09/08/08

Fakta dan Fiksi dalam Babad Khadiri

Fahrudin Nasrulloh

Apakah Babad Khadiri dapat dipandang sebagai laporan ilmiah ataukah sebuah karya sastra? Menurut H.B. Jassin karya sastra musti memiliki gagasan, perasaan, kenangan-pengalaman, kegiatan jiwa, dan proses tertentu. Kendati karya ini secara umum dipandang sebagai laporan sejarah yang, sekali lagi, ganjilnya, berdasarkan laporan dari jin Buta Locaya.

Karena itu bagaimana cara kita, dengan berusaha sebaik mungkin, mencerna apa sebenarnya fakta dan fiksi yang menubuh dalam suatu karya. Yang pasti, fakta adalah hasil dari tindakan manusia. Karl Popper memandang bahwa pengetahuan bukanlah sesuatu yang berasal dari otoritas yang berada di luar manusia. Pengetahuan adalah produk rekayasa manusia. Kendati pengetahuan tidak semata laporan ihwal kebenaran yang bisa dipertanggung-jawabkan, namun juga sekerumun kekeliruan dan kesimpang-siuran. Sementara fiksi adalah sesuatu yang dikonstruksikan dan dibikin menjadi ada. Meski di dalamnya terserak anasir khayalan. Maka khayalan di situ tidak menekankan segi ke-tak hadiran-nya, namun segi rancang-bangun, inventif, dan kreatif.

Di sinilah sebendel buku yang ditulis melalui tuturan sesosok jin yang berjudul Serat Babad Kadhiri: Kisah berdirinya Sebuah Kejayaan. Buku ini -- semula beraksara Jawa kuno -- ditulis oleh Mas Ngabehi Purbawidjaja (Jaksa Ageng di Kediri saat itu) dan disempurnakan oleh Mas Ngabehi Mangunwidjaja. Naskah tersebut merupakan cetakan kedua (2006) di mana sebelumnya pernah diterbitkan oleh penerbit Boekhandel Tan Khoen Swie, tahun 1932, Kediri.

Dikisahkan di sana, bertitimangsa 1832, tatkala Mas Ngabehi Purbawidjaja didesak oleh kolonial Belanda untuk melacak riwayat lahirnya kota Kediri. Dengan bantuan Ki Dermakandha dari dusun Kandairen, Mas Ngabehi Purbawidjaja berhasil merekam wawancara antara Ki Dermakandha dengan jin yang berparab Ki Buta Locaya (atau Kyai Daha) dengan cara meminjam raga Ki Sondong (dalang wayang klitik dan penabuh gamelan). Dari situlah tanya-jawab berlangsung lantas dicatat oleh Mas Ngabehi Purbawidjaja bersama Mas Ngabehi Mangunwidjaja. Akhirnya tersusunlah Serat Babad Khadiri.

Bertolak dari cerita tersebut. Jika unsur karya sastra yang utama adalah imajinasi, maka kita sering terjebak tatkala memisahkan antara imajinasi (angan) dari fantasi (khayalan). Mungkin Subagio Sastrowardoyo benar ketika mengatakan bahwa “Sastra dibangkitkan dari daya imajinasi. Yaitu daya tangkap batin yang secara intuitif memperoleh visi yang benar tentang pengalaman dan kenyataan. Sementara fantasi adalah hasil lamunan tentang alam yang berada di luar kehidupan nyata.” Namun perkaranya tidak sesederhana itu. Boleh jadi, fantasi hanyalah baju kepatutan, semata pernak-pernik belaka. Sementara imajinasi adalah nyawa yang bergentayangan di mana-mana, yang meresapi karya dan segala yang bertaut dengannya. Demikian bagi Coleridge.

Bagaimanapun juga, antara fakta dan fiksi tetaplah menjadi suatu misteri tersendiri, setidaknya bagi Ignas Kleden, bahwa ilmu sosial (yang berdasar data dari fakta) maupun karya sastra dengan caranya masing-masing kemudian menyampaikan kepada kita jauh lebih banyak kenyataan daripada sekadar kenyataan yang dilukiskan. Sewaktu Clifford Geertz meriwayatkan perdagangan kopra di tabanan, Bali, dia sebetulnya bercerita tentang seluruh masyarakat Bali, atau pada waktu melukiskan cara orang Jawa mengadakan selamatan, dia sebetulnya menggambarkan seluruh alam pikiran dan struktur sosial orang Jawa.

