, ada yang membawa jaelangkung, ada yang cool-cool saja. Begitulah aksi panggung para ‘penyair Nusantara’ dalam perhelatan Pesta Penyair Indonesia, Sempena The 1st Medan International Poetry Gathering, di Medan, 25-28 Mei 2007 lalu.

Tampil pada malam ketiga, penyair Pekanbaru, Fakhrunnas MA Jabbar, mendengdangkan lagu pedih nasib Riau yang terus diterpa perubahan zaman, melalui ‘sajak seri’-nya, Riau 1 dan Riau 2. Bagi sastrawan yang juga deputi direktur PT Riau Andalan Pulp & Paper ini, Riau adalah ‘harta karun’ budaya yang harus disayangi, namun ia tidak dapat mencegahnya ketika Riau terus dieksploitasi kekayaan alamnya:

sungguh aku tak bisa beri dikau permata
bebatuan purba tertanam jauh di lembah-lembah
semua orang menambang uang dan logam
biar kutambang perahu saja
sungguh aku tak bisa beri dikau mutiara
kerang dan tripang tertanam jauh di laut dalam
semua orang memetik mawar
biar aku saja memetik senyummu yang ramah

Beragam gaya dan beragam tema. Begitulah sajak-sajak para penyair Nusantara yang terkumpul dalam buku antologi puisi Medan Waktu (dieditori oleh Afrion Medan, Antilan Purba, dan M Yunus Rangkuti) yang melengkapi perhelatan tersebut. Maka, beragam pula gaya penampilan mereka di panggung. Binhad Nurrohmat pun membanting kursi, untuk memunculkan sensasi teateral. Tapi, Krismalyanti, cool-cool saja ketika membaca sajak Jerat Kering.

Sebelum mereka, penyair Malaysia yang juga aktor ternama, Khalid Salleh, seperti mengaum ketika meneriakkan sajak Merdeka di Tangan Siapa? — sebuah sajak lugas yang berbicara tentang makna kemerdekaan:

merdeka adalah kebebasan melakukan dan menyatakan erti kebenaran memberi dan menerima kebaikan mengusulkan pandangan untuk kebaikan bersama membuka semangat untuk kesedaran — berbangsa, beragama, dan bernegara

Sekitar 100 penyair dari berbagai penjuru kawasan Nusantara — Indonesia, Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, dan Thailand Selatan — adu kebolehan membaca sajak di atas panggung selama empat malam berturut-turut, 25-28 Mei 2007. Tiga malam pertama berlangsung di Taman Budaya Sumatera Utara, dan malam terakhir di Garuda Plaza Hotel.

Dari Brunei, penyair yang tampil membaca sajak, antara lain Zefri Ariff, Adi Swara dan Sheikh Mansor. Dari Malaysia, antara lain SM Zakir, Khalid Salleh, DR Ibrahim Ghaffar, Mohammad Saleeh Rahamad, DR Ahmad Razali Yusuf, Muhammad Lutfi Ishak, Shamsudin Othman, Nasury Ibrahim, Rahimidin Zahari, Ijamala MN, Saring Sirad, Amirul Fakir, Amran Daud dan Saifulizan Yahya.

Paling banyak, tentu, dari Indonesia, antara lain Korrie Layun Rampan (Kutai Barat), Shantined (Balik Papan), Micky Hidayat (Banjarmasin), Dinullah Rayes (Mataram), Doel CP Allisah (Aceh), Idris Pasaribu (Medan), Hasan Bisri BFC (Bogor), Khoirul Anwar (Kediri), Sarah Serena (Jakarta), Epri Saqib (Depok), Isbedy Stiawan ZS, Syaiful Irba Tanpaka (Lampung), Harta Pinem dan M Raudah Jambak (Medan).

