01/11/20

Puisi-Puisi Dedy Tri Riyadi

Kompas, 14 Juli 2013
 
Dan Waktu Seperti Tertidur
 
Waktu seperti kasir yang sibuk menghitung
perniagaan kita sehari-hari rugi dan untung
 
Kita bandar besar, kapal dagang dan kapal barakan
berlabuh di dermaganya. Di gerbang, pengemis dan
pelacur menunggu keajaiban datang.
 
Lonceng berdentang. Dupa dan korban barakan
dihidang di atas altar. Mayat gelandangan tergeletak
di trotoar. Pemabuk menyintir khotbah para pembesar:
Kita tak boleh merugi. Rakyat harus dilecut berkali-kali!
 
Waktu lelah. Wajahnya kuyu seperti kurang tidur
dan catatannya kotor, terkena tinta luntur.
 
Kita kubah dan balkon istana. Tambur dan terompet
berkali-kali bergema di sana. Di alun-alun, penjaja buah
dari negeri asing beradu mulut dengan penjual minuman.
Menerka hujan datang tak sesuai musim.
 
Sekawan burung vultur berkerumun. Barangkali
ada sisa makanan di dekat dapur. Seekor anjing
melintasi pemakaman, habis menggali belulang.
 
Dan waktu seperti tertidur. Di sudut kafetaria,
seseorang tampak terpekur. Ada hal-hal yang
belum selesai dia bilang; awan itu biru atau gelap,
dan bayang siapa lenyap pada pintu berwarna
pucat, di sebelah kios penjual jamur.
 
2013
 
 
 
Piano
 
Kurasa, kau tak akan pernah menduga
apa yang kurasakan saat jemarimu menyentuh.
Aku seperti tangga kecil panjang, merah menyala.
Kau adalah deretan rumah berwarna teduh,
yang membagi dunia dengan tiga lapisan:
awan mendung, pegunungan berwarna pucat,
dan padang pasir dengan benda-benda seperti logam
bertebaran dalam waktu yang semakin larat.
 
Kurasa, kau tak akan pernah mengerti
apa yang kuinginkan ketika angin mengukir
jejaknya di atas pasir, pada rumput teki
yang sejumput-jumputnya di sela-sela pasir.
Aku piano dengan ruang gema terbuka,
kau daun-daun hijau yang mendesak ke langit,
mengundang burung-burung – bahkan jika
mungkin – hujan yang bergulung begitu sengit.
 
Hanya kali ini, aku tak ingin kau menebak. Kubiarkan
kau duduk dengan jenak, sementara ada yang terbang
lebih tinggi daripada burung dan jatuh lebih debam
daripada hujan. Semacam jarak yang kian merapat.
Lalu habis suara.
 
2013
 
 
 
Dilarang Membanting Pintu
 
Perjalananmu begitu jauh. Dipayungi deretan tiang listrik
dan pemandangan gurun yang kian terik.
 
Kanopi pepohonan di sekitar atap rumah kita tetap rimbun,
bahkan ketika kau pulang setelah mengembara bertahun-tahun.
 
Hanya satu yang aku kuatirkan. Bukit ini masih sakit.
Gerowok besar menyisakan dinding penopang sedikit.
 
Kalau nanti kau datang kembali, berjalanlah memutar.
Jangan lewat dekat sumur. Tali timba itu tak panjang benar.
 
Aku kini kesulitan mengambil air. Dasar sumur itu jauh
dan gelap. Seperti perkiraan harapan yang bakal runtuh.
 
Hanya ada jembatan kecil dekat gurun.
Tempat dulu kita pernah memungut sehelai daun.
 
Dan menuliskan harapan akan hujan.
Perjalanan dari satu ke lain daratan.
 
Seperti bunyi guruh dan awan mendung yang datang.
Kau mendengarnya? Kukira hanya suara derit mengambang,
 
Setelah cahaya itu mencair dan jatuh.
Menimpa sesuatu yang angkuh dan lumuh.
Pintu yang terbuka separuh.
 
2013
 
 
 
Apel Kedua
 
(1)
Kalau aku terjatuh, bukan karena
kau rapuh, atau tak tabah pada
hal-hal yang membuatmu melepaskan aku.
 
Kau tetaplah pokok yang teguh
dan kurasa begitu teduh, daun-daunmu
lebih dulu mengantarku pada kejatuhan ini.
 
Aku setia pada yang ranum, juga yang alum,
seperti sepasang kekasih yang sama-sama maklum
pada sebuah perpisahan.
 
