29/11/10

Oka Rusmini Makin Menjadi

Sunaryono Basuki Ks
http://www.suarakarya-online.com/

Sejak terbitnya novel Tarian Bumi sebagai cerber Harian Republika, Oka Rusmini menjadi daya tarik sastra Indonesia. Kerenanya Taufiq Ismail dengan Horison Sastra Indonesia memasukkan nukilan novel ini di dalam Kitab Nukilan Novel, Horison Sastra jilid ke III.

Dia mewakili 41 novelis Indonesia yang karyanya dicuplik di dalam buku ini, bersamaan dengan Panji Tisna dan Putu Wijaya. Namun, Tarian Bumi bukanlah novel pertamanya. Saat dia masih duduk di bangku SMA, dai menulis novel berjudul Gurat-Gurat, di muat sebagai cerber di Bali Post tempat dia kemudian bekerja sebagai redaktur.

Novel ini sempat menimbulkan protes karenanya dia memangkasnya dan kemudian mengembangkannya menjadi novel yang kemudian dimuat sebagai cerber di Harian Koran Tempo dengan judul Kenanga yang kemudian diterbitkan oleh Grasindo (2003). Mungkin nasibnya tidak seburuk yang menimpa Wayan Artika yang cerbernya berjudul Incest dimuat sebagai cerber di Koran Bali Post. Dia mendapat protes dari warga kampungnya dan sempat dikucilkan bahkan sampai minta perlindungan polisi. Justru karena peristiwa ini novelnya diterbitkan di Yogyakarta sampai mengalami cetak ulang. Bencana membawa berkah.

Pada ultahnya yang ketiga puluh, 11 Juli 1997, dia menerbitkan kumpulan puisi berjudul Monolog Pohon yang disunting oleh Arief Bagus Prasetyo, seorang pelukis, penyair, esais dan kelak malah menjadi penerjemah handal. Pada saat itu saya menulis cerpen Dayu dan Kisah Cintanya. Dalam cerpen tersebut saya bertanya: Setelah berhasil menyunting kumpulan puisinya, apakah dia akan berhasil menyunting penyairnya? Ternyata Oka Rusmini menikah dengan Arief, keluar dari lingkungan brahmana dan bersedia menjadi seorang mualaf.

Serial Tarian Bumi

Novel Tarian Bumi tak berhenti pada kisah tentang keluarga Ida Ayu Pidada. Dia nampaknya ingin memuaskan diri dengan sebuah novel pendek yang dimuat dalam kumpulan cerpen Sagra.

Sagra sendiri sebagai novelette dapat menyalurkan keinginannya berkisah yang tak selesai di Tarian Bumi. Satu novel dan satu novelette ini telah berhasil mengangkat Fabiola Kurnia, dosen Universitas Negeri Surabaya mencapai gelar doktornya di UI. Promotornya Prof Dr Sapardi Djoko Damono dan Prof Dr Melani Budianta menganggap desertasinya bagus. Nampalnya Oka tidak puas mengobrak-abrik keluarga Ida Ayu Pidada. Dia sudah menulis Kenanga. Jadi Kenanga (Gurat-Gurat) Tarian Bumi,dan Sagra,semacam Saga, kisah keluarga sebagaimana ditulis dalam novel Inggris beberapa jilid berjudul Forsythe Saga.

Tempurung

Novel Tempurung merupakan novelnya yang baru terbit (Grasindo), walau pun novel tersebut sudah disiarkan sebagai cerbung di sebuah harian yang terbit di Jakarta (2004). Apakah yang menarik dari tempurung? Tentu saja pertama judulnya kok aneh. Lalu ilustrasi sampul dan dalam yang seluruhnya dikerjakan oleh seniman luar negeri Wolfgang Widmoser.

Namun lebih menarik lagi adalah caranya bercerita. Pertama, novel ini dibagi menjadi tiga bagian, yakni Penjaga Warung yang terdiri dari 8 sub bagian, lalu Tuhan untuk Lelaki yang terdiri dari 12 sub bagian, dan Rumah Perkawinan yang hanya terdiri dari satu bagian, padahal bab ini panjangnya hampir 200 halaman. Pasti melelahkan membaca bab demikian panjang.