Inilah yang oleh Geertz kemudian disebut dengan logika analitik a There presence in a Here text: teks yang dihadapi “di sini” sesungguhnya menayangkan kehadiran yang “di sana”. Bahwa Babad Khadiri yang terhadir saat ini merupakan bayangan atau kemungkinan -- jika itu benar -- dari kenyataan sejarah silam kota Kediri. Lepas dari kebenaran ilmiah yang masih diragukan (apakah itu fakta atau fiksi?). Atau sebaliknya a There shadow of a Here reality: menghadirkan suatu bayangan “di sana” dari kenyataan “di sini”. Di sini peran si pengabar atau penulis (tapi dalam cerita ini yang tersisa hanyalah naskah babad itu sebab pengarangnya sudah mati) menghadir sebagai semacam artefak skriptural atau fosil teks dari bentuk kesaksian atas kenyataan sebagaimana yang dikisahkan dalam naskah tersebut.

Menurut Prof DR Edi Sedyawati, dalam kata pengantarnya, bahwa teks pada Babad Khadiri ini dapat dipandang sebagai karya sejarah (karena berlabel babad), meski pada dasarnya harus digolongkan sebagai karya fiksi. Karena cerita ini bersumber dari kisah seorang dalang (Ki Sondong), dapatlah dipastikan yang tertulis di sana hanyalah rekaan belaka. Hal ini dikuatkan dengan bukti dalam teks tersebut yang menyertakan foto Raden Mas Ngabehi Mangunwidjaja di mana ia disebut sebagai pengarangnja kitab ini dan seorang yang alim dan loeas pengetahoeannja dalam hal ilmoe rasa. Bukan sebagai penyusun sejarah. Tapi lebih tepatnya sebagai ahli kebatinan Jawa. Jelaslah pernyataan ini mengarah pada kualifikasi sastrawan dan bukan sejarawan.

Nyatalah bahwa Babad Khadiri dapat dipahami sebagai teks yang bersumber dari tradisi tutur, namun dalam periwayatannya, ungkap Edi Sedyawati, terdapat indikasi kisah ini juga berkorelasi secara interteks dengan naskah lain, semisal; Serat Aji Pamasa, Serat Jangka Jayabaya, Babad Tanah Jawi, dan Serat Jaya Kusuma. Meski teks yang terakhir disebut disangkal isinya. Ada pula teks Sastramiruda yang dalam Babad Khadiri ini juga menyebutkan tokoh bernama Panji. Karya ini pun berkait lekat dengan apa yang termaktub dalam teks-teks baku seperti Pustaka Raja, Babad Tanah Jawi, dan Babad Demak.

Maka dari itu, ketika kita membaca Babad Khadiri sebenarnya tidaklah untuk mencari kebenaran sejarah dalam konteks ilmu sejarah. Semisal, nilai politis apa yang melatar-belakangi kolonial Belanda untuk mengorek data tentang cikal-bakal kota Kediri (karena motif ini tidak tersurat dalam babad tersebut). Tentu saja, prasangka lain dapat berupa indikasi adanya upaya kaum imperialis itu untuk mengetahui watak dan spirit perjuangan manusia Kediri sebagaimana sepak-terjang C.S. Hurgonje membongkar seluk-beluk perlawanan dan tradisi orang-orang Aceh. Teks ini pun dapat dikaji dalam kaitan dengan persoalan konstruksi budaya, atau dalam rangka analisa dari pelbagai tinjauan dan disiplin ilmu. Karena itu, jika yang fakta di masa lampau tak seluruhnya dapat dibabarkan, maka yang fiksi hadir sebagai bualan cerdas dari segala lupa dan kejahatan lain yang tersamar.

Jawa Pos, 11 November 2007.

Tidak ada komentar:

A Rodhi Murtadho A. Anzib A. Junianto A. Qorib Hidayatullah A. Yusrianto Elga A.D. Zubairi A.S. Laksana Abang Eddy Adriansyah Abdi Purmono Abdul Azis Sukarno Abdul Aziz Rasjid Abdul Hadi W. M. Abdul Kirno Tanda Abdul Wachid B.S. Abdurahman Wahid Abidah el Khalieqy Abiyyu Abu Salman Acep Zamzam Noor Achiar M Permana Ade Ridwan Yandwiputra Adhika Prasetya Adi Marsiela Adi Prasetyo Adreas Anggit W. Adrian Ramdani Afrizal Malna Afthonul Afif Agama Para Bajingan Aguk Irawan Mn Agus B. Harianto Agus Buchori Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Agus Sulton Agus Sunarto Agus Utantoro Agus Wibowo Aguslia Hidayah Ahda Imran Ahmad Fatoni Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Nurhasim Ahmad Sahidah Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Ajie Najmudin Ajip Rosidi Akbar Ananda Speedgo Akhiriyati Sundari Akhmad Fatoni Akhmad Saefudin Akhmad Sekhu Akhmad Taufiq Akhudiat Alan Woods Alex R. Nainggolan Alexander G.B. Alhafiz K Ali Shari'ati Alizar Tanjung Alvi Puspita Alwi Karmena Amarzan Loebis Amien Kamil Amien Wangsitalaja Amiruddin Al Rahab Amirullah Amril Taufiq Gobel Amy Spangler An. Ismanto Andrea Hirata Andy Riza Hidayat Anes Prabu Sadjarwo Anett Tapai Anindita S Thayf Anjrah Lelono Broto Anne Rufaidah Anton Kurnia Anton Suparyanto Anung Wendyartaka Anwar Holid Aprinus Salam Ari Dwijayanthi Arie MP Tamba Arif B. Prasetyo Arif Bagus Prasetyo Arif Hidayat Aris Darmawan Aris Kurniawan Arswendo Atmowiloto Arti Bumi Intaran Arwan Tuti Artha AS Sumbawi Asarpin Asef Umar Fakhruddin Asep Sambodja Asep Yayat Askolan Lubis Asrul Sani Asvi Marwan Adam Asvi Warman Adam Audifax Awalludin GD Mualif Awaludin Marwan Bagja Hidayat Balada Bale Aksara Bambang Bujono Bambang Irawan Bambang Kempling Bambang Unjianto Bamby Cahyadi Bandung Mawardi Beni Setia Berita Berita Utama Bernando J. Sujibto Berthold Damshäuser Binhad Nurrohmat Bobby Gunawan Bonnie Triyana Bre Redana Brunel University London Budhi Setyawan Budi Darma Budi Hatees Budi Hutasuhut Budi P. Hatees Budiman S. Hartoyo Burhanuddin Bella Cak Kandar Catatan Cepi Zaenal Arifin Cerbung Cerpen Chairil Anwar Chamim Kohari Cucuk Espe D Pujiyono D. Zawawi Imron Dadang Ari Murtono Dahono Fitrianto Dahta Gautama Damanhuri Damhuri Muhammad Dami N. Toda Damiri Mahmud Danarto Dantje S Moeis Darju Prasetya Darwin David Krisna Alka Dedy Tri Riyadi Deni Ahmad Fajar Denny JA Denny Mizhar Deny Tri Aryanti Dian Hartati Dian Sukarno Dicky Dina Oktaviani Dinas Perpustakaan Daerah Lamongan Djenar Maesa Ayu Djoko Pitono Djoko Saryono Djuli Djatiprambudi Dodi Ambardi Dody Kristianto Donatus Nador Donny Anggoro Donny Syofyan Dorothea Rosa Herliany Dwi Arjanto Dwi Cipta Dwi Fitria Dwi Kartika Rahayu Dwi Khoirotun Nisa’ Dwi Pranoto Dwicipta Edy Firmansyah Eep Saefulloh Fatah Eka Budianta Eka Fendri Putra Eka Kurniawan Eko Darmoko Eko Hendri Saiful Eko Suprianto Emha Ainun Nadjib Endah Sulwesi Endi Haryono Endri Y Enung Sudrajat Erwin Erwin Dariyanto Erwin Setia Esai Esha Tegar Putra Evan Ys Evieta Fadjar F. Aziz Manna Fadjriah Nurdiarsih Fahrudin Nasrulloh Faidil Akbar Fakhrunnas MA Jabbar Fanani Rahman Farida-Suliadi Fatah Yasin Noor Fathurrahman Karyadi Feby Indirani Felik K. Nesi Fenny Aprilia Festival Sastra Gresik Fikri MS Firdaus Muhammad Firman Nugraha Fuad Nawawi Galang Ari P. Gampang Prawoto Ganug Nugroho Adi Gerakan Literasi Nasional Gerakan Surah Buku (GSB) Gerson Poyk Goenawan