(2)
Aku tak pernah berjanji,  selain memberi bebiji.
Kubiarkan dagingku hancur dan berjamur,
hingga selalu ada perdu yang bersemi.
Perdu yang berulang kali diceritakan di ambang
tidur kanak, yang digemari oleh ternak, dan
pada sebuah taman, dijagai beludak.
 
(3)
Kalau aku terjatuh,
anggaplah sebagai bagian
dari mimpimu saja.
Dan kau hanya akan
mengingat sebuah kisah
yang mengekalkan
tidur tadi malam.
 
2013
 
 
 
Berlayar di Langit
–Ahmad Yulden Erwin
 
Di tangan Kush, kapal berlayar
di tengah meja. Taplak putih,
tak berbuih. Kayu keras datar.
Di mata Paz, dermaga adalah tubuh,
melengkung dalam diri. Kau,
penyeberang yang bimbang. Sungguh.
Tapi, tak ada kapal berlayar di
langit. Hanya burung-burung hitam
dalam sangkar mirip kepala seseorang
tengan membaca puisi. Dunia sepi.
Penyair dan pelukis sama-sama diam.
Di kepala meraka, malam berenang.
Ombak adalah tangan terentang,
dan ikan-ikan seperti burung balam,
duduk meratapi seseorang yang mati.
Yang wajahnya tercetak pada uang
kertas, di atas meja loket, di mana
seseorang seperti engkau mengantri
saat keberangkatan.
 
2013
 
 
 
Sebelum Kita Tertidur
 
Kau memulai dongeng malam ini dengan
pertanyaan, “Sudahkah kau mencuci tangan?”
Aku jadi teringat Pilatus. Dia yang mencuci
tangannya sambil berkata, “Itu urusan kamu sendiri!”
Sebelum kita tertidur, selalu saja ada cerita
bahwa tubuh seperti rumah ibadah di mana
kita tak boleh meniagakan atau menganggapnya
tempat sampah. Dan kau menyanggah, “Mengapa
di lengan kirimu kau rajah simbol derita?”
Bagiku, tidur dan mimpi hanyalah cerita
yang tercipta dari derita sepanjang hari,
sedang kau menganggap semuanya
sebagai harapan akan hal-hal baik, yang belum terjadi.
Karena itu, kau akan mengamini kalimat
di setiap akhir doa yang kita panjatkan
bersama sebelum mata kita merapat
lalu mengalirlah cerita tentang malam
di sebuah taman, di dekat pohon, di mana
Kristus berdoa dan berpeluh, sementara murid-muridnya
tertidur, sedangkan Ia berkata, “Berjaga-jagalah!”
Sebab tidur adalah berjaga dari kemungkinan
mimpi buruk. Dari hal yang kita rasakan begitu teruk.
Maka sebelum kita tidur, kukatakan
apa yang kupikirkan sebagai cerita, teruntuk
kau saja. Ya. Kau saja.
 
2013

Dedy Tri Riyadi lahir di Tegal, Jawa Tengah, dan kini tinggal di Jakarta. Ia bergabung di Paguyuban Sastra Rabu Malam (PaSaR Malam). Buku puisinya adalah Gelembung (2011). https://puisikompas.wordpress.com/2013/07/16/puisi-dedy-tri-riyadi-2/

Tidak ada komentar:

A Rodhi Murtadho A. Anzib A. Junianto A. Qorib Hidayatullah A. Yusrianto Elga A.D. Zubairi A.S. Laksana Abang Eddy Adriansyah Abdi Purmono Abdul Azis Sukarno Abdul Aziz Rasjid Abdul Hadi W. M. Abdul Kirno Tanda Abdul Wachid B.S. Abdurahman Wahid Abidah el Khalieqy Abiyyu Abu Salman Acep Zamzam Noor Achiar M Permana Ade Ridwan Yandwiputra Adhika Prasetya Adi Marsiela Adi Prasetyo Adreas Anggit W. Adrian Ramdani Afrizal Malna Afthonul Afif Agama Para Bajingan Aguk Irawan Mn Agus B. Harianto Agus Buchori Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Agus Sulton Agus Sunarto Agus Utantoro Agus Wibowo Aguslia Hidayah Ahda Imran Ahmad Fatoni Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Nurhasim Ahmad Sahidah Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Ajie Najmudin Ajip Rosidi Akbar Ananda Speedgo Akhiriyati Sundari Akhmad Fatoni Akhmad Saefudin Akhmad Sekhu Akhmad Taufiq Akhudiat Alan Woods Alex R. Nainggolan Alexander G.B. Alhafiz K Ali Shari'ati Alizar Tanjung Alvi Puspita Alwi Karmena Amarzan Loebis Amien Kamil Amien Wangsitalaja Amiruddin Al Rahab Amirullah Amril Taufiq Gobel Amy Spangler An. Ismanto Andrea Hirata Andy Riza Hidayat Anes Prabu Sadjarwo Anett Tapai Anindita S Thayf Anjrah Lelono Broto Anne Rufaidah Anton Kurnia Anton Suparyanto Anung Wendyartaka Anwar Holid Aprinus Salam Ari Dwijayanthi Arie MP Tamba Arif B. Prasetyo Arif Bagus Prasetyo Arif Hidayat Aris Darmawan Aris Kurniawan Arswendo Atmowiloto Arti Bumi Intaran Arwan Tuti Artha AS Sumbawi Asarpin Asef Umar Fakhruddin Asep Sambodja Asep Yayat Askolan Lubis Asrul Sani Asvi Marwan Adam Asvi Warman Adam Audifax Awalludin GD Mualif Awaludin Marwan Bagja Hidayat Balada Bale Aksara Bambang Bujono Bambang Irawan Bambang Kempling Bambang Unjianto Bamby Cahyadi Bandung Mawardi Beni Setia Berita Berita Utama Bernando J. Sujibto Berthold Damshäuser Binhad Nurrohmat Bobby Gunawan Bonnie Triyana Bre Redana Brunel University London Budhi Setyawan Budi Darma Budi Hatees Budi Hutasuhut Budi P. Hatees Budiman S. Hartoyo Burhanuddin Bella Cak Kandar Catatan Cepi Zaenal Arifin Cerbung Cerpen Chairil Anwar Chamim Kohari Cucuk Espe D Pujiyono D. Zawawi Imron Dadang Ari Murtono Dahono Fitrianto Dahta Gautama Damanhuri Damhuri Muhammad Dami N. Toda Damiri Mahmud Danarto Dantje S Moeis Darju Prasetya Darwin David Krisna Alka Dedy Tri Riyadi Deni Ahmad Fajar Denny JA Denny Mizhar Deny Tri Aryanti Dian Hartati Dian Sukarno Dicky Dina Oktaviani Dinas Perpustakaan Daerah Lamongan Djenar Maesa Ayu Djoko Pitono Djoko Saryono Djuli Djatiprambudi Dodi Ambardi Dody Kristianto Donatus Nador Donny Anggoro Donny Syofyan Dorothea Rosa Herliany Dwi Arjanto Dwi Cipta Dwi Fitria Dwi Kartika Rahayu Dwi Khoirotun Nisa’ Dwi Pranoto Dwicipta Edy Firmansyah Eep Saefulloh Fatah Eka Budianta Eka Fendri Putra Eka Kurniawan Eko Darmoko Eko Hendri Saiful Eko Suprianto Emha Ainun Nadjib Endah Sulwesi Endi Haryono Endri Y Enung Sudrajat Erwin Erwin Dariyanto Erwin Setia Esai Esha Tegar Putra Evan Ys Evieta Fadjar F. Aziz Manna Fadjriah Nurdiarsih Fahrudin Nasrulloh Faidil Akbar Fakhrunnas MA Jabbar Fanani Rahman Farida-Suliadi Fatah Yasin Noor Fathurrahman Karyadi Feby Indirani Felik K. Nesi Fenny Aprilia Festival Sastra Gresik Fikri MS Firdaus Muhammad Firman Nugraha Fuad Nawawi Galang Ari P. Gampang Prawoto Ganug Nugroho Adi Gerakan Literasi Nasional Gerakan Surah Buku (GSB) Gerson Poyk Goenawan