Sub bab satu dari bab Satu berjudul Kecombrang. Oka tidak bercerita tentang tokoh manusia tetapi tetang tanaman yang bernama Latin Nicolaia Spesiosa. Dia bercerita tentang kecombrang yang terletak di jendela kamarnya sambil mendengarkan Frank Sinatra yang melantunkan lagu “Have you met Miss Jones”. Begitu senangnya Oka dengan lagu ini sampai seluruh lirik lagu itu dikutipnya. Lalu apa hubungannya kecombrang dengan Oka?

Dia bertanya “Bagaimana kalau aku berdansa dengan Frank Sinatra atau kecombranngku?”

Dia bingung memilih antara keduanya karena keduanya sudah menjadi ritus paginya. Baginya lelakinya harus menarik seperti kecombrang dan Frank Sinatra.

Di dalam smsnya dia menatakan bahwa Tempurung ditulis tanpa memakai pakem tertentu. Mungkin yang dia maksud adalah pakem konvensional gaya Aristoteles, walaupun kita merasa bahwa ada awal dan ada akhir. Selain itu, secara tak sadar dia telah terpengaruh pakem budayanya. Lho, kayak apa? Sebentar saya jelaslan.

Pertama saya ingin memuji kelebihannya dalam bercerita. Setiap akhir sub bab dia menyebut tokoh baru, yang dengan segera diperkenalkan dan diperdalam pada sub bab berikutnya.

Beritu terus menerus sehingga cerita berlanjut. Waktu dia menyebut bahwa dia tak mengenal sosok yang dia sebut Mamah pada akhir subbab, maka dia menindak-lanjutinya pada sub bab berikutnya. Kita merasa terhanyut dengan cara berceritanya yang runut ini.

Soal pakem budaya yang secara tak sadar dianutnya adalah budaya Bali yang menyukai keindahan.

Orang Bali menciptakan keindahan, untuk dinikmati banyak orang, namun pada akhirnya semua berakhir jadi abu. Misalnya ogoh2 yang dibuat dengan susah payah dan dengan biaya puluhan juta, setelah diarak berkeliling kota harus berakhir dengan dibakar. Demikian pula dalam upacara pelebon (ngaben).

Semua perangkat pelebon, termasuk Naga Banda karya I Gusti Nyoman Lempad yang dibuat untuk pelebon raja Ubud tahun 1975 setelah diarak ke setra (kubur), menghibur banyak orang termasuk pelukis Affandi dan sejumlah kamerawan film, akhirnya harus dibakar dan jadi abu. Demikian pula dengan novel ini, yang disusun dengan indah, harus diakhiri dengan peristiwa Sipleg yang membakar Ida Ayu Pidagda KRGbukan Pidada tokoh dalam Tarian Bumi dan serialnyaKRG.

Semua harus jadi abu. Sipleg pada hal 457 dsb diceritakan diajak Maya untuk membakar Ida Ayu Pidagda. Maya setelah membakar rumah mereka berkata: “Aku punya rahasia, aku telah mengubur ibuku dengan api. Ini semua demi kebaikan kita Sipleg.” Tak percaya, sebaiknya baca sendiri bisa lebih asyik.***

* Sunaryono Basuki Ks, novelis, tinggal di Singaraja, Bali.

Tidak ada komentar:

A Rodhi Murtadho A. Anzib A. Junianto A. Qorib Hidayatullah A. Yusrianto Elga A.D. Zubairi A.S. Laksana Abang Eddy Adriansyah Abdi Purmono Abdul Azis Sukarno Abdul Aziz Rasjid Abdul Hadi W. M. Abdul Kirno Tanda Abdul Wachid B.S. Abdurahman Wahid Abidah el Khalieqy Abiyyu Abu Salman Acep Zamzam Noor Achiar M Permana Ade Ridwan Yandwiputra Adhika Prasetya Adi Marsiela Adi Prasetyo Adreas Anggit W. Adrian Ramdani Afrizal Malna Afthonul Afif Agama Para Bajingan Aguk Irawan Mn Agus B. Harianto Agus Buchori Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Agus Sulton Agus Sunarto Agus Utantoro Agus Wibowo Aguslia Hidayah Ahda Imran Ahmad Fatoni Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Nurhasim Ahmad Sahidah Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Ajie Najmudin Ajip Rosidi Akbar Ananda Speedgo Akhiriyati Sundari Akhmad Fatoni Akhmad Saefudin Akhmad Sekhu Akhmad Taufiq Akhudiat Alan Woods Alex R. Nainggolan Alexander G.B. Alhafiz K Ali Shari'ati Alizar Tanjung Alvi Puspita Alwi Karmena Amarzan Loebis Amien Kamil Amien Wangsitalaja Amiruddin Al Rahab Amirullah Amril Taufiq Gobel Amy Spangler An. Ismanto Andrea Hirata Andy Riza Hidayat Anes Prabu Sadjarwo Anett Tapai Anindita S Thayf Anjrah Lelono Broto Anne Rufaidah Anton Kurnia Anton Suparyanto Anung Wendyartaka Anwar Holid Aprinus Salam Ari Dwijayanthi Arie MP Tamba Arif B. Prasetyo Arif Bagus Prasetyo Arif Hidayat Aris Darmawan Aris Kurniawan Arswendo Atmowiloto Arti Bumi Intaran Arwan Tuti Artha AS Sumbawi Asarpin Asef Umar Fakhruddin Asep Sambodja Asep Yayat Askolan Lubis Asrul Sani Asvi Marwan Adam Asvi Warman Adam Audifax Awalludin GD Mualif Awaludin Marwan Bagja Hidayat Balada Bale Aksara Bambang Bujono Bambang Irawan Bambang Kempling Bambang Unjianto Bamby Cahyadi Bandung Mawardi Beni Setia Berita Berita Utama Bernando J. Sujibto Berthold Damshäuser Binhad Nurrohmat Bobby Gunawan Bonnie Triyana Bre Redana Brunel University London Budhi Setyawan Budi Darma Budi Hatees Budi Hutasuhut Budi P. Hatees Budiman S. Hartoyo Burhanuddin Bella Cak Kandar Catatan Cepi Zaenal Arifin Cerbung Cerpen Chairil Anwar Chamim Kohari Cucuk Espe D Pujiyono D. Zawawi Imron Dadang Ari Murtono Dahono Fitrianto Dahta Gautama Damanhuri Damhuri Muhammad Dami N. Toda Damiri Mahmud Danarto Dantje S Moeis Darju Prasetya Darwin David Krisna Alka Dedy Tri Riyadi Deni Ahmad Fajar Denny JA Denny Mizhar Deny Tri Aryanti Dian Hartati Dian Sukarno Dicky Dina Oktaviani Dinas Perpustakaan Daerah Lamongan Djenar Maesa Ayu Djoko Pitono Djoko Saryono Djuli Djatiprambudi Dodi Ambardi Dody Kristianto Donatus Nador Donny Anggoro Donny Syofyan Dorothea Rosa Herliany Dwi Arjanto Dwi Cipta Dwi Fitria Dwi Kartika Rahayu Dwi Khoirotun Nisa’ Dwi Pranoto Dwicipta Edy Firmansyah Eep Saefulloh Fatah Eka Budianta Eka Fendri Putra Eka Kurniawan Eko Darmoko Eko Hendri Saiful Eko Suprianto Emha Ainun Nadjib Endah Sulwesi Endi Haryono Endri Y Enung Sudrajat Erwin Erwin Dariyanto Erwin Setia Esai Esha Tegar Putra Evan Ys Evieta Fadjar F. Aziz Manna Fadjriah Nurdiarsih Fahrudin Nasrulloh Faidil Akbar Fakhrunnas MA Jabbar Fanani Rahman Farida-Suliadi Fatah Yasin Noor Fathurrahman Karyadi Feby Indirani Felik K. Nesi Fenny Aprilia Festival Sastra Gresik Fikri MS Firdaus Muhammad Firman Nugraha Fuad Nawawi Galang Ari P. Gampang Prawoto Ganug Nugroho Adi Gerakan Literasi Nasional Gerakan Surah Buku (GSB) Gerson Poyk Goenawan