Selain mereka, penyair yang ikut meramaikan pentas baca sajak, antara lain Viddy AD Daery (Lamongan), Fikar W Eda (Aceh), R Galuh Angger Mahesa (Medan), Syaifuddin Ghani (Kendari), Doddy SH (Bojonegoro), Leonowens SP (Jakarta), Hasan Al Banna, Nurhilmi Daulay, Mihar Harahap, Koko Bhairawa, Dini Usman, Raswin Hasibuan (Medan), A Aris Abeba (Pekanbaru), dan Amin Setiamin (Labuhan Batu).

Jika pada malam pembukaan dimeriahkan musikalisasi puisi dan tari, panggung puisi pada malam penutupan makin seru dengan tampilnya Bupati Langkat H Syamsul Arifin SE. Ketua Majelis Adat dan Budaya Melayu ini membacakan sajak-sajak Amir Hamzah dengan penuh penghayatan. Bahkan, beberapa penyair Malaysia dan Indonesia masih membaca sajak sambil membentuk lingkaran mengelilingi meja, meski acara telah ditutup oleh Kepala Disbudpar Medan H Syarifuddin SH.

Pesta penyair yang dilenggarakan oleh Laboratorium Sastra Medan bekerja sama dengan Disbudpar setempat ini tentu tidak hanya diisi ‘pesta sajak’. Pada siang hari para peserta suntuk mengikuti workshop (pagi) dan diskusi sastra (siang). Pada hari kedua (pagi) sempat digelar pula silaturahmi Komunitas Sastra Indonesia (KSI) yang diprakarsai oleh Ketua KSI Cabang Medan, Idris Pasaribu.

Diskusi sastra membahas khasanah puisi Nusantara dan kesastraan Indonesia mutakhir, dengan pembicara Suyadi San (Medan), Moh Saleeh Rahamat, SM Zakir (Malaysia), Zefri Ariff (Brunei), Ahmadun Yosi Herfanda (Jakarta), dan Isbedy Stiawan ZS (Lampung). Sedangkan sesi proses kreatif menampilkan Viddy AD Daery, Binhad Nurrohmat, Rahimidin Zahari (Malaysia), dan Sheikh Mansor (Brunei).

Puncak pesta penyair ini adalah gathering di Garuda Plaza Hotel, yang diawali dialog budaya bersama Dirjen Nilai Budaya, Seni dan Film Depbudpar RI, DR Mukhlis Pa’Eni. Berbagai isu kebudayaan mutakhir, seperti makin terpinggirkannya seni tradisi, dibahas oleh doktor antropologi sosial ini.

Usai dialog, gathering diisi musyawarah untuk membahas kemungkinan dibentuknya forum bersama penyair Nusantara. Seperti diakui oleh ketua panitia, Afrion Medan, sempat menguat rencana untuk membentuk sebuah jaringan kerja dengan nama Komunitas Sastra Nusantara.

Sidang pleno yang dipimpin oleh Ahmadun YH, Viddy AD Daery dan Idris Pasaribu, akhirnya menyepakati event tahunan Pesta Penyair Nusantara, Sempena The International Poetry Gathering sebagai forum bersama penyair Nusantara untuk bermusyawarah sambil berapresiasi dan mengekspresikan karya.

Pesta penyair tersebut akan diadakan secara bergilir di kota-kota negara peserta, yakni Indonesia, Malaysia, Brunei Darussalam, Singapura dan Thailand. Disepakati, Pesta Penyair Nusantara 2008 akan diadakan di Kediri, Jawa Timur.

Maka, ”sampai bertemu di Kediri tahun depan!” kata beberapa penyair Malaysia, sambil melambaikan tangan ke beberapa penyair Indonesia di depan Hotel Srideli, tempat mereka menginap.

Pesta Penyair Model Gotong Royong

Kini menjadi semacam kelaziman bahwa event sastra se Nusantara, baik di Indonesia maupun di negeri jiran, diadakan secara bergotong royong — biaya peserta ditanggung bersama.

