08/07/21

Sepak Bola Adalah Candu dan Simbol Perlawanan *

Eko Darmoko
 
Siapa bilang sepak bola cuma sekedar olahraga? Sepak bola adalah simbol ideologi, perlawanan, politik, semangat daerah (golongan), jati diri bangsa, candu, dan penggerak massa terbesar di planet bumi ini. Lebih dari itu, dalam lampauan batas lainnya, sepak bola juga menjelma ‘agama’ tidak hanya bagi pemainnya, tapi juga bagi para pendukungnya. R.N. Bayu Aji menarasikannya secara cerdik dalam bukunya yang berjudul “Mewarisi Sepak Bola, Budaya dan Kebangsaan Indonesia”.
 
Olahraga yang berhasil menghipnotis penduduk bumi ini, dipercaya sudah menghiasi peradaban umat manusia sejak berabad-abad silam dengan bentuk dan peraturan yang serba jadul. Kemudian, sebagaimana diriwayatkan R.N. Bayu Aji, sejak dikenalnya sepak bola yang lebih modern di abad ke-15, sepak bola berkembang hingga ke penjuru negeri. Prasasti resmi muasal adanya sepak bola di Indonesia (Hindia Belanda) ditandai dengan berdirinya Persatuan Sepakraga Seluruh Indonesia (PSSI) pada 19 April 1930.
 
PSSI, secara nama, adalah simbol perlawanan Bumiputera terhadap Kolonialisme Belanda yang juga memiliki organisasi sepak bola bernama Nederlandsch Indische Voetbal Bond (NIVB). Perlawanan? Ya, sebab di tahun 1930, Indonesia belum ada (belum merdeka) dan masih diakui dengan nama Hindia Belanda. Indonesia baru berdiri sebagai negara pada 17 Agustus 1945. Meskipun Indonesia belum ada di tahun 1930, namun para pionir berani melawan dengan mendirikan organisasi sepak bola dengan embel-embel “Indonesia”.
 
Berdirinya PSSI bukan melulu tentang aktivitas sepak bola. Di dalamnya juga ada muatan politis, jati diri bangsa, dan penggerak massa. Jargon inilah yang kemudian dimanfaatkan Soekarno dua tahun kemudian setelah berdirinya PSSI. R.N. Bayu Aji mengisahkan, selepas keluar dari pengapnya penjara Sukamiskin, acara pertama yang didatangi Soekarno adalah kejuaraan PSSI tahun 1932. Di kala eksistenti partai politik dibatasi oleh Tuan dan Puan Belanda, Soekarno menyadari bahwa sepak bola adalah alternatif lain untuk membakar semangat Bumiputera dalam melawan kolonialisme.
 
Tak hanya tentang jati diri bangsa (dalam plot besar), sepak bola juga menjadi identitas kedaerahan bagi para pelakunya—pemain dan pendukung. Merunut kronologi berdirinya PSSI di Yogyakarta, tercatat dalam sejarah ada tujuh klub yang ikut membidani: Voetbal Indonesische Jacatra (VIJ), Bandoengsche Indonesische Voetbalbond (BIVB), Persatuan Sepakbola Mataram (PSM Yogya), Voerslandsche Voetbalbond (VVB Solo), Madioensche Voetbalbond (VVB Madiun), Indonesische Voetbalbond Magelang (IVBM), dan Soerabaiasche Indonesische Voetbalbond (SIVB).
 
Sebagaimana bola yang terus menggelinding di atas permadani rumput kala mendapat tekanan, hingga kini organisasi sepak bola nasional (PSSI) dan organisasi sepak bola daerah masih terus menggelinding di jagat hiruk pikuk industri kompetisi di Indonesia. Dua komponen ini berjalan saling beriringan, dan kadang bersitegang—permisalan ketika ada regulasi PSSI yang dianggap tidak masuk akal oleh klub-klub daerah.
 
Dinamisnya geliat sepak bola, pun melahirkan tidak hanya konflik vertikal, tapi konflik horizontal yang melibatkan antar klub daerah. Bukan rahasia umum, gesekan pendukung bola antar daerah merebak tidak hanya di Indonesia, tapi juga di luar negeri, sebut saja di Spanyol, Inggris, Italia, Argentina, dan Turki. Namun, kembali pada sepak bola adalah candu dan jati diri bangsa, pendukung masing-masing klub akan bersatu kala Timnas mereka berlaga di sebuah pentas; sebab Timnas adalah wakil negara dan bukan wakil kelompok (daerah).
 