Mohamad Grathia Pitaloka Gregorio Lopez y’ Fuentes Gugun El-Guyanie Gunawan Budi Susanto Gunawan Maryanto Guntur Alam Gus tf Sakai Gusti Eka H Marjohan HA. Cholil Mudjirin Hadi Napster Halim HD Hamberan Syahbana Hamdy Salad Hamsad Rangkuti Han Gagas Hanik Uswatun Khasanah Hans Pols Hardi Hamzah Haris del Hakim Haris Firdaus Hasan Gauk Hasan Junus Hasif Amini Hasnan Bachtiar Hasta Indriyana Hawe Setiawan Helwatin Najwa Hepi Andi Bastoni Heri KLM Heri Latief Heri Ruslan Herman RN Hermien Y. Kleden Herry Lamongan Heru Kurniawan Heru Nugroho Hudan Hidayat Hudan Nur Hudel Humaidiy AS Humam S Chudori I.B. Putera Manuaba Ibn Ghifarie Ibnu Rizal Ibnu Rusydi Ibnu Wahyudi Idrus Ignas Kleden Ika Karlina Idris Ilham khoiri Ilham Yusardi Imam Cahyono Imam Muhtarom Imam Nawawi Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Imron Rosyid Imron Tohari Indiar Manggara Indra Intisa Indra Tranggono Indrian Koto Intan Indah Prathiwie Inung AS Iskandar Noe Iskandar P Nugraha Iwan Nurdaya-Djafar Iyut Fitra J.J. Rizal Jacques Derrida Jafar Fakhrurozi Jafar M Sidik Jafar M. Sidik Jaleswari Pramodhawardani Jamal D Rahman Jamal T. Suryanata Jamrin Abubakar Janual Aidi Javed Paul Syatha Jean Couteau Jean-Marie Gustave Le Clezio Jefri al Malay Jihan Fauziah JJ Rizal JJ. Kusni Jodhi Yudono Johan Edy Raharjo Joko Pinurbo Jokowi Undercover Jonathan Ziberg Joni Ariadinata Joni Lis Efendi Jual Buku Juli Jumari HS Junaidi Jusuf AN Kang Warsa Karya Lukisan: Andry Deblenk Kasijanto Sastrodinomo Kasnadi Katrin Bandel Kedung Darma Romansha Keith Foulcher Khansa Arifah Adila Khisna Pabichara Khrisna Pabichara Kirana Kejora Koh Young Hun Komunitas Deo Gratias Komunitas Penulis Katolik Deo Gratias Korrie Layun Rampan Kostela (Komunitas Sastra Teater Lamongan) Kristine McKenna Kritik Sastra Kukuh Yudha Karnanta Kurie Suditomo Kurniawan Yunianto Kuswaidi Syafi'ie Kuswinarto L. Ridwan Muljosudarmo Lan Fang Langgeng W Latief S. Nugraha Leila S. Chudori Leo Kelana Leo Tolstoy Lia Anggia Nasution Linda Christanty Liza Wahyuninto LN Idayanie Lukman Santoso Az Luky Setyarini Lutfi Mardiansyah M Abdullah Badri M Aditya M Anta Kusuma M Fadjroel Rachman M. Arman AZ M. Faizi M. Harir Muzakki M. Kanzul Fikri M. Lubabun Ni’am Asshibbamal S. M. Misbahuddin M. Mushthafa M. Nahdiansyah Abdi M. Raudah Jambak M. Yoesoef M.D. Atmaja Mahmud Jauhari Ali Mahwi Air Tawar Makyun Subuki Maman S Mahayana Marcus Suprihadi Mardi Luhung Marhalim Zaini Mario F. Lawi Maroeli Simbolon S. Sn Martin Aleida Martin Suryajaya Marwanto Mashuri Matroni Matroni El-Moezany Mawar Kusuma Max Lane Media: Crayon on Paper Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia MG. Sungatno Misbahus Surur Miziansyah J. Moh. Samsul Arifin Mohammad Eri Irawan Muhammad Antakusuma Muhammad Firdaus Rahmatullah Muhammad Muhibbuddin Muhammad Rain Muhammad Yasir Muhammad Zuriat Fadil Muhammadun A.S Muhammd Ali Fakih AR Muhidin M. Dahlan Mukhlis Al-Anshor Mulyo Sunyoto Munawir Aziz Murnierida Pram Musa Asy’arie Mustafa Ismail N. Syamsuddin CH. Haesy Nandang Darana Nara Ahirullah Naskah Teater Nazar Nurdin Nenden Lilis A Nezar Patria Nina Herlina Lubis Ning Elia Nirwan Ahmad Arsuka Nirwan Dewanto Nobel Noor H. Dee Noval Jubbek Novelet Nu’man ‘Zeus’ Anggara Nunik Triana Nur Faizah Nur Wahida Idris Nurcholish Madjid Nurdin Kalim Nurel Javissyarqi Nuriel Imamah Nurman Hartono Nuruddin Al Indunissy Nurul Anam Nurul Hadi Koclok Obrolan