Demikian pula pesta penyair se-Nusantara di Medan ini. Panitia hanya menyediakan akomodasi selama acara berlangsung. Sedangkan transport dari kota asal peserta, baik sebagai pembicara, pembaca puisi, maupun penggembira, ditanggung sendiri. Karena itu, sebelum acara, para calon peserta biasanya sibuk mencari bantuan dana.

Berungtunglah, ada saja lembaga pemerintah dan swasta yang peduli pada sastra dengan membantu keberangkatan peserta. Salah satunya adalah PT Riau Andalan Pulp & Paper (RAPP). “Tentu, kami sangat peduli pada acara seperti itu, karena sangat penting untuk meningkatkan prestasi budaya bangsa,” kata Dirut PT RAPP DR Rudi Fajar.

Menurut Rudi, acara semacam pesta penyair di Medan itu sejalan dengan program peduli budaya yang dilaksanakan oleh produsen pulp dan kertas ini. Salah satu program yang kini sedang digalakkannya adalah pendirian taman bacaan di desa-desa yang kini telah mencapai lebih dari 110 desa di Riau. (ika/ayh)

Dijumput dari: http://cabiklunik.blogspot.com/2007/06/horison-aksi-panggung-para-penyair.html

Tidak ada komentar:

A Rodhi Murtadho A. Anzib A. Junianto A. Qorib Hidayatullah A. Yusrianto Elga A.D. Zubairi A.S. Laksana Abang Eddy Adriansyah Abdi Purmono Abdul Azis Sukarno Abdul Aziz Rasjid Abdul Hadi W. M. Abdul Kirno Tanda Abdul Wachid B.S. Abdurahman Wahid Abidah el Khalieqy Abiyyu Abu Salman Acep Zamzam Noor Achiar M Permana Ade Ridwan Yandwiputra Adhika Prasetya Adi Marsiela Adi Prasetyo Adreas Anggit W. Adrian Ramdani Afrizal Malna Afthonul Afif Agama Para Bajingan Aguk Irawan Mn Agus B. Harianto Agus Buchori Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Agus Sulton Agus Sunarto Agus Utantoro Agus Wibowo Aguslia Hidayah Ahda Imran Ahmad Fatoni Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Nurhasim Ahmad Sahidah Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Ajie Najmudin Ajip Rosidi Akbar Ananda Speedgo Akhiriyati Sundari Akhmad Fatoni Akhmad Saefudin Akhmad Sekhu Akhmad Taufiq Akhudiat Alan Woods Alex R. Nainggolan Alexander G.B. Alhafiz K Ali Shari'ati Alizar Tanjung Alvi Puspita Alwi Karmena Amarzan Loebis Amien Kamil Amien Wangsitalaja Amiruddin Al Rahab Amirullah Amril Taufiq Gobel Amy Spangler An. Ismanto Andrea Hirata Andy Riza Hidayat Anes Prabu Sadjarwo Anett Tapai Anindita S Thayf Anjrah Lelono Broto Anne Rufaidah Anton Kurnia Anton Suparyanto Anung Wendyartaka Anwar Holid Aprinus Salam Ari Dwijayanthi Arie MP Tamba Arif B. Prasetyo Arif Bagus Prasetyo Arif Hidayat Aris Darmawan Aris Kurniawan Arswendo Atmowiloto Arti Bumi Intaran Arwan Tuti Artha AS Sumbawi Asarpin Asef Umar Fakhruddin Asep Sambodja Asep Yayat Askolan Lubis Asrul Sani Asvi Marwan Adam Asvi Warman Adam Audifax Awalludin GD Mualif Awaludin Marwan Bagja Hidayat Balada Bale Aksara Bambang Bujono Bambang Irawan Bambang Kempling Bambang