Mohamad Grathia Pitaloka Gregorio Lopez y’ Fuentes Gugun El-Guyanie Gunawan Budi Susanto Gunawan Maryanto Guntur Alam Gus tf Sakai Gusti Eka H Marjohan HA. Cholil Mudjirin Hadi Napster Halim HD Hamberan Syahbana Hamdy Salad Hamsad Rangkuti Han Gagas Hanik Uswatun Khasanah Hans Pols Hardi Hamzah Haris del Hakim Haris Firdaus Hasan Gauk Hasan Junus Hasif Amini Hasnan Bachtiar Hasta Indriyana Hawe Setiawan Helwatin Najwa Hepi Andi Bastoni Heri KLM Heri Latief Heri Ruslan Herman RN Hermien Y. Kleden Herry Lamongan Heru Kurniawan Heru Nugroho Hudan Hidayat Hudan Nur Hudel Humaidiy AS Humam S Chudori I.B. Putera Manuaba Ibn Ghifarie Ibnu Rizal Ibnu Rusydi Ibnu Wahyudi Idrus Ignas Kleden Ika Karlina Idris Ilham khoiri Ilham Yusardi Imam Cahyono Imam Muhtarom Imam Nawawi Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Imron Rosyid Imron Tohari Indiar Manggara Indra Intisa Indra Tranggono Indrian Koto Intan Indah Prathiwie Inung AS Iskandar Noe Iskandar P Nugraha Iwan Nurdaya-Djafar Iyut Fitra J.J. Rizal Jacques Derrida Jafar Fakhrurozi Jafar M Sidik Jafar M. Sidik Jaleswari Pramodhawardani Jamal D Rahman Jamal T. Suryanata Jamrin Abubakar Janual Aidi Javed Paul Syatha Jean Couteau Jean-Marie Gustave Le Clezio Jefri al Malay Jihan Fauziah JJ Rizal JJ. Kusni Jodhi Yudono Johan Edy Raharjo Joko Pinurbo Jokowi Undercover Jonathan Ziberg Joni Ariadinata Joni Lis Efendi Jual Buku Juli Jumari HS Junaidi Jusuf AN Kang Warsa Karya Lukisan: Andry Deblenk Kasijanto Sastrodinomo Kasnadi Katrin Bandel Kedung Darma Romansha Keith Foulcher Khansa Arifah Adila Khisna Pabichara Khrisna Pabichara Kirana Kejora Koh Young Hun Komunitas Deo Gratias Komunitas Penulis Katolik Deo Gratias Korrie Layun Rampan Kostela (Komunitas Sastra Teater Lamongan) Kristine McKenna Kritik Sastra Kukuh Yudha Karnanta Kurie Suditomo Kurniawan Yunianto Kuswaidi Syafi'ie Kuswinarto L. Ridwan Muljosudarmo Lan Fang Langgeng W Latief S. Nugraha Leila S. Chudori Leo Kelana Leo Tolstoy Lia Anggia Nasution Linda Christanty Liza Wahyuninto LN Idayanie Lukman Santoso Az Luky Setyarini Lutfi Mardiansyah M Abdullah Badri M Aditya M Anta Kusuma M Fadjroel Rachman M. Arman AZ M. Faizi M. Harir Muzakki M. Kanzul Fikri M. Lubabun Ni’am Asshibbamal S. M. Misbahuddin M. Mushthafa M. Nahdiansyah Abdi M. Raudah Jambak M. Yoesoef M.D. Atmaja Mahmud Jauhari Ali Mahwi Air Tawar Makyun Subuki Maman S Mahayana Marcus Suprihadi Mardi Luhung Marhalim Zaini Mario F. Lawi Maroeli Simbolon S. Sn Martin Aleida Martin Suryajaya Marwanto Mashuri Matroni Matroni El-Moezany Mawar Kusuma Max Lane Media: Crayon on Paper Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia MG. Sungatno Misbahus Surur Miziansyah J. Moh. Samsul Arifin Mohammad Eri Irawan Muhammad Antakusuma Muhammad Firdaus Rahmatullah Muhammad Muhibbuddin Muhammad Rain Muhammad Yasir Muhammad Zuriat Fadil Muhammadun A.S Muhammd Ali Fakih AR Muhidin M. Dahlan Mukhlis Al-Anshor Mulyo Sunyoto Munawir Aziz Murnierida Pram Musa Asy’arie Mustafa Ismail N. Syamsuddin CH. Haesy Nandang Darana Nara Ahirullah Naskah Teater Nazar Nurdin Nenden Lilis A Nezar Patria Nina Herlina Lubis Ning Elia Nirwan Ahmad Arsuka Nirwan Dewanto Nobel Noor H. Dee Noval Jubbek Novelet Nu’man ‘Zeus’ Anggara Nunik Triana Nur Faizah Nur Wahida Idris Nurcholish Madjid Nurdin Kalim Nurel Javissyarqi Nuriel Imamah Nurman Hartono Nuruddin Al Indunissy Nurul Anam Nurul Hadi Koclok Obrolan