Mohamad Grathia Pitaloka Gregorio Lopez y’ Fuentes Gugun El-Guyanie Gunawan Budi Susanto Gunawan Maryanto Guntur Alam Gus tf Sakai Gusti Eka H Marjohan HA. Cholil Mudjirin Hadi Napster Halim HD Hamberan Syahbana Hamdy Salad Hamsad Rangkuti Han Gagas Hanik Uswatun Khasanah Hans Pols Hardi Hamzah Haris del Hakim Haris Firdaus Hasan Gauk Hasan Junus Hasif Amini Hasnan Bachtiar Hasta Indriyana Hawe Setiawan Helwatin Najwa Hepi Andi Bastoni Heri KLM Heri Latief Heri Ruslan Herman RN Hermien Y. Kleden Herry Lamongan Heru Kurniawan Heru Nugroho Hudan Hidayat Hudan Nur Hudel Humaidiy AS Humam S Chudori I.B. Putera Manuaba Ibn Ghifarie Ibnu Rizal Ibnu Rusydi Ibnu Wahyudi Idrus Ignas Kleden Ika Karlina Idris Ilham khoiri Ilham Yusardi Imam Cahyono Imam Muhtarom Imam Nawawi Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Imron Rosyid Imron Tohari Indiar Manggara Indra Intisa Indra Tranggono Indrian Koto Intan Indah Prathiwie Inung AS Iskandar Noe Iskandar P Nugraha Iwan Nurdaya-Djafar Iyut Fitra J.J. Rizal Jacques Derrida Jafar Fakhrurozi Jafar M Sidik Jafar M. Sidik Jaleswari Pramodhawardani Jamal D Rahman Jamal T. Suryanata Jamrin Abubakar Janual Aidi Javed Paul Syatha Jean Couteau Jean-Marie Gustave Le Clezio Jefri al Malay Jihan Fauziah JJ Rizal JJ. Kusni Jodhi Yudono Johan Edy Raharjo Joko Pinurbo Jokowi Undercover Jonathan Ziberg Joni Ariadinata Joni Lis Efendi Jual Buku Juli Jumari HS Junaidi Jusuf AN Kang Warsa Karya Lukisan: Andry Deblenk Kasijanto Sastrodinomo Kasnadi Katrin Bandel Kedung Darma Romansha Keith Foulcher Khansa Arifah Adila Khisna Pabichara Khrisna Pabichara Kirana Kejora Koh Young Hun Komunitas Deo Gratias Komunitas Penulis Katolik Deo Gratias Korrie Layun Rampan Kostela (Komunitas Sastra Teater Lamongan) Kristine McKenna Kritik Sastra Kukuh Yudha Karnanta Kurie Suditomo Kurniawan Yunianto Kuswaidi Syafi'ie Kuswinarto L. Ridwan Muljosudarmo Lan Fang Langgeng W Latief S. Nugraha Leila S. Chudori Leo Kelana Leo Tolstoy Lia Anggia Nasution Linda Christanty Liza Wahyuninto LN Idayanie Lukman Santoso Az Luky Setyarini Lutfi Mardiansyah M Abdullah Badri M Aditya M Anta Kusuma M Fadjroel Rachman M. Arman AZ M. Faizi M. Harir Muzakki M. Kanzul Fikri M. Lubabun Ni’am Asshibbamal S. M. Misbahuddin M. Mushthafa M. Nahdiansyah Abdi M. Raudah Jambak M. Yoesoef M.D. Atmaja Mahmud Jauhari Ali Mahwi Air Tawar Makyun Subuki Maman S Mahayana Marcus Suprihadi Mardi Luhung Marhalim Zaini Mario F. Lawi Maroeli Simbolon S. Sn Martin Aleida Martin Suryajaya Marwanto Mashuri Matroni Matroni El-Moezany Mawar Kusuma Max Lane Media: Crayon on Paper Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia MG. Sungatno Misbahus Surur Miziansyah J. Moh. Samsul Arifin Mohammad Eri Irawan Muhammad Antakusuma Muhammad Firdaus Rahmatullah Muhammad Muhibbuddin Muhammad Rain Muhammad Yasir Muhammad Zuriat Fadil Muhammadun A.S Muhammd Ali Fakih AR Muhidin M. Dahlan Mukhlis Al-Anshor Mulyo Sunyoto Munawir Aziz Murnierida Pram Musa Asy’arie Mustafa Ismail N. Syamsuddin CH. Haesy Nandang Darana Nara Ahirullah Naskah Teater Nazar Nurdin Nenden Lilis A Nezar Patria Nina Herlina Lubis Ning Elia Nirwan Ahmad Arsuka Nirwan Dewanto Nobel Noor H. Dee Noval Jubbek Novelet Nu’man ‘Zeus’ Anggara Nunik Triana Nur Faizah Nur Wahida Idris Nurcholish Madjid Nurdin Kalim Nurel Javissyarqi Nuriel Imamah Nurman Hartono Nuruddin Al Indunissy Nurul Anam Nurul Hadi Koclok Obrolan