Unjianto Bamby Cahyadi Bandung Mawardi Beni Setia Berita Berita Utama Bernando J. Sujibto Berthold Damshäuser Binhad Nurrohmat Bobby Gunawan Bonnie Triyana Bre Redana Brunel University London Budhi Setyawan Budi Darma Budi Hatees Budi Hutasuhut Budi P. Hatees Budiman S. Hartoyo Burhanuddin Bella Cak Kandar Catatan Cepi Zaenal Arifin Cerbung Cerpen Chairil Anwar Chamim Kohari Cucuk Espe D Pujiyono D. Zawawi Imron Dadang Ari Murtono Dahono Fitrianto Dahta Gautama Damanhuri Damhuri Muhammad Dami N. Toda Damiri Mahmud Danarto Dantje S Moeis Darju Prasetya Darwin David Krisna Alka Dedy Tri Riyadi Deni Ahmad Fajar Denny JA Denny Mizhar Deny Tri Aryanti Dian Hartati Dian Sukarno Dicky Dina Oktaviani Dinas Perpustakaan Daerah Lamongan Djenar Maesa Ayu Djoko Pitono Djoko Saryono Djuli Djatiprambudi Dodi Ambardi Dody Kristianto Donatus Nador Donny Anggoro Donny Syofyan Dorothea Rosa Herliany Dwi Arjanto Dwi Cipta Dwi Fitria Dwi Kartika Rahayu Dwi Khoirotun Nisa’ Dwi Pranoto Dwicipta Edy Firmansyah Eep Saefulloh Fatah Eka Budianta Eka Fendri Putra Eka Kurniawan Eko Darmoko Eko Hendri Saiful Eko Suprianto Emha Ainun Nadjib Endah Sulwesi Endi Haryono Endri Y Enung Sudrajat Erwin Erwin Dariyanto Erwin Setia Esai Esha Tegar Putra Evan Ys Evieta Fadjar F. Aziz Manna Fadjriah Nurdiarsih Fahrudin Nasrulloh Faidil Akbar Fakhrunnas MA Jabbar Fanani Rahman Farida-Suliadi Fatah Yasin Noor Fathurrahman Karyadi Feby Indirani Felik K. Nesi Fenny Aprilia Festival Sastra Gresik Fikri MS Firdaus Muhammad Firman Nugraha Fuad Nawawi Galang Ari P. Gampang Prawoto Ganug Nugroho Adi Gerakan Literasi Nasional Gerakan Surah Buku (GSB) Gerson Poyk Goenawan Mohamad Grathia Pitaloka Gregorio Lopez y’ Fuentes Gugun El-Guyanie Gunawan Budi Susanto Gunawan Maryanto Guntur Alam Gus tf Sakai Gusti Eka H Marjohan HA. Cholil Mudjirin Hadi Napster Halim HD Hamberan Syahbana Hamdy Salad Hamsad Rangkuti Han Gagas Hanik Uswatun Khasanah Hans Pols Hardi Hamzah Haris del Hakim Haris Firdaus Hasan Gauk Hasan Junus Hasif Amini Hasnan Bachtiar Hasta Indriyana Hawe Setiawan Helwatin Najwa Hepi Andi Bastoni Heri KLM Heri Latief Heri Ruslan Herman RN Hermien Y. Kleden Herry Lamongan Heru Kurniawan Heru Nugroho Hudan Hidayat Hudan Nur Hudel Humaidiy AS Humam S Chudori I.B. Putera Manuaba Ibn Ghifarie Ibnu Rizal Ibnu Rusydi Ibnu Wahyudi Idrus Ignas Kleden Ika Karlina Idris Ilham khoiri Ilham Yusardi Imam Cahyono Imam Muhtarom Imam Nawawi Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Imron Rosyid Imron Tohari Indiar Manggara Indra Intisa Indra Tranggono Indrian Koto Intan Indah Prathiwie Inung AS Iskandar Noe Iskandar P Nugraha Iwan Nurdaya-Djafar Iyut Fitra J.J. Rizal Jacques Derrida Jafar Fakhrurozi Jafar M Sidik Jafar M. Sidik Jaleswari Pramodhawardani Jamal D Rahman Jamal T. Suryanata Jamrin Abubakar Janual