Oka Rusmini Oktamandjaya Wiguna Olivia Kristinasinaga Orasi Budaya Akhir Tahun 2018 Oyos Saroso H.N. Pandu Jakasurya Parak Seni Parakitri T. Simbolon PDS H.B. Jassin PDS. H.B. Jassin Pembebasan Sastra Pramoedya Ananta Toer Pramoedya Ananta-Toer Pringadi Abdi Surya Pringadi AS Prof. Tamim Pardede sebut Bambang Prosa Proses Kreatif Puisi PuJa Puji Santosa Puput Amiranti N PUstaka puJAngga Putu Wijaya Qaris Tajudin R.N. Bayu Aji Radhar Panca Dahana Rahmat Hidayat Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Ranang Aji S.P. Ranggawarsita Ratih Kumala Ratna Sarumpaet Ratu Selvi Agnesia Raudal Tanjung Banua Remy Sylado Rengga AP Resensi Resistensi Kaum Pergerakan Revolusi RF. Dhonna Riadi Ngasiran Ribut Wijoto Ridwan Munawwar Galuh Riki Dhamparan Putra Risang Anom Pujayanto Riswan Hidayat Riyadi KS Rodli TL Rofiqi Hasan Rojil Nugroho Bayu Aji Rukardi S Sopian S Yoga S. Jai Sabrank Suparno Sahaya Santayana Sainul Hermawan Sajak Sakinah Annisa Mariz Salamet Wahedi Salman Rusydie Anwar Samsudin Adlawi Sanggar Teater Jerit Sapardi Djoko Damono Sarabunis Mubarok Sari Oktafiana Sartika Dian Nuraini Sasti Gotama Sastra Sastra Liar Masa Awal Satmoko Budi Santoso Saut Situmorang Sejarah Sekolah Literasi Gratis (SLG) Sekolah Literasi Gratis (SLG) STKIP Ponorogo Selo Soemardjan Seno Gumira Ajidarma Seno Joko Suyono Septi Sutrisna Sergi Sutanto Sevgi Soysal Shinta Maharani Shiny.ane el’poesya Sholihul Huda Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Siswoyo Sita Planasari A Siti Rutmawati Siti Sa’adah Sitor Situmorang Slamet Hadi Purnomo Sobih Adnan Soeprijadi Tomodihardjo Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sotyati Sri Wintala Achmad St. Sunardi Stefanus P. Elu Stevy Widia Sugi Lanus Sugilanus G. Hartha Suherman Sukardi Rinakit Sulaiman Djaya Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sungging Raga Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Surat Suripto SH Suryadi Suryanto Sastroatmodjo Susianna Susiyo Guntur Sutan Iwan Soekri Munaf Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Suyadi San Syafruddin Hasani Syahruddin El-Fikri Syaiful Amin Syifa Aulia Syu’bah Asa T Agus Khaidir Tasyriq Hifzhillah Tatang Pahat Taufik Ikram Jamil Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teguh Presetyo Teguh Ranusastra Asmara Teguh Winarsho AS Temu Penyair Timur Jawa Tengsoe Tjahjono Theresia Purbandini Thowaf Zuharon Tia Setiadi Tita Maria Kanita Tjahjono Widarmanto Tjahjono Widijanto Tony Herdianto Tosa Poetra Tri Purna Jaya Triyanto Triwikromo Tu-ngang Iskandar Tulus S Ulfatin Ch Umbu Landu Paranggi Umi Kulsum Universitas Indonesia Universitas Jember Urwatul Wustqo Usman Arrumy Utami Widowati UU Hamidy Veronika Ninik Vien Dimyati Vino Warsono Virdika Rizky Utama Vyan Taswirul Afkar W Haryanto W. Herlya Winna W.S. Rendra Wahyu Heriyadi Wahyu Hidayat Wahyu Utomo Walid Syaikhun Wan Anwar Wandi Juhadi Warih Wisatsana Wawan Eko Yulianto Wawancara Wayan Budiartha Wayan Supartha Wendoko Wicaksono Adi William Bradley Horton Wisnu Kisawa Wiwik Widayaningtias Wong Wing King Y. Wibowo Yang Lian Yanuar Yachya Yetti A. KA Yohanes Sehandi Yona Primadesi Yopie Setia Umbara Yos Rizal Suriaji Yoserizal Zein Yosi M Giri Yudhi Fachrudin Yudhi Herwibowo Yulia Permata Sari Yurnaldi Yusri Fajar Yuval Noah Harari Z. Afif Zacky Khairul Uman Zakki Amali Zamakhsyari Abrar Zawawi Se Zehan Zareez Zen Hae Zhou Fuyuan Zul Afrita