Oka Rusmini Oktamandjaya Wiguna Olivia Kristinasinaga Orasi Budaya Akhir Tahun 2018 Oyos Saroso H.N. Pandu Jakasurya Parak Seni Parakitri T. Simbolon PDS H.B. Jassin PDS. H.B. Jassin Pembebasan Sastra Pramoedya Ananta Toer Pramoedya Ananta-Toer Pringadi Abdi Surya Pringadi AS Prof. Tamim Pardede sebut Bambang Prosa Proses Kreatif Puisi PuJa Puji Santosa Puput Amiranti N PUstaka puJAngga Putu Wijaya Qaris Tajudin R.N. Bayu Aji Radhar Panca Dahana Rahmat Hidayat Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Ranang Aji S.P. Ranggawarsita Ratih Kumala Ratna Sarumpaet Ratu Selvi Agnesia Raudal Tanjung Banua Remy Sylado Rengga AP Resensi Resistensi Kaum Pergerakan Revolusi RF. Dhonna Riadi Ngasiran Ribut Wijoto Ridwan Munawwar Galuh Riki Dhamparan Putra Risang Anom Pujayanto Riswan Hidayat Riyadi KS Rodli TL Rofiqi Hasan Rojil Nugroho Bayu Aji Rukardi S Sopian S Yoga S. Jai Sabrank Suparno Sahaya Santayana Sainul Hermawan Sajak Sakinah Annisa Mariz Salamet Wahedi Salman Rusydie Anwar Samsudin Adlawi Sanggar Teater Jerit Sapardi Djoko Damono Sarabunis Mubarok Sari Oktafiana Sartika Dian Nuraini Sasti Gotama Sastra Sastra Liar Masa Awal Satmoko Budi Santoso Saut Situmorang Sejarah Sekolah Literasi Gratis (SLG) Sekolah Literasi Gratis (SLG) STKIP Ponorogo Selo Soemardjan Seno Gumira Ajidarma Seno Joko Suyono Septi Sutrisna Sergi Sutanto Sevgi Soysal Shinta Maharani Shiny.ane el’poesya Sholihul Huda Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Siswoyo Sita Planasari A Siti Rutmawati Siti Sa’adah Sitor Situmorang Slamet Hadi Purnomo Sobih Adnan Soeprijadi Tomodihardjo Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sotyati Sri Wintala Achmad St. Sunardi Stefanus P. Elu Stevy Widia Sugi Lanus Sugilanus G. Hartha Suherman Sukardi Rinakit Sulaiman Djaya Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sungging Raga Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Surat Suripto SH Suryadi Suryanto Sastroatmodjo Susianna Susiyo Guntur Sutan Iwan Soekri Munaf Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Suyadi San Syafruddin Hasani Syahruddin El-Fikri Syaiful Amin Syifa Aulia Syu’bah Asa T Agus Khaidir Tasyriq Hifzhillah Tatang Pahat Taufik Ikram Jamil Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teguh Presetyo Teguh Ranusastra Asmara Teguh Winarsho AS Temu Penyair Timur Jawa Tengsoe Tjahjono Theresia Purbandini Thowaf Zuharon Tia Setiadi Tita Maria Kanita Tjahjono Widarmanto Tjahjono Widijanto Tony Herdianto Tosa Poetra Tri Purna Jaya Triyanto Triwikromo Tu-ngang Iskandar Tulus S Ulfatin Ch Umbu Landu Paranggi Umi Kulsum Universitas Indonesia Universitas Jember Urwatul Wustqo Usman Arrumy Utami Widowati UU Hamidy Veronika Ninik Vien Dimyati Vino Warsono Virdika Rizky Utama Vyan Taswirul Afkar W Haryanto W. Herlya Winna W.S. Rendra Wahyu Heriyadi Wahyu Hidayat Wahyu Utomo Walid Syaikhun Wan Anwar Wandi Juhadi Warih Wisatsana Wawan Eko Yulianto Wawancara Wayan Budiartha Wayan Supartha Wendoko Wicaksono Adi William Bradley Horton Wisnu Kisawa Wiwik Widayaningtias Wong Wing King Y. Wibowo Yang Lian Yanuar Yachya Yetti A. KA Yohanes Sehandi Yona Primadesi Yopie Setia Umbara Yos Rizal Suriaji Yoserizal Zein Yosi M Giri Yudhi Fachrudin Yudhi Herwibowo Yulia Permata Sari Yurnaldi Yusri Fajar Yuval Noah Harari Z. Afif Zacky Khairul Uman Zakki Amali Zamakhsyari Abrar Zawawi Se Zehan Zareez Zen Hae Zhou Fuyuan Zul Afrita