Aidi Javed Paul Syatha Jean Couteau Jean-Marie Gustave Le Clezio Jefri al Malay Jihan Fauziah JJ Rizal JJ. Kusni Jodhi Yudono Johan Edy Raharjo Joko Pinurbo Jokowi Undercover Jonathan Ziberg Joni Ariadinata Joni Lis Efendi Jual Buku Juli Jumari HS Junaidi Jusuf AN Kang Warsa Karya Lukisan: Andry Deblenk Kasijanto Sastrodinomo Kasnadi Katrin Bandel Kedung Darma Romansha Keith Foulcher Khansa Arifah Adila Khisna Pabichara Khrisna Pabichara Kirana Kejora Koh Young Hun Komunitas Deo Gratias Komunitas Penulis Katolik Deo Gratias Korrie Layun Rampan Kostela (Komunitas Sastra Teater Lamongan) Kristine McKenna Kritik Sastra Kukuh Yudha Karnanta Kurie Suditomo Kurniawan Yunianto Kuswaidi Syafi'ie Kuswinarto L. Ridwan Muljosudarmo Lan Fang Langgeng W Latief S. Nugraha Leila S. Chudori Leo Kelana Leo Tolstoy Lia Anggia Nasution Linda Christanty Liza Wahyuninto LN Idayanie Lukman Santoso Az Luky Setyarini Lutfi Mardiansyah M Abdullah Badri M Aditya M Anta Kusuma M Fadjroel Rachman M. Arman AZ M. Faizi M. Harir Muzakki M. Kanzul Fikri M. Lubabun Ni’am Asshibbamal S. M. Misbahuddin M. Mushthafa M. Nahdiansyah Abdi M. Raudah Jambak M. Yoesoef M.D. Atmaja Mahmud Jauhari Ali Mahwi Air Tawar Makyun Subuki Maman S Mahayana Marcus Suprihadi Mardi Luhung Marhalim Zaini Mario F. Lawi Maroeli Simbolon S. Sn Martin Aleida Martin Suryajaya Marwanto Mashuri Matroni Matroni El-Moezany Mawar Kusuma Max Lane Media: Crayon on Paper Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia MG. Sungatno Misbahus Surur Miziansyah J. Moh. Samsul Arifin Mohammad Eri Irawan Muhammad Antakusuma Muhammad Firdaus Rahmatullah Muhammad Muhibbuddin Muhammad Rain Muhammad Yasir Muhammad Zuriat Fadil Muhammadun A.S Muhammd Ali Fakih AR Muhidin M. Dahlan Mukhlis Al-Anshor Mulyo Sunyoto Munawir Aziz Murnierida Pram Musa Asy’arie Mustafa Ismail N. Syamsuddin CH. Haesy Nandang Darana Nara Ahirullah Naskah Teater Nazar Nurdin Nenden Lilis A Nezar Patria Nina Herlina Lubis Ning Elia Nirwan Ahmad Arsuka Nirwan Dewanto Nobel Noor H. Dee Noval Jubbek Novelet Nu’man ‘Zeus’ Anggara Nunik Triana Nur Faizah Nur Wahida Idris Nurcholish Madjid Nurdin Kalim Nurel Javissyarqi Nuriel Imamah Nurman Hartono Nuruddin Al Indunissy Nurul Anam Nurul Hadi Koclok Obrolan Oka Rusmini Oktamandjaya Wiguna Olivia Kristinasinaga Orasi Budaya Akhir Tahun 2018 Oyos Saroso H.N. Pandu Jakasurya Parak Seni Parakitri T. Simbolon PDS H.B. Jassin PDS. H.B. Jassin Pembebasan Sastra Pramoedya Ananta Toer Pramoedya Ananta-Toer Pringadi Abdi Surya Pringadi AS Prof. Tamim Pardede sebut Bambang Prosa Proses Kreatif Puisi PuJa Puji Santosa Puput Amiranti N PUstaka puJAngga Putu Wijaya Qaris Tajudin R.N. Bayu Aji Radhar Panca Dahana Rahmat Hidayat Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Ranang Aji S.P. Ranggawarsita Ratih Kumala Ratna Sarumpaet