Oka Rusmini Oktamandjaya Wiguna Olivia Kristinasinaga Orasi Budaya Akhir Tahun 2018 Oyos Saroso H.N. Pandu Jakasurya Parak Seni Parakitri T. Simbolon PDS H.B. Jassin PDS. H.B. Jassin Pembebasan Sastra Pramoedya Ananta Toer Pramoedya Ananta-Toer Pringadi Abdi Surya Pringadi AS Prof. Tamim Pardede sebut Bambang Prosa Proses Kreatif Puisi PuJa Puji Santosa Puput Amiranti N PUstaka puJAngga Putu Wijaya Qaris Tajudin R.N. Bayu Aji Radhar Panca Dahana Rahmat Hidayat Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Ranang Aji S.P. Ranggawarsita Ratih Kumala Ratna Sarumpaet Ratu Selvi Agnesia Raudal Tanjung Banua Remy Sylado Rengga AP Resensi Resistensi Kaum Pergerakan Revolusi RF. Dhonna Riadi Ngasiran Ribut Wijoto Ridwan Munawwar Galuh Riki Dhamparan Putra Risang Anom Pujayanto Riswan Hidayat Riyadi KS Rodli TL Rofiqi Hasan Rojil Nugroho Bayu Aji Rukardi S Sopian S Yoga S. Jai Sabrank Suparno Sahaya Santayana Sainul Hermawan Sajak Sakinah Annisa Mariz Salamet Wahedi Salman Rusydie Anwar Samsudin Adlawi Sanggar Teater Jerit Sapardi Djoko Damono Sarabunis Mubarok Sari Oktafiana Sartika Dian Nuraini Sasti Gotama Sastra Sastra Liar Masa Awal Satmoko Budi Santoso Saut Situmorang Sejarah Sekolah Literasi Gratis (SLG) Sekolah Literasi Gratis (SLG) STKIP Ponorogo Selo Soemardjan Seno Gumira Ajidarma Seno Joko Suyono Septi Sutrisna Sergi Sutanto Sevgi Soysal Shinta Maharani Shiny.ane el’poesya Sholihul Huda Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Siswoyo Sita Planasari A Siti Rutmawati Siti Sa’adah Sitor Situmorang Slamet Hadi Purnomo Sobih Adnan Soeprijadi Tomodihardjo Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sotyati Sri Wintala Achmad St. Sunardi Stefanus P. Elu Stevy Widia Sugi Lanus Sugilanus G. Hartha Suherman Sukardi Rinakit Sulaiman Djaya Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sungging Raga Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Surat Suripto SH Suryadi Suryanto Sastroatmodjo Susianna Susiyo Guntur Sutan Iwan Soekri Munaf Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Suyadi San Syafruddin Hasani Syahruddin El-Fikri Syaiful Amin Syifa Aulia Syu’bah Asa T Agus Khaidir Tasyriq Hifzhillah Tatang Pahat Taufik Ikram Jamil Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teguh Presetyo Teguh Ranusastra Asmara Teguh Winarsho AS Temu Penyair Timur Jawa Tengsoe Tjahjono Theresia Purbandini Thowaf Zuharon Tia Setiadi Tita Maria Kanita Tjahjono Widarmanto Tjahjono Widijanto Tony Herdianto Tosa Poetra Tri Purna Jaya Triyanto Triwikromo Tu-ngang Iskandar Tulus S Ulfatin Ch Umbu Landu Paranggi Umi Kulsum Universitas Indonesia Universitas Jember Urwatul Wustqo Usman Arrumy Utami Widowati UU Hamidy Veronika Ninik Vien Dimyati Vino Warsono Virdika Rizky Utama Vyan Taswirul Afkar W Haryanto W. Herlya Winna W.S. Rendra Wahyu Heriyadi Wahyu Hidayat Wahyu Utomo Walid Syaikhun Wan Anwar Wandi Juhadi Warih Wisatsana Wawan Eko Yulianto Wawancara Wayan Budiartha Wayan Supartha Wendoko Wicaksono Adi William Bradley Horton Wisnu Kisawa Wiwik Widayaningtias Wong Wing King Y. Wibowo Yang Lian Yanuar Yachya Yetti A. KA Yohanes Sehandi Yona Primadesi Yopie Setia Umbara Yos Rizal Suriaji Yoserizal Zein Yosi M Giri Yudhi Fachrudin Yudhi Herwibowo Yulia Permata Sari Yurnaldi Yusri Fajar Yuval Noah Harari Z. Afif Zacky Khairul Uman Zakki Amali Zamakhsyari Abrar Zawawi Se Zehan Zareez Zen Hae Zhou Fuyuan Zul Afrita