R.N. Bayu Aji memberi contoh yang sentimentil dan melankoli ikhwal jati diri bangsa dalam sepak bola. Peristiwa ini terjadi pada Piala Dunia 2014 di Brasil. Tanggal 16 Juni 2014 berlangsung laga Grup D antara Perancis vs Honduras. Terjadilah insiden yang membuat pendukung Perancis dan Honduras kecewa dan bertanya-tanya: Pada laga ini tidak dikumandangkan lagu kebangsaan kedua negara sebelum kick off.
 
Insiden memalukan ini tidak langsung mendapatkan tanggapan dari FIFA dan panitia penyelenggara. Keesokan harinya baru terdengar pernyataan resmi penyesalan dari FIFA bahwa insiden ini hanyalah kendala teknis akibat sound system yang tidak berfungsi dengan baik dan akan mengevaluasi sumber penyebabnya.
 
Peristiwa tidak mengenakkan yang menyelimuti pendukung Perancis dan Honduras ini tentunya wajar. Pasalnya, lagu kebangsaan dalam laga Timnas adalah sudah terlanjur menjadi ritual wajib seperti saat merayakan hari kemerdekaan—betapa pun pendukung Timnas sejatinya adalah campuran dari kelompok pendukung klub (daerah) yang menyatu di bawah bentang bendera negara.
 
Di Indonesia masa kini (bukan era Hindia Belanda), kelompok pendukung klub (daerah) rela bersatu ketika Timnas Indonesia bertanding. Ambil contoh dalam masa dekat ini, betapa antusiasnya pendukung Timnas kala mengawal Indonesia berlaga di Piala AFF U-16 di Sidoarjo, Asian Games 2018 di Jakarta-Palembang, dan Piala Asia U-16 di Malaysia. Mereka bersorak menyanyikan yel-yel pembakar semangat dengan amat heroik, bersikap khusyuk dan syahdu kala menyanyikan kidung Indonesia Raya sebelum kick off.
 
Sepak bola adalah segala-galanya dalam plot besar peradaban umat manusia. Dan betapa pun bisnis sudah menjadi ‘benalu sekaligus pupuk’, toh sepak bola tetap menjelma ‘agama’ sembari menyempil tabiat perlawanan di dalamnya.
 
Judul: Mewarisi Sepak Bola, Budaya dan Kebangsaan Indonesia
Penulis: R.N. Bayu Aji
Penerbit: Pagan Press
Cetakan: Pertama, Juli 2018
Tebal: viii + 135 halaman
ISBN: 978-602-0891-89-7

* Pernah dimuat di surya.co.id, suryamalang.com, dan tribunjatim.com 2 Oktober 2018 http://sastra-indonesia.com/2021/07/sepak-bola-adalah-candu-dan-simbol-perlawanan/

Tidak ada komentar:

A Rodhi Murtadho A. Anzib A. Junianto A. Qorib Hidayatullah A. Yusrianto Elga A.D. Zubairi A.S. Laksana Abang Eddy Adriansyah Abdi Purmono Abdul Azis Sukarno Abdul Aziz Rasjid Abdul Hadi W. M. Abdul Kirno Tanda Abdul Wachid B.S. Abdurahman Wahid Abidah el Khalieqy Abiyyu Abu Salman Acep Zamzam Noor Achiar M Permana Ade Ridwan Yandwiputra Adhika Prasetya Adi Marsiela Adi Prasetyo Adreas Anggit W. Adrian Ramdani Afrizal Malna Afthonul Afif Agama Para Bajingan Aguk Irawan Mn Agus B. Harianto Agus Buchori Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Agus Sulton Agus Sunarto Agus Utantoro Agus Wibowo Aguslia Hidayah Ahda Imran Ahmad Fatoni Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Nurhasim Ahmad Sahidah Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Ajie Najmudin Ajip Rosidi Akbar Ananda Speedgo Akhiriyati Sundari Akhmad Fatoni Akhmad Saefudin Akhmad Sekhu Akhmad Taufiq Akhudiat Alan Woods Alex R. Nainggolan Alexander G.B. Alhafiz K Ali Shari'ati Alizar Tanjung Alvi Puspita Alwi Karmena Amarzan Loebis Amien Kamil Amien Wangsitalaja Amiruddin Al Rahab Amirullah Amril Taufiq Gobel Amy Spangler An. Ismanto Andrea Hirata Andy Riza Hidayat Anes Prabu Sadjarwo Anett Tapai Anindita S Thayf Anjrah Lelono Broto Anne Rufaidah Anton Kurnia Anton Suparyanto Anung Wendyartaka Anwar Holid Aprinus Salam Ari Dwijayanthi Arie MP Tamba Arif B. Prasetyo Arif Bagus Prasetyo Arif Hidayat Aris Darmawan Aris Kurniawan Arswendo Atmowiloto Arti Bumi Intaran Arwan Tuti Artha AS Sumbawi Asarpin Asef Umar Fakhruddin Asep Sambodja Asep Yayat Askolan Lubis Asrul Sani Asvi Marwan Adam Asvi Warman Adam Audifax Awalludin GD Mualif Awaludin Marwan Bagja Hidayat Balada Bale Aksara Bambang Bujono Bambang Irawan Bambang Kempling Bambang Unjianto Bamby Cahyadi Bandung Mawardi Beni Setia Berita Berita Utama Bernando J. Sujibto Berthold Damshäuser Binhad Nurrohmat Bobby Gunawan Bonnie Triyana Bre Redana Brunel University London Budhi Setyawan Budi Darma Budi Hatees Budi Hutasuhut Budi P. Hatees Budiman S. Hartoyo Burhanuddin Bella Cak Kandar Catatan Cepi Zaenal Arifin Cerbung Cerpen Chairil Anwar Chamim Kohari Cucuk Espe D Pujiyono D. Zawawi Imron Dadang Ari Murtono Dahono Fitrianto Dahta Gautama Damanhuri Damhuri Muhammad Dami N. Toda Damiri Mahmud Danarto Dantje S Moeis Darju Prasetya Darwin David Krisna Alka Dedy Tri Riyadi Deni Ahmad Fajar Denny JA Denny Mizhar Deny Tri Aryanti Dian Hartati Dian Sukarno Dicky Dina Oktaviani Dinas Perpustakaan Daerah Lamongan Djenar Maesa Ayu Djoko Pitono Djoko Saryono Djuli Djatiprambudi Dodi Ambardi Dody Kristianto Donatus Nador Donny Anggoro Donny Syofyan Dorothea Rosa Herliany Dwi Arjanto Dwi Cipta Dwi Fitria Dwi Kartika Rahayu Dwi Khoirotun Nisa’ Dwi Pranoto Dwicipta Edy Firmansyah Eep Saefulloh Fatah Eka Budianta Eka Fendri Putra Eka Kurniawan Eko Darmoko Eko Hendri Saiful Eko Suprianto Emha Ainun Nadjib Endah Sulwesi Endi Haryono Endri Y Enung Sudrajat Erwin Erwin Dariyanto Erwin Setia Esai Esha Tegar Putra Evan Ys Evieta Fadjar F. Aziz Manna Fadjriah Nurdiarsih Fahrudin Nasrulloh Faidil Akbar Fakhrunnas MA Jabbar Fanani Rahman Farida-Suliadi Fatah Yasin Noor Fathurrahman Karyadi Feby Indirani Felik K. Nesi Fenny Aprilia Festival Sastra Gresik Fikri MS Firdaus Muhammad Firman Nugraha Fuad Nawawi Galang Ari P. Gampang Prawoto Ganug Nugroho Adi Gerakan Literasi Nasional Gerakan Surah Buku (GSB) Gerson Poyk Goenawan Mohamad Grathia Pitaloka Gregorio Lopez y’ Fuentes Gugun El-Guyanie Gunawan Budi Susanto Gunawan Maryanto Guntur Alam Gus tf Sakai Gusti Eka H Marjohan HA. Cholil Mudjirin Hadi Napster Halim HD Hamberan Syahbana Hamdy Salad Hamsad Rangkuti Han Gagas Hanik Uswatun Khasanah Hans Pols Hardi Hamzah Haris del Hakim Haris Firdaus Hasan Gauk Hasan Junus Hasif Amini Hasnan Bachtiar Hasta Indriyana Hawe Setiawan Helwatin Najwa Hepi Andi Bastoni Heri KLM Heri Latief Heri Ruslan Herman RN Hermien Y. Kleden Herry Lamongan Heru Kurniawan Heru Nugroho Hudan Hidayat Hudan Nur Hudel Humaidiy AS Humam S Chudori I.B. Putera Manuaba Ibn Ghifarie Ibnu Rizal Ibnu Rusydi Ibnu Wahyudi Idrus Ignas Kleden Ika Karlina Idris Ilham khoiri Ilham Yusardi Imam Cahyono Imam Muhtarom Imam Nawawi Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Imron Rosyid Imron Tohari Indiar Manggara Indra Intisa Indra Tranggono Indrian Koto Intan Indah Prathiwie Inung AS Iskandar Noe Iskandar P Nugraha Iwan Nurdaya-Djafar Iyut Fitra J.J. Rizal Jacques Derrida Jafar Fakhrurozi Jafar M Sidik Jafar M. Sidik Jaleswari Pramodhawardani Jamal D Rahman Jamal T. Suryanata Jamrin Abubakar Janual Aidi Javed Paul Syatha Jean Couteau Jean-Marie Gustave Le Clezio Jefri al Malay Jihan Fauziah JJ Rizal JJ. Kusni Jodhi Yudono Johan Edy Raharjo Joko Pinurbo Jokowi Undercover Jonathan Ziberg Joni Ariadinata Joni Lis Efendi Jual Buku Juli Jumari HS Junaidi Jusuf AN Kang Warsa Karya Lukisan: Andry Deblenk Kasijanto Sastrodinomo Kasnadi Katrin Bandel Kedung Darma Romansha Keith Foulcher Khansa Arifah Adila Khisna Pabichara Khrisna Pabichara Kirana Kejora Koh Young Hun Komunitas Deo Gratias Komunitas Penulis Katolik Deo Gratias Korrie Layun Rampan Kostela (Komunitas Sastra Teater Lamongan) Kristine McKenna Kritik Sastra Kukuh Yudha Karnanta Kurie Suditomo Kurniawan Yunianto Kuswaidi Syafi'ie Kuswinarto L. Ridwan Muljosudarmo Lan Fang Langgeng W Latief S. Nugraha Leila S. Chudori Leo Kelana Leo Tolstoy Lia Anggia Nasution Linda Christanty Liza Wahyuninto LN Idayanie Lukman Santoso Az Luky Setyarini Lutfi Mardiansyah M Abdullah Badri M Aditya M Anta Kusuma M Fadjroel Rachman M. Arman AZ M. Faizi M. Harir Muzakki M. Kanzul Fikri M. Lubabun Ni’am Asshibbamal S. M. Misbahuddin M. Mushthafa M. Nahdiansyah Abdi M. Raudah Jambak M. Yoesoef M.D. Atmaja Mahmud Jauhari Ali Mahwi Air Tawar Makyun Subuki Maman S Mahayana Marcus Suprihadi Mardi Luhung Marhalim Zaini Mario F. Lawi Maroeli Simbolon S. Sn Martin Aleida Martin Suryajaya Marwanto Mashuri Matroni Matroni El-Moezany Mawar Kusuma Max Lane Media: Crayon on Paper Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia MG. Sungatno Misbahus Surur Miziansyah J. Moh. Samsul Arifin Mohammad Eri Irawan Muhammad Antakusuma Muhammad Firdaus Rahmatullah Muhammad Muhibbuddin Muhammad Rain Muhammad Yasir Muhammad Zuriat Fadil Muhammadun A.S Muhammd Ali Fakih AR Muhidin M. Dahlan Mukhlis Al-Anshor Mulyo Sunyoto Munawir Aziz Murnierida Pram Musa Asy’arie Mustafa Ismail N. Syamsuddin CH. Haesy Nandang Darana Nara Ahirullah Naskah Teater Nazar Nurdin Nenden Lilis A Nezar Patria Nina Herlina Lubis Ning Elia Nirwan Ahmad Arsuka Nirwan Dewanto Nobel Noor H. Dee Noval Jubbek Novelet Nu’man ‘Zeus’ Anggara Nunik Triana Nur Faizah Nur Wahida Idris Nurcholish Madjid Nurdin Kalim Nurel Javissyarqi Nuriel Imamah Nurman Hartono Nuruddin Al Indunissy Nurul Anam Nurul Hadi Koclok Obrolan Oka Rusmini Oktamandjaya Wiguna Olivia Kristinasinaga Orasi Budaya Akhir Tahun 2018 Oyos Saroso H.N. Pandu Jakasurya Parak Seni Parakitri T. Simbolon PDS H.B. Jassin PDS. H.B. Jassin Pembebasan Sastra Pramoedya Ananta Toer Pramoedya Ananta-Toer Pringadi Abdi Surya Pringadi AS Prof. Tamim Pardede sebut Bambang Prosa Proses Kreatif Puisi PuJa Puji Santosa Puput Amiranti N PUstaka puJAngga Putu Wijaya Qaris Tajudin R.N. Bayu Aji Radhar Panca Dahana Rahmat Hidayat Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Ranang Aji S.P. Ranggawarsita Ratih Kumala Ratna Sarumpaet Ratu Selvi Agnesia Raudal Tanjung Banua Remy Sylado Rengga AP Resensi Resistensi Kaum Pergerakan Revolusi RF. Dhonna Riadi Ngasiran Ribut Wijoto Ridwan Munawwar Galuh Riki Dhamparan Putra Risang Anom Pujayanto Riswan Hidayat Riyadi KS Rodli TL Rofiqi Hasan Rojil Nugroho Bayu Aji Rukardi S Sopian S Yoga S. Jai Sabrank Suparno Sahaya Santayana Sainul Hermawan Sajak Sakinah Annisa Mariz Salamet Wahedi Salman Rusydie Anwar Samsudin Adlawi Sanggar Teater Jerit Sapardi Djoko Damono Sarabunis Mubarok Sari Oktafiana Sartika Dian Nuraini Sasti Gotama Sastra Sastra Liar Masa Awal Satmoko Budi Santoso Saut Situmorang Sejarah Sekolah Literasi Gratis (SLG) Sekolah Literasi Gratis (SLG) STKIP Ponorogo Selo Soemardjan Seno Gumira Ajidarma Seno Joko Suyono Septi Sutrisna Sergi Sutanto Sevgi Soysal Shinta Maharani Shiny.ane el’poesya Sholihul Huda Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Siswoyo Sita Planasari A Siti Rutmawati Siti Sa’adah Sitor Situmorang Slamet Hadi Purnomo Sobih Adnan Soeprijadi Tomodihardjo Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sotyati Sri Wintala Achmad St. Sunardi Stefanus P. Elu Stevy Widia Sugi Lanus Sugilanus G. Hartha Suherman Sukardi Rinakit Sulaiman Djaya Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sungging Raga Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Surat Suripto SH Suryadi Suryanto Sastroatmodjo Susianna Susiyo Guntur Sutan Iwan Soekri Munaf Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Suyadi San Syafruddin Hasani Syahruddin El-Fikri Syaiful Amin Syifa Aulia Syu’bah Asa T Agus Khaidir Tasyriq Hifzhillah Tatang Pahat Taufik Ikram Jamil Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teguh Presetyo Teguh Ranusastra Asmara Teguh Winarsho AS Temu Penyair Timur Jawa Tengsoe Tjahjono Theresia Purbandini Thowaf Zuharon Tia Setiadi Tita Maria Kanita Tjahjono Widarmanto Tjahjono Widijanto Tony Herdianto Tosa Poetra Tri Purna Jaya Triyanto Triwikromo Tu-ngang Iskandar Tulus S Ulfatin Ch Umbu Landu Paranggi Umi Kulsum Universitas Indonesia Universitas Jember Urwatul Wustqo Usman Arrumy Utami Widowati UU Hamidy Veronika Ninik Vien Dimyati Vino Warsono Virdika Rizky Utama Vyan Taswirul Afkar W Haryanto W. Herlya Winna W.S. Rendra Wahyu Heriyadi Wahyu Hidayat Wahyu Utomo Walid Syaikhun Wan Anwar Wandi Juhadi Warih Wisatsana Wawan Eko Yulianto Wawancara Wayan Budiartha Wayan Supartha Wendoko Wicaksono Adi William Bradley Horton Wisnu Kisawa Wiwik Widayaningtias Wong Wing King Y. Wibowo Yang Lian Yanuar Yachya Yetti A. KA Yohanes Sehandi Yona Primadesi Yopie Setia Umbara Yos Rizal Suriaji Yoserizal Zein Yosi M Giri Yudhi Fachrudin Yudhi Herwibowo Yulia Permata Sari Yurnaldi Yusri Fajar Yuval Noah Harari Z. Afif Zacky Khairul Uman Zakki Amali Zamakhsyari Abrar Zawawi Se Zehan Zareez Zen Hae Zhou Fuyuan Zul Afrita