Ratu Selvi Agnesia Raudal Tanjung Banua Remy Sylado Rengga AP Resensi Resistensi Kaum Pergerakan Revolusi RF. Dhonna Riadi Ngasiran Ribut Wijoto Ridwan Munawwar Galuh Riki Dhamparan Putra Risang Anom Pujayanto Riswan Hidayat Riyadi KS Rodli TL Rofiqi Hasan Rojil Nugroho Bayu Aji Rukardi S Sopian S Yoga S. Jai Sabrank Suparno Sahaya Santayana Sainul Hermawan Sajak Sakinah Annisa Mariz Salamet Wahedi Salman Rusydie Anwar Samsudin Adlawi Sanggar Teater Jerit Sapardi Djoko Damono Sarabunis Mubarok Sari Oktafiana Sartika Dian Nuraini Sasti Gotama Sastra Sastra Liar Masa Awal Satmoko Budi Santoso Saut Situmorang Sejarah Sekolah Literasi Gratis (SLG) Sekolah Literasi Gratis (SLG) STKIP Ponorogo Selo Soemardjan Seno Gumira Ajidarma Seno Joko Suyono Septi Sutrisna Sergi Sutanto Sevgi Soysal Shinta Maharani Shiny.ane el’poesya Sholihul Huda Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Siswoyo Sita Planasari A Siti Rutmawati Siti Sa’adah Sitor Situmorang Slamet Hadi Purnomo Sobih Adnan Soeprijadi Tomodihardjo Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sotyati Sri Wintala Achmad St. Sunardi Stefanus P. Elu Stevy Widia Sugi Lanus Sugilanus G. Hartha Suherman Sukardi Rinakit Sulaiman Djaya Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sungging Raga Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Surat Suripto SH Suryadi Suryanto Sastroatmodjo Susianna Susiyo Guntur Sutan Iwan Soekri Munaf Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Suyadi San Syafruddin Hasani Syahruddin El-Fikri Syaiful Amin Syifa Aulia Syu’bah Asa T Agus Khaidir Tasyriq Hifzhillah Tatang Pahat Taufik Ikram Jamil Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teguh Presetyo Teguh Ranusastra Asmara Teguh Winarsho AS Temu Penyair Timur Jawa Tengsoe Tjahjono Theresia Purbandini Thowaf Zuharon Tia Setiadi Tita Maria Kanita Tjahjono Widarmanto Tjahjono Widijanto Tony Herdianto Tosa Poetra Tri Purna Jaya Triyanto Triwikromo Tu-ngang Iskandar Tulus S Ulfatin Ch Umbu Landu Paranggi Umi Kulsum Universitas Indonesia Universitas Jember Urwatul Wustqo Usman Arrumy Utami Widowati UU Hamidy Veronika Ninik Vien Dimyati Vino Warsono Virdika Rizky Utama Vyan Taswirul Afkar W Haryanto W. Herlya Winna W.S. Rendra Wahyu Heriyadi Wahyu Hidayat Wahyu Utomo Walid Syaikhun Wan Anwar Wandi Juhadi Warih Wisatsana Wawan Eko Yulianto Wawancara Wayan Budiartha Wayan Supartha Wendoko Wicaksono Adi William Bradley Horton Wisnu Kisawa Wiwik Widayaningtias Wong Wing King Y. Wibowo Yang Lian Yanuar Yachya Yetti A. KA Yohanes Sehandi Yona Primadesi Yopie Setia Umbara Yos Rizal Suriaji Yoserizal Zein Yosi M Giri Yudhi Fachrudin Yudhi Herwibowo Yulia Permata Sari Yurnaldi Yusri Fajar Yuval Noah Harari Z. Afif Zacky Khairul Uman Zakki Amali Zamakhsyari Abrar Zawawi Se Zehan Zareez Zen Hae Zhou